Translator : TAKI-kun
Selamat Membaca
--------------------------------------------------------------------------------------------
Saat mataku
tiba-tiba terbuka, matahari sudah bergerak ke posisi yang jauh lebih rendah.
Malam akan segera tiba.
Setelah
melihat bagian belakang gadis yang tadi melarikan diri, aku mulai makan keju,
raspberry, dan biskuit yang kubawa.
Karena
perutku telah terisi, aku merasa mengantuk dan berbaring di bawah pohon, tapi
sepertinya aku tertidur karena merasa terlalu nyaman.
Hal itu
lebih nyaman dari apa yang kubayangkan. Aku diselimuti kesejukan tepat di bawah
bayangan pohon dengan sinar matahari yang terhalang oleh dedaunan, dan juga
karena aku ditemani aroma bunga yang harum. Setiap kali angin bertiup,
telingaku dengan lembut tergelitik saat rerumputan mengeluarkan suara
“ssssssaaaaasss”.
Seolah-olah
aku telah menjadi satu dengan alam.
Ups, sekarang
bukan waktunya untuk ditelan dalam kenangan seperti ini. Dalam beberapa saat,
langit yang biru ini akan diwarnai dengan warna oranye dan kemerahan saat
matahari terbenam.
Aku tidak
tinggal sendirian di sebuah penginapan sekarang.
Maafkan aku
jika aku datang terlambat untuk makan malam, meskipun aku berhutang budi kepada
kalian.
Paling
tidak, aku akan tiba di sana sebelum matahari terbenam.
Aku bangkit
untuk melepaskan sedikit kantuk yang masih tersisa. Kemudian, seekor kupu-kupu
mendarat di hidungku sesaat sebelum terbang menjauh.
Karena
kupu-kupu tersebut terbang di udara sehingga menarik perhatianku beberapa
detik, aku tiba-tiba melesat dengan cepat lalu mulai berlari kembali ke rumah
kepala desa.
◆ ◆ ◆
Langit
diwarnai dengan warna oranye kemerahan, lalu menjadi sangat gelap tak lama
kemudian. Aku sampai di rumah kepala desa dan dengan tegas membuka pintu.
「Selamat Datang kembali」
Fiona-san
mengintip dan membalas dari belakang rumah saat aku berjalan ke arah pintu
masuk rumah mereka.
「…Ah. Ya, aku kembali 」
Rasanya
sudah lama sekali sejak aku disambut dengan begitu hangat seperti ini.
Itu sebabnya
reaksiku agak sedikit lambat.
Teman-teman
satu partyku dulu hanya akan menyapaku dengan biasa, seperti, "Oh, kau
sudah kembali", "Kau terlambat-", "Apa kau berlatih
lagi?"
Sambutan
ramah semacam itu tidaklah buruk, tapi kata-kata sambutan Fiona-san memberiku
perasaan seperti diperhatikan, dan ini membuat perasaan hangat di dadaku.
Mungkin
karena aku selalu merindukan cinta seorang ibu.
Aku
sebelumnya berpikir jika aku bisa menjalani kehidupan yang damai di Nordende,
tidak masalah bahkan jika aku tidak menikah.
Tapi
sekarang ketika aku berpikir bahwa aku dapat meminta seseorang untuk menyambut kepulanganku
seperti ini, ada sedikit keinginan untuk mempunyai seorang istri.
「Ayo
masuk, makan malam sudah
siap」
Fiona-san
memanggilku dengan tangannya sambil dia tersenyum.
Aroma yang
merangsang dan menggugah melayang dari dalam rumah. Aku bisa mencium bau daging
yang dicampur dengan sayuran dan juga aroma keju.
Perutku
menggeram karena terangsang oleh aroma makanan. Seperti yang kupikirkan, keju, raspberry,
dan biskuit yang aku bawa untuk makan siang tidaklah cukup.
Aku memasuki
sebuah ruangan sambil menggosok perutku karena rasa lapar yang menggelora.
Di dalam,
ada ruang tamu mereka yang juga terhubung dengan dapur. Ada sofa di sampingnya,
dan sebuah meja dapur yang cukup besar untuk menampung sekitar enam orang.
「Ah, selamat datang kembali Aldo-san. Apa pendapatmu
mengenai ladang bunga yang belum pernah kau lihat setelah sekian lama? 」
Ergys-san
bertanya sambil tersenyum dalam posisi duduk.
「Itu sangat indah. Jauh lebih indah dari yang kubayangkan...
Aku bahkan tertidur karena perasaan nyaman yang ada disana lalu tidur siang,
jadi kau terlambat untuk kembali. Maaf tentang hal itu 」
「Jangan khawatirkan tentang hal itu. Kau datang tepat
waktu, saat makan malam sudah siap. Kau bilang kau tertidur kan, apakah itu di
bawah pohon besar? 」
「Iya, itu benar」
「Tempat itu bagus kan? Anginnya sejuk saat kau
berbaring, dan rumput yang lembut tumbuh di tanah sehingga memberikan bantalan
yang bagus. Aku akan pergi ke sana untuk tidur siang jika aku punya waktu luang
」
Bagiku, yang
menikmatinya sampai beberapa saat yang lalu, aku tidak dapat menolak apa yang
baru saja dia katakan.
