• Breaking News

    Rabu, 03 April 2019

    Chapter 4 – Wanita Naga Bagian 3

    Translator : TAKI-KUN
    Selamat Membaca

    --------------------------------------------------------------------------------------------
    (Sudut Pandang Aoi)
    Sementara aku menahan rasa sakit akibat lukaku, aku menyeka air mata dari sudut mataku.

    Aku tidak punya waktu untuk menangis.

    Aku melihat orang itu melarikan diri dengan mata kepalaku sendiri. Karena tidak ada niat membunuh dari orang tersebut, akhirnya aku bisa menahan diri, tetapi aku seharusnya telah menyebabkannya cedera yang cukup parah.

    Mustahil dia bisa datang ke sini sebelum aku kembali.

    Jika demikian, hanya ada satu kesimpulan.

    Ada orang lain yang ikut. Seseorang yang menyelinap ke sarangku dengan cara yang tidak akan aku perhatikan dan menculik "anak-anakku".

    Aku pikir itu aneh.

    Tebasan wanita itu terkadang terasa menyakitkan. Meskipun dia memiliki peluang, dia tidak pernah masuk ke wilayahku.

    Tujuannya pasti untuk mengulur waktu. Ya, dia adalah umpan.

    Aku sangat ceroboh. Aku pasti kelelahan setelah keluar dari periode pelemahan.
    TL Note : Periode pelemahan disini maksudnya periode setelah menetaskan dua telur tersebut, mungkin sama seperti saat manusia baru saja melahirkan.

    Selain itu, ini adalah pertama kalinya aku bertarung di mana aku memiliki sesuatu untuk dilindungi. Ada banyak hal yang berbeda dari biasanya, tetapi aku tidak menyadarinya.

    Sangat menjengkelkan. Aku frustrasi dan mulai menangis.

    Bukannya aku tidak pernah berpikir bahwa hal ini bisa terjadi, aku hanya tidak tahu kenapa orang-orang itu melakukannya. Tapi, akulah yang melahirkan anakku. Aku seorang ibu tanpa persiapan atau resolusi, tetapi ini terlalu menyedihkan untuk berpisah dengan mereka tanpa adanya kenangan menjadi seorang ibu.

    Aku tidak bisa berhenti menangis. Namun, aku juga tidak punya waktu untuk menghapus air mataku.

    Untuk saat ini, aku mengambil gaun putih di bagian atas kotak pakaian dan memakainya tanpa berpikir panjang, hal itu karena aku merobek pakaianku dalam pertempuran sebelumnya.

    Tanduk-ku terkurung di dalam pakaianku. Padahal ini adalah pakaian favoritku, tetapi aku merobeknya. Itu bukanlah hal yang layak untuk dikhawatirkan sekarang.

    "Anak-anak itu" masih terasa dekat.

    Aku tidak tahu bagaimana aku bisa mengetahuinya, tetapi aku bisa merasakannya.

    Itu berada di arah kota.

    Denyut "anak-anak itu" dengan cepat memudar.

    Kemungkinan besar mereka berada di dalam mobil atau sepeda motor.

    Aku harus mengejar ketertinggalan ini sebelum aku tidak bisa merasakan keberadaan mereka lagi.

    Aku melompat keluar dari sarang dan mulai berlari.

    Aku berlari dengan sekuat tenaga, sehingga tanah retak dengan setiap langkah yang kubuat.

    Aku berlari sambil mengeluarkan suara keras. Tak lama, aku bisa melihat ujung dari tebing yang curam.

    Aku tidak ragu sama sekali dan melakukan lompatan tinggi. Aku melepas gaun itu di udara dan meraung.

    Sebuah kilat muncul sehingga daerah di sekitarnya menjadi terang.

    Bentukku yang "sesungguhnya" ketika aku menjadi serius.

    Aku memutar tubuhku yang besar dan mengepakkan sayap dengan kuat. Dengan belaian angin, aku bangkit. Setelah itu ada sesuatu yang tidak benar dari dalam tubuhku.

    Ketidaksabaranku membuat sayapku menjadi tumpul. Aku menjadi tidak seimbang dan tubuhku miring. Aku memutar tubuhku dengan semua kekuatan yang kupunya dan naik lebih tinggi.

    Setelah merasakan arah dan lokasi mereka, aku berbalik.

    Aku tidak tahu seperti apa pelakunya, tetapi aku harus menemukannya.

    Tunggu aku, nak? Meskipun aku adalah seseorang yang gagal, aku diberkati oleh kehidupan baru meskipun aku tidak tahu apa-apa tentang dunia ini.

    Mama tidak akan pernah menyerah.