• Breaking News

    Rabu, 12 September 2018

    Chapter 5 - Pertemuan Kembali dengan Peri

    Translator : TAKI-kun
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------

    Saat mataku tiba-tiba terbuka, matahari sudah bergerak ke posisi yang jauh lebih rendah.

    Malam akan segera tiba.                       
    Setelah melihat bagian belakang gadis yang tadi melarikan diri, aku mulai makan keju, raspberry, dan biskuit yang kubawa.
    Karena perutku telah terisi, aku merasa mengantuk dan berbaring di bawah pohon, tapi sepertinya aku tertidur karena merasa terlalu nyaman.
    Hal itu lebih nyaman dari apa yang kubayangkan. Aku diselimuti kesejukan tepat di bawah bayangan pohon dengan sinar matahari yang terhalang oleh dedaunan, dan juga karena aku ditemani aroma bunga yang harum. Setiap kali angin bertiup, telingaku dengan lembut tergelitik saat rerumputan mengeluarkan suara “ssssssaaaaasss”.
    Seolah-olah aku telah menjadi satu dengan alam.
    Ups, sekarang bukan waktunya untuk ditelan dalam kenangan seperti ini. Dalam beberapa saat, langit yang biru ini akan diwarnai dengan warna oranye dan kemerahan saat matahari terbenam.
    Aku tidak tinggal sendirian di sebuah penginapan sekarang.
    Maafkan aku jika aku datang terlambat untuk makan malam, meskipun aku berhutang budi kepada kalian.
    Paling tidak, aku akan tiba di sana sebelum matahari terbenam.
    Aku bangkit untuk melepaskan sedikit kantuk yang masih tersisa. Kemudian, seekor kupu-kupu mendarat di hidungku sesaat sebelum terbang menjauh.
    Karena kupu-kupu tersebut terbang di udara sehingga menarik perhatianku beberapa detik, aku tiba-tiba melesat dengan cepat lalu mulai berlari kembali ke rumah kepala desa. 
    Langit diwarnai dengan warna oranye kemerahan, lalu menjadi sangat gelap tak lama kemudian. Aku sampai di rumah kepala desa dan dengan tegas membuka pintu.
    Selamat Datang kembali