「Tempat itu begitu populer di kalangan penduduk desa,
tidak peduli seberapa muda atau tua, kapan pun mereka ada masalah. Mereka semua
akan berbaring di sana dan tidur siang setelah mereka berdebat dan bertengkar
satu sama lain.
Kata
Fiona-san dengan nada lembut sambil menyiapkan alat untuk makan malam.
Aku mengerti,
aku beruntung telah tidur di tempat itu selama sore hari. Mungkin, wanita yang kutemui
itu juga mencoba beristirahat di bawah pohon.
Namun, dia
bertemu dengan orang asing di sana. Mungkin karena itulah dia pergi.
「Pohon itu membawa kembali banyak kenangan」
Ergys-san
bergumam penuh nostalgia. Itu adalah pohon yang dipelihara dengan perasaan
tulus oleh penduduk desa.
Kedengarannya
agak bagus. Hal semacam itu.
「Ya, kita juga bertemu satu sama lain di bawah pohon
itu, bukan? Ketika kami masih anak-anak, kami selalu berkelahi untuk menentukan
siapa yang tidur siang di tempat itu 」
「Karena kita berdua masih anak-anak saat itu, ya」
Ergys-san
berpaling pada Fiona-san karena dia tidak sadar akan kata-katanya, dan dia membalasnya
dengan senyum pahit.
Ohh, bahkan
Ergys-san, yang memiliki kepribadian yang begitu tenang, memiliki masa
kanak-kanak seperti itu.
「Dan, kenangan terindah adalah saat kau menyatakan cintamu
di sana ...」
「... Fiona, ini memalukan untuk mengatakannya
keras-keras di depan Aldo-san ...」
Ergys-san
membalas Fiona-san yang sedang gembira sambil terlihat malu.
「Hoho, jadi anda menyatakan cinta di tempat yang paling
berkesan bagi kalian berdua, ya? 」
Aku menatap
Ergys-san saat aku menggodanya dengan senyum di wajahku.
「Ini adalah cerita dari masa laluku ketika masih muda.
S-selain itu, Aldo-san, izinkan aku mengenalkanmu pada putri kami! Oi, Flora! 」
「Baiklah aku datang! 」
Suara datang
dari arah dapur setelah Ergys-san memanggilnya.
「「 Apakah dia barusan terburu-buru? 」」
Melihat
panik Ergys-san, Fiona-san dan aku tertawa kecil.
Ergys-san
tampak sedikit tidak nyaman saat menunggu pemilik suaranya keluar.
Tak lama
lagi, seolah putri Ergys-san selesai mengatur sesuatu di dapur, dia kembali ke
kamar dengan tergesa-gesa.
「Ini adalah Aldo-san, yang memutuskan untuk tinggal di
desa ini」
Aku terkejut
saat melihat putri Ergys-san, Flora.
Inilah
wanita yang kutemui di bawah pohon saat berada di ladang bunga, wanita berambut
pirang dan mata berwarna hijau cerah.
Apakah dia
menyadarinya juga? Matanya yang terkunci terbuka lebar.
「... Aldo ...」
Namaku diucapkan
dari bibirnya yang indah dan berwarna merah muda.
「Beberapa saat yang lalu ...」
Aku menutup
mulut saat mulai mengatakan "peri" yang kabur sebelum berbicara
denganku.
「Oya, apakah kalian pernah bertemu di suatu tempat?」
Tanya
Ergys-san karena dia curiga melihat reaksi kami yang mengejutkan.
「Ya, di bawah pohon di ladang bunga tadi」
Saat aku
menjawab seperti ini, Fiona-san mulai menggodaku.
「Ara ara, bertemu di bawah pohon itu seperti kami, ya?」
「Tapi kami sama sekali tidak bertengkar di sana, kan? 」
Semua yang
terjadi adalah dia melarikan diri setelah aku menyapanya. Entah kenapa aku
menjadi sedih saat aku melihat diriku seperti itu.
Seorang
wanita yang melarikan diri saat aku mulai menyapanya...
Ergys-san
terbatuk seolah-olah merasakan arus percakapan yang tidak stabil, atau dia
takut percikan api bisa terbang keluar.
「Aku mengerti. Ini akan menghemat waktu. Seperti yang telah
aku katakan, Aldo-san akan bermalam di sini, jadi jagalah dia juga, Flora 」
「...」
Ergys-san
mengatakannya lagi dengan penekanan, namun Flora tetap tidak menunjukkan
reaksi. Dia hanya menatap lurus ke arahku.
「Flora? 」
「Oh, benar! A-Aku mengerti ,Aku akan membawa makan malam
sekarang! 」
Flora
kembali mendengar suara Ergys-san dan kembali ke dapur dengan tergesa-gesa.
Dia lari
dariku lagi. Tapi, bagaimanapun, kita akan makan di meja yang sama sesudahnya.
「Maaf Aldo-san, putriku adalah orang yang pemalu. Dia
akan membawa makanan keluar sekarang jadi mohon tunggu sebentar 」
「Baiklah terima kasih
banyak」
Ergys-san
berhasil meredakan suasana sedikit ketika keadaan mulai agak canggung.
Flora adalah
seseorang yang pemalu kan? Bukan karena dia takut padaku atau membenciku,
bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS KOMENTAR