• Breaking News

    Minggu, 07 April 2019

    Chapter 40 Epilog - Kehidupan Baru Kami Mulai Sekarang

    Translator : Slavemancer
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------
    Pada pagi yang sama seperti biasanya, aku bangun di bawah sinar mentari hangat yang datang melalui celah-celah jendela.

    Ketika aku perlahan membuka mata dan menatap langit-langit, aku menyadari bahwa ada sesuatu yang terasa berat dan lembut di sekitar lengan kananku.

    Aroma lembut dan harum menggelitik lubang hidungku ketika aku menarik napas secara perlahan.

    「... Zzz ... Zzzz ...」

    Lalu, perlahan-lahan aku menoleh ke kanan dan melihat seorang gadis cantik terbaring seperti peri tidur.

    Aku terkejut bahwa ada seorang wanita cantik di tempat tidurku. Selain itu, dia tidur tepat di sampingku.

    「... Nnmm, Nnnnn ...」

    Namun, wanita cantik ini membuat suara menggoda saat dia menempelkan tubuhnya pada lenganku.

    Hanya ada selimut yang menutupi tubuhnya; dia tampak seperti bayi yang baru lahir.

    Rambut pirangnya yang halus dan bersinar di bawah cahaya matahari.

    Seiring dengan bentuk tubuhnya yang indah, dia terlihat seperti seorang gadis yang polos. Aku tahu di bawah bulu mata yang panjang itu ada sepasang mata indah berwarna hijau, seperti batu zamrud.
    TL Note : Zamrud adalah batu permata atau batu mulia yang berwarna hijau sampai hijau tua.

    Yup, nama gadis ini adalah Flora, yang telah menjadi pasanganku sejak kemarin. Ketika hal tersebut kembali ke pikiranku, rasa terkejutku pun mulai mereda.

    Karena dia bergerak selama tidur, selimut yang seharusnya menutupi tubuhnya hingga bahu bergeser hingga berada di bawah dadanya, memperlihatkan payudaranya yang besar.

    Padahal dia hanya tidur dan bernapas secara normal, tetapi benda “milikku” menjadi tegang karena merupakan suatu fenomena fisik yang normal.

    Meskipun pikiranku tenang, tubuh bagian bawahku menjadi sangat gelisah.

    Tidak baik jika terlihat menegang di pagi hari, jadi aku menutupi tubuh Flora dengan selimut sampai ke bahunya tanpa memandang payudaranya.

    Meskipun kami sudah mendekati musim panas, pagi itu masihlah terasa dingin.

    Aku memandang ke luar jendela sebentar dan melamun sambil menenangkan diri.

    Lalu, aku tersentak karena merasakan beberapa gerakan dari arah bawah dan aku pun menatap wajah Flora yang tertidur di sebelahku.

    Dia adalah seorang gadis yang sembilan tahun lebih muda dariku, tetapi tidak terlihat seperti itu ketika aku melihat sosoknya yang sedang tertidur pulas.

    Wajah tidurnya sangat imut dan tak berdaya ... Hal itu membuatku menjadi sangat bangga karena hanya akulah yang dapat melihat sisi dirinya yang seperti ini.

    Aku membelai kepalanya dengan tangan kiriku yang sedang bebas.

    Rambutnya masih terlihat indah seperti biasanya.

    Aku menggerakkan jari-jariku agar rambutnya tidak kusut. Rambutnya dengan halus melewati jari-jariku setiap kali aku menyisir rambutnya.

    Rambutnya yang halus dan panjang terasa nyaman saat disentuh dan membuatku ingin terus menyentuhnya.

    「... Zzzzz ... .Nmmnn ... Zzzzz ...」

    Meskipun dia seharusnya tidur, napasnya berubah sesaat ketika aku memainkan rambutnya.

    Kupikir itu hanya suatu kebetulan, tetapi aku perhatikan alisnya bergerak seolah dia terkejut untuk sesaat.

    Juga, aku merasakan perubahan berat badan di lengan kananku di mana dia menyandarkan kepalanya.

    「...」

    ... Flora sudah bangun.

    「... Zzzzz ... ..Zzzz ....」

    Untuk sementara, tidak terlihat tanda-tanda dia bangun.

    Kupikir aku salah sangka, tetapi ketika aku membelai kepalanya dan bermain-main dengan rambutnya, ekspresi di wajahnya jelas terlihat menjadi lebih lembut. Terlebih lagi, pipinya terlihat memerah.

    Dia pasti sudah bangun.

    Mungkin menyenangkan untuk terus membelai kepalanya seperti ini, tetapi ketika aku melihatnya berpura-pura tertidur, keinginanku untuk menjahilinya pun muncul.

    Aku menggerakkan tangan kiriku yang aku gunakan untuk membelai kepalanya ke arah pipinya yang lembut.

    「… .Zzzzz… .. Nnn! … Zzzz ... 」

    Lalu, tubuhnya tiba-tiba tersentak.

    Aku tanpa sengaja mengeluarkan senyum karena reaksinya yang sangat mudah untuk ditebak.

    Jadi, aku harus melihat sisi manisnya yang belum pernah kulihat sampai sekarang.

    Pipinya lembut, kenyal, dan halus.

    Saat aku menyentuhnya dengan lembut, rasanya seperti jariku dihisapnya.

    Ketika aku menusuk pipinya dengan jari, jariku memantul karena kelembutannya.