    Fiona-san mengintip dan membalas dari belakang rumah saat aku berjalan ke arah pintu masuk rumah mereka.
    …Ah. Ya, aku kembali
    Rasanya sudah lama sekali sejak aku disambut dengan begitu hangat seperti ini.
    Itu sebabnya reaksiku agak sedikit lambat.
    Teman-teman satu partyku dulu hanya akan menyapaku dengan biasa, seperti, "Oh, kau sudah kembali", "Kau terlambat-", "Apa kau berlatih lagi?"
    Sambutan ramah semacam itu tidaklah buruk, tapi kata-kata sambutan Fiona-san memberiku perasaan seperti diperhatikan, dan ini membuat perasaan hangat di dadaku.
    Mungkin karena aku selalu merindukan cinta seorang ibu.
    Aku sebelumnya berpikir jika aku bisa menjalani kehidupan yang damai di Nordende, tidak masalah bahkan jika aku tidak menikah.
    Tapi sekarang ketika aku berpikir bahwa aku dapat meminta seseorang untuk menyambut kepulanganku seperti ini, ada sedikit keinginan untuk mempunyai seorang istri.
    Ayo masuk, makan malam sudah siap
    Fiona-san memanggilku dengan tangannya sambil dia tersenyum.
    Aroma yang merangsang dan menggugah melayang dari dalam rumah. Aku bisa mencium bau daging yang dicampur dengan sayuran dan juga aroma keju.
    Perutku menggeram karena terangsang oleh aroma makanan. Seperti yang kupikirkan, keju, raspberry, dan biskuit yang aku bawa untuk makan siang tidaklah cukup.
    Aku memasuki sebuah ruangan sambil menggosok perutku karena rasa lapar yang menggelora.
    Di dalam, ada ruang tamu mereka yang juga terhubung dengan dapur. Ada sofa di sampingnya, dan sebuah meja dapur yang cukup besar untuk menampung sekitar enam orang.
    Ah, selamat datang kembali Aldo-san. Apa pendapatmu mengenai ladang bunga yang belum pernah kau lihat setelah sekian lama?
    Ergys-san bertanya sambil tersenyum dalam posisi duduk.
    Itu sangat indah. Jauh lebih indah dari yang kubayangkan... Aku bahkan tertidur karena perasaan nyaman yang ada disana lalu tidur siang, jadi kau terlambat untuk kembali. Maaf tentang hal itu
    Jangan khawatirkan tentang hal itu. Kau datang tepat waktu, saat makan malam sudah siap. Kau bilang kau tertidur kan, apakah itu di bawah pohon besar?
    Iya, itu benar
    Tempat itu bagus kan? Anginnya sejuk saat kau berbaring, dan rumput yang lembut tumbuh di tanah sehingga memberikan bantalan yang bagus. Aku akan pergi ke sana untuk tidur siang jika aku punya waktu luang
    Bagiku, yang menikmatinya sampai beberapa saat yang lalu, aku tidak dapat menolak apa yang baru saja dia katakan.
    Tempat itu begitu populer di kalangan penduduk desa, tidak peduli seberapa muda atau tua, kapan pun mereka ada masalah. Mereka semua akan berbaring di sana dan tidur siang setelah mereka berdebat dan bertengkar satu sama lain.
    Kata Fiona-san dengan nada lembut sambil menyiapkan alat untuk makan malam.
    Aku mengerti, aku beruntung telah tidur di tempat itu selama sore hari. Mungkin, wanita yang kutemui itu juga mencoba beristirahat di bawah pohon.
    Namun, dia bertemu dengan orang asing di sana. Mungkin karena itulah dia pergi.
    Pohon itu membawa kembali banyak kenangan
    Ergys-san bergumam penuh nostalgia. Itu adalah pohon yang dipelihara dengan perasaan tulus oleh penduduk desa.
    Kedengarannya agak bagus. Hal semacam itu.
    Ya, kita juga bertemu satu sama lain di bawah pohon itu, bukan? Ketika kami masih anak-anak, kami selalu berkelahi untuk menentukan siapa yang tidur siang di tempat itu
    Karena kita berdua masih anak-anak saat itu, ya
    Ergys-san berpaling pada Fiona-san karena dia tidak sadar akan kata-katanya, dan dia membalasnya dengan senyum pahit.
    Ohh, bahkan Ergys-san, yang memiliki kepribadian yang begitu tenang, memiliki masa kanak-kanak seperti itu.
    Dan, kenangan terindah adalah saat kau menyatakan cintamu di sana ...
    ... Fiona, ini memalukan untuk mengatakannya keras-keras di depan Aldo-san ...
    Ergys-san membalas Fiona-san yang sedang gembira sambil terlihat malu.
    Hoho, jadi anda menyatakan cinta di tempat yang paling berkesan bagi kalian berdua, ya?
    Aku menatap Ergys-san saat aku menggodanya dengan senyum di wajahku.
    Ini adalah cerita dari masa laluku ketika masih muda. S-selain itu, Aldo-san, izinkan aku mengenalkanmu pada putri kami! Oi, Flora!
    Baiklah aku datang!
    Suara datang dari arah dapur setelah Ergys-san memanggilnya.
    「「 Apakah dia barusan terburu-buru? 」」
    Melihat panik Ergys-san, Fiona-san dan aku tertawa kecil.
    Ergys-san tampak sedikit tidak nyaman saat menunggu pemilik suaranya keluar.
    Tak lama lagi, seolah putri Ergys-san selesai mengatur sesuatu di dapur, dia kembali ke kamar dengan tergesa-gesa.
    Ini adalah Aldo-san, yang memutuskan untuk tinggal di desa ini
    Aku terkejut saat melihat putri Ergys-san, Flora.
    Inilah wanita yang kutemui di bawah pohon saat berada di ladang bunga, wanita berambut pirang dan mata berwarna hijau cerah.
    Apakah dia menyadarinya juga? Matanya yang terkunci terbuka lebar.
    ... Aldo ...
    Namaku diucapkan dari bibirnya yang indah dan berwarna merah muda.
    Beberapa saat yang lalu ...
    Aku menutup mulut saat mulai mengatakan "peri" yang kabur sebelum berbicara denganku.
    Oya, apakah kalian pernah bertemu di suatu tempat?
    Tanya Ergys-san karena dia curiga melihat reaksi kami yang mengejutkan.
    Ya, di bawah pohon di ladang bunga tadi
    Saat aku menjawab seperti ini, Fiona-san mulai menggodaku.
    Ara ara, bertemu di bawah pohon itu seperti kami, ya?
    Tapi kami sama sekali tidak bertengkar di sana, kan?
    Semua yang terjadi adalah dia melarikan diri setelah aku menyapanya. Entah kenapa aku menjadi sedih saat aku melihat diriku seperti itu.
    Seorang wanita yang melarikan diri saat aku mulai menyapanya...
    Ergys-san terbatuk seolah-olah merasakan arus percakapan yang tidak stabil, atau dia takut percikan api bisa terbang keluar.
    Aku mengerti. Ini akan menghemat waktu. Seperti yang telah aku katakan, Aldo-san akan bermalam di sini, jadi jagalah dia juga, Flora
    ...
    Ergys-san mengatakannya lagi dengan penekanan, namun Flora tetap tidak menunjukkan reaksi. Dia hanya menatap lurus ke arahku.
    Flora?
    Oh, benar! A-Aku mengerti ,Aku akan membawa makan malam sekarang!
    Flora kembali mendengar suara Ergys-san dan kembali ke dapur dengan tergesa-gesa.
    Dia lari dariku lagi. Tapi, bagaimanapun, kita akan makan di meja yang sama sesudahnya.
    Maaf Aldo-san, putriku adalah orang yang pemalu. Dia akan membawa makanan keluar sekarang jadi mohon tunggu sebentar
    Baiklah terima kasih  banyak
    Ergys-san berhasil meredakan suasana sedikit ketika keadaan mulai agak canggung.
    Flora adalah seseorang yang pemalu kan? Bukan karena dia takut padaku atau membenciku, bukan?
    Aku duduk sambil bertanya-tanya.

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR