• Breaking News

    Sabtu, 09 Maret 2019

    Chapter 21 – Mendinginkan Suasana di Aliran Sungai

    Translator : Bocah Berkacamata
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------

    Setelah menikmati masakan daging rusa, kami bersantai di ruang tamu sambil minum teh mint apel dengan perasaan puas karena perut kenyang.

    Flora menyeduh teh dengan apel yang ditanam oleh Fiona-san.
    Ah, teh yang diseduh oleh Flora sangat enak
    Hehe terima kasih
    Seperti yang dikatakan Aisha, teh yang diseduh oleh Flora sangat beraroma harum. Meskipun aku sudah mencoba membuatnya sendiri setelah mendengarkan triknya, hal itu tidak berjalan dengan benar.
    Sepertinya untuk menyeduh teh ini membutuhkan usaha yang banyak, seperti waktu yang dihabiskan untuk menyeduh, memperhatikan suhu air yang digunakan, dan memperhitungkan suhu dalam menyeduh dan seterusnya. Aku bertanya-tanya berapa banyak cangkir teh yang perlu aku seduh agar bisa mencapai levelnya.
    Membuat teh itu tidak sama seperti dengan sup di mana bahan rahasianya hanya, pico.
    Aku menikmati aroma harum mint apel, dan kemudian aku menghirup teh.
    Rasa manis dan menyegarkan dari apel hijau itu secara bertahap memenuhi mulutku. Aku sangat suka teh jenis ini yang membuat perasaanmu tenang setelah meminumnya.
    Hei, bagaimana penampilanku? Apa aku sudah terlihat seperti wanita bangsawan?
    Aisha berkata sambil mencoba meniru perilaku anggun seorang bangsawan dengan ekspresi tenang. Kemudian, dia mencoba perlahan menempatkan secangkir tehnya kembali di atas meja ...
    * Pon *, suara gelas yang mengenai meja bergema.
    Haha, apa ada wanita bangsawan yang kikuk seperti ini? Padahal kau sendiri juga selalu duduk dengan kaki terbuka
    Diam. Meskipun aku meletakkan cangkir teh ini dengan hati-hati di atas meja, tetapi meja ini masih saja membuat suara seperti itu. Pasti ada yang salah dengan meja buatanmu ini
    Itu tidak mungkin
    Toack sedang dalam kondisi mood yang buruk karena perilaku Aisha saat dia meminum tehnya sambil menyiku kearahnya.
    Lihat, Aldo jauh terlihat lebih elegan dibandingkan dengan Aisha
    Ya. Tidak ada suara yang datang darinya saat minum teh. Sangat berkelas
    Toack dan Flora mengucapkan kata-kata kekaguman saat mereka memandang ke arahku.
    B-Benarkah?
    Karena aku telah menjadi petualang peringkat-A, aku terus saja berurusan dengan para bangsawan. Oleh karena itu, aku perlu mempelajari etika yang benar agar tampak sopan di hadapan mereka ketika kalian mencoba untuk mendapatkan quest.
    Kurasa aku secara tidak sadar terbiasa minum teh dengan cara ini.
    Yah, sepertinya minum teh dengan cara yang sedikit elegan seperti ini akan sedikit aneh.
    Aku berlatih dengan guild master sampai mulutku berubah masam, jadi sulit untuk menghentikan kebiasaan itu sekarang.
    Untuk sementara waktu, kami berbicara satu sama lain saat kami nongkrong minum teh.
    Oke, Aldo. Ayo kita pergi memancing. Aku ingin makan ikan asin untuk makan malam
    Toack berkata kepadaku sambil menyodorkan alat-alat memancing di tangannya.
    Karena wajahnya yang biasa telah terlihat sedikit melunak, aku tahu bahwa dia menantikan saat ini.
    Ya, mari kita pergi. Kita bisa memancing di sungai terdekat. Tapi, apa yang akan Flora dan Aisha lakukan?
    Hmm. Tidak terdengar terlalu buruk untuk bersantai di luar sesekali. Kami akan ikut
    Ya, aku juga akan ikut
    Aku khawatir mereka tidak akan bisa ikut karena Aisha telah menyerahkan beban kerja ke keluarganya, dan Flora yang diundang secara tiba-tiba. Namun, sepertinya tidak akan ada masalah untuk mereka.
    Baiklah. Semuanya, ayo pergi!
    Tidak lebih dari dua menit, kami telah mencapai sungai yