Selamat Membaca

「Ohh! Aku dapat lagi! 」
「Wow! Berapa jumlah yang kau dapatkan sekarang? 」
「Sudah enam ekor! 」
「Sial, aku hanya dapat tiga ekor! 」
Arus aliran air mengalir dengan lembut
menuju ke arah hilir. Beberapa ikan dapat terlihat berenang di sekitar aliran
sungai melalui permukaan airnya yang jernih, mungkin karena ada bebatuan yang
tertutup lumut atau beberapa tanaman air yang para ikan sukai.
Berkat itu, ikan-ikan sering mengambil
umpan di kail kami.
Meskipun Toack telah memahami tempat di
mana ikan berkumpul, aku masih merasa beruntung karena kami sudah menangkap
banyak ikan.
Aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini
untuk tidak menangkap banyak ikan karena ikan ini akan menjadi bahan untuk
makan malamku dan aku juga harus mendapatkan beberapa ikan untuk diberikan
kepada Ergys-san.
「Ohhh, ini adalah seekor ikan ail! 」
*TL Note : di englishnya ditulis an Ail jadi mimin terjemahin aja langsung kerena jujur ane bingung sama englishnya. Kalo mau tau kayak gimana gambarnya coba cari di google “ail fish”
*TL Note : di englishnya ditulis an Ail jadi mimin terjemahin aja langsung kerena jujur ane bingung sama englishnya. Kalo mau tau kayak gimana gambarnya coba cari di google “ail fish”
Ketika aku melihat ikan yang mengambil
umpanku, ternyata itu adalah seekor ikan ail.
Ikan ini sangat lezat jika kau
memanggangnya dengan garam. Ini adalah jenis ikan yang telah kumakan
berkali-kali dan terus terang, aku dapat mengatakan bahwa jenis ikan ini memiliki
daging putih yang terasa paling enak saat dipanggang dengan garam. Ini adalah
jenis ikan air tawar favoritku.
Ketika aku memikirkan rasanya, air liur
mulai keluar di mulutku.
Aku menarik pancing kembali dan
memasukkan ikan tersebut ke dalam ember yang berisi air.
「Jadi spot itu berisi ikan ail semua ya. Baiklah ayo kita coba tempat
itu 」
Aku menaruh umpan pada kait dan
mengayunkannya di tempat yang sedikit lebih jauh dari tempat sebelumnya.
Kemudian, kait itu tenggelam ke dalam air
diiringi percikan dan mendekati aliran yang berisi ikan ail.
Aku melakukannya dengan mudah dan
menunggu mangsa sambil menggerakan tongkat pancingku agar terlihat seperti
umpan yang hidup.
Suara aliran air yang menenangkan membuat
tubuhku menjadi rileks. Ketika aku mengambil napas dalam-dalam, aku bisa
mencium bau lumut, rumput, air dan semua aroma alam.
Mampu mendapatkan tangkapan saat
memancing adalah kegembiraan yang sesungguhnya dari memancing, tetapi kupikir
hal itu juga menyenangkan ketika kau bisa bersantai dan mencoba mendekatkan
dirimu dengan alam dan merasakannya menyatu.
Aku menutup mata ketika mulai menyatu
dengan alam. Tetapi, tepat ketika aku benar-benar akan tenggelam di dalamnya,
aku terbangun oleh gerakan yang datang dari arah pancingku berasal.
Goncangan pada mata pancing itu
menandakan bahwa seekor ikan telah menggigit umpan. Tapi, tongkat pancing yang
ada di tanganku masih terasa ringan.
Belum. Ini belum waktunya untuk
menarik.
Aku menunggu dengan penilaian seperti
itu, dan tetap bersiap untuk menariknya kapan saja.
-Sekarang!
Pada saat itu, aku menggukan kekuatan ke
arah tangan dan menariknya.
Aku menarik alat pancingku ketika aku
telah merasakan tongkat pancing semakin berat karena ikan yang sudah menggigit
umpan. Air terciprat ke mana-mana di permukaan sungai.
「Benarkah?! Secepat
itu?! 」
Aku terus menarik tongkat lebih dekat ke
arahku agar tidak membiarkan ikan ini melarikan diri sambil mendengarkan suara
terkejut Toack. Apakah itu suatu kebetulan? Ikan itu memutar kepalanya ke arah
bebatuan dan mencoba melarikan diri pada saat yang bersamaan. Namun, aku terus
menarik dan tidak melepaskannya.
Kemudian, ketika gerakan ikan menjadi
tumpul, aku menariknya dengan sekali tarikan.
Apa yang keluar dari permukaan air adalah
ikan ail dengan warna abu-abu kehijauan yang sama seperti sebelumnya.
「Ohhh! Ikan itu besar sekali! 」
Ukuran ikan ini jauh lebih besar dari
ukuran umum yaitu 15 cm, tetapi lebih kecil dari 20 cm.
Namun, untuk seukuran ikan ail, ukuran
itu akan dianggap sebagai ikan yang cukup besar
Perlahan aku membawa ikan yang tergantung
di udara ke arah tanganku. Akan sangat memalukan jika ikan ini berhasil lepas
sekarang.
Sementara aku agak takut pada ikan yang
sedang menggeliat, entah bagaimana aku masih bisa memasukkannya ke dalam ember.
「Whew ...」
Aku merasakan pencapaian karena sudah
menangkap ikan yang besar.
Aku membandingkannya dengan ikan yang
kutangkap sebelumnya, dan tentu saja ikan ini lebih besar.
Hari ini, aku tiba-tiba mengajak Flora
keluar dan bahkan meminjam pancing milik Ergys-san.
Jadi, ayo bagikan hasil ini dengan
keluarga Ergys-san.
「Toack! Bagaimana keadanmu di sana? 」
「Aku tidak apapun setelah ikan yang ketiga tadi! 」
Ketika saya bertanya kepada Toack, yang
ada di sisi lain sungai, dia menjawab dengan suara rewel.
「Bukankah itu karena wajahmu yang pemarah? 」
「Apa kaitannya dengan itu? 」
Tentunya ikan itu bisa merasakan aura dan
menghindarinya.
Toack mengayunkan pancing di sungai lagi sambil
merajut alisnya.
Mungkin umpannya dimakan oleh ikan atau lepas,
jadi dia menarik tongkat pancingnya dan kembali meletakan umpan.
Sementara itu aku berhasil mengkap dua
ikan ail lagi.
Kadang-kadang aku mulai merasa bersalah
karena hanya aku yang berjalan lancar. Tetapi, aku tidak akan menahan diri
karena kompetisi untuk menangkap ikan yang paling banyak adalah hal yang paling
menyenangkan dari memancing.
「Bagaimana keadaan disana? Apa kalian menangkap banyak ikan? 」
Tepat
ketika aku mau meletakan umpan baru ke kail pancing, Flora dan Aisha mendekat
dengan rambut mereka yang melambai tertiup angin.
Rambut
panjang berwarna merah dan pirang mereka sangat indah.
「 Keadaanya baik?
Bagaimana kabar kalian? 」
Flora
datang ke sampingku dan bertanya, sambil menata rambutnya.
Blusnya
tidak lagi tembus pandang karena sudah kering. Ini terlalu buruk tetapi aku
akan menyimpan perasaan ini untuk diriku sendiri.
「 Aku sudah
menangkap cukup banyak ikan. Sudah ada Sembilan ekor 」
「Sembilan ekor dalam
waktu yang singkat? Itu luar biasa! Dan, ikan ini sangat besar ... 」
Flora
berkata dengan senyum polos saat dia melihat ke dalam ember.
Jika
kau memujiku, maka hal itu akan membuatku ingin berusaha lebih keras.
Apakah
aku juga merasakan sesuatu seperti ini ketika resepsionis guild cantik itu
memujiku?
Aku
tidak peduli pada saat itu, tetapi jika Flora adalah resepsionis guild yang
cantik, mungkin aku akan dengan senang hati melompat ke masalah. Guild
petualang adalah tempat yang cukup ramai untuk para pria pamer.
「... Aku tahu apa
yang dia lakukan di sana hanya dari melihat wajahnya saja」
Aisha
tertawa ketika dia menunjuk ke arah Toack.
Toack
pasti mengerti apa yang dilakukan Aisha dan mengerutkan alisnya lebih keras.
Pancingnya bergetar bukan karena seekor ikan menggigitnya, tetapi berasal dari
amarahnya.
Namun,
berkat getaran dari kemarahan itu, seekor ikan telah mengambil umpannya.
「Ohhh! Ini dia! 」
Wajahnya
yang pemarah berubah dalam sekejap, dan dia menarik tongkat pancingnya dengan
tampilan yang keren.
Sepertinya
itu adalah hasil dari penantiannya.
「Sepertinya ikan
telah mengambil umpannya Toack」(Aldo)
「... Mungkinkah itu
hanya sepotong sepatu atau kayu? 」(Aisha)
「Tampak seperti ikan
bagiku」(Flora)
Akan
sangat sedih jika itu hanya sepotong kayu.
Toack
terus menariknya dengan kuat ketika ikan melawan di permukaan air.
Aku
tidak bisa melihat dengan baik dari kejauhan, tetapi untuk sesaat aku melihat
sekilas ikan besar berwarna putih. Itu tangkapan yang cukup besar. Itu terlihat
bagaimana Toack berjuang untuk mengendalikan pancingnya.
Bahkan
lebih besar dari ikan yang aku tangkap.
Toack
perlahan menariknya ke arah dirinya dengan ekspresi serius di wajahnya.
Kami
menyaksikan air mulai bergemericik .... Dan kemudian,
「Hore! 」
Toack
dengan cepat mengangkat pancingnya. Ikan muncul dari permukaan air dan melayang
di udara.
Itu
adalah ikan berwarna putih dengan tubuh yang panjang. Itu disebut Shiragi.
*TL Note : dari TL englishnya emang ditulis Shiragis jadi ane ngak tau itu ikan jenis apa xD
*TL Note : dari TL englishnya emang ditulis Shiragis jadi ane ngak tau itu ikan jenis apa xD
Ini
adalah ikan yang menggeliat seperti ular dengan tubuh yang berlendir. Sangat
berminyak dan lezat saat digoreng.
「Ohh! Kau berhasil, Toack! 」
「Selamat! 」
「EHehe, terima
kasih! 」
Ketika
Flora dan aku memujinya dengan kagum, Toack menjawab sambil tertawa malu-malu.
Kemudian,
dia dengan hati-hati mengeluarkan ikan yang dia tangkap dari kail dan
memasukkannya ke dalam ember.
Ketika
Aisha melihat Toack melakukan itu, kata-kata keluar dari mulutnya.
「... Jadi ikan itu
tidak terlepas dari tanganmu dan melompat kembali ke sungai ya. Betapa
membosankannya」