    Sangat menyenangkan untuk menusuk pipinya seperti ini, tetapi jika aku melakukannya terlalu sering, dia mungkin akan kesal.

    Kemudian, aku mengusapkan jariku dari pipinya menuju ke bagian leher.

    Dia merasa geli, jadi tubuhnya bergerak karena tidak tahan digelitiki.

    Kemudian, saya akhirnya mendekatkan wajahku ke arah wajahnya ...

    「Kyaaunnn!」

    Aku menggigit daun telinganya.

    Flora mengeluarkan suara lembut karena hal itu.

    「Hahaha, jadi kau sudah bangun」

    「Mouu! Dasar Aldo-san jahat」

    Flora membuka matanya dan memprotes ketika aku tertawa terbahak-bahak.

    Ekspresinya seperti anak kecil yang lucu sehingga membuatku tertawa semakin keras.

    Kemudian, ekspresinya terlihat semakin rewel.

    "Aku menjadi geram, tau!" "Aku benar-benar marah, oke ?! " Seolah-olah wajahnya mengisyaratkan kata-kata seperti itu.

    「Aldo-san!」

    「Ya ya, aku tahu」

    Karena aku mengerti kenapa dia marah, aku menjawabnya sambil mengarahkan bibirku kearah bibirnya.

    Ekspresi rewelnya melunak begitu aku melakukan ciuman.

    Perasaan bibirnya yang lembut dan lembab langsung dialirkan ke dalam kepalaku.

    Meskipun baru beberapa jam sejak kami berciuman tadi malam, rasanya ciuman seperti ini sangat memuaskan.

    Bibir kami terus tumpang tindih sambil mendengarkan kicauan burung di pagi hari yang damai.

    Kemudian, kami perlahan memisahkan bibir satu sama lain dan membuka mata.

    Aku bisa melihat bahwa dia sedang malu terlihat dari pipinya yang memerah.

    Pada saat yang sama, wajahku juga terasa panas. Mungkin akan berwarna merah juga. Aku bisa menebaknya tanpa bercermin.

    「Ehehe. Selamat pagi, Aldo-san 」

    Flora tertawa dengan malu-malu sambil mengucapkan selamat pagi padaku.

    「Selamat pagi, Flora」

    Aku menjawabnya sambil tersenyum. Aku mengatakannya dengan suara lembut sehingga membuatku sedikit terkejut.

    Ketika aku bangun di pagi hari seperti ini, ada seorang gadis yang kusuka menyapa diriku.

    Mulai sekarang, senyumnya yang cerah akan menyapa diriku ketika bangun. Berkat hal itu saja sudah cukup untuk melenyapkan semua kantukku dan membuat pagiku terasa segar.

    Meskipun aku sudah berhenti menjadi seorang petualang dan datang ke desa ini, aku tidak pernah bermimpi akan tinggal di bawah satu atap dengan seorang gadis yang begitu cantik.

    「... Rasanya sangat menyenangkan karena gadis yang kusuka menyapaku di pagi hari」

    Ketika aku memandangnya dan menggumamkan kata-kata tersebut, dia tersenyum dan terkejut untuk sesaat.

    「Mulai sekarang, tidak hanya salam, tetapi juga saat memasak, berih-bersih, berpergian, menyambut satu sama lain di rumah, dan juga pada malam hari .... Kita akan melakukan semuanya bersama 」

    「Ya. Kita akan selalu bersama mulai sekarang」

    Aku akan hidup dengan orang yang paling kucintai. Hanya dengan memikirkan hal itu, aku bisa merasakan kegembiraan sampai dua atau tiga kali….. tidak, mungkin sepuluh kali lebih banyak dari apa yang pernah kurasakan selama kehidupan ini.

    Aku bisa makan masakannya yang lezat di pagi hari, melakukan tugas bersama-sama, makan permen bersama, membicarakan banyak hal bersama, dan dia akan menyambutku di rumah dengan senyum ketika aku pulang dari perburuan….

    Hal itu membuat senyum di wajahku menjadi mengembang.

    「Baiklah, mari kita sarapan. Hari ini adalah hari panen untuk lobak, jadi mari kita buat hidangan dengan menggunakan bahan tersebut 」

    「Ya! Ayo memanen lobak yang telah kita tanam untuk pertama kalinya dan membuat makanan dengan bahan baku lobak! 」

    Ketika aku menyarankan hal itu padanya sambil bangun dari tempat tidur, dia juga menjawabku dengan gembira saat dia bangun.

    Akibatnya, selimut jatuh dari pundak kami pada saat yang bersamaan dan tubuh telanjang kami pun terlihat.

    Tubuh bagian atasku dan payudara yang indahnya terlihat.

    「…Ah」

    「Kyaa!」

    Meskipun kami berbagi tempat tidur untuk satu malam, dia masih terlalu malu untuk menunjukkan tubuhnya yang telanjang? Dia dengan cepat mengangkat kembali selimut untuk menutupi tubuhnya.

    Dia malu, tapi dia benar-benar menggemaskan ketika dia memunggungi diriku dengan wajah dan telinga yang memerah.

    Sepertinya fakta bahwa kekasihku adalah orang yang pemalu tidak berubah.



    Terima Kasih sudah membaca An A-ranked adventurer’s slow living Volume 1 yang telah kami translate semoga kalian suka dan nantikan untuk Volume 2nya YA :) 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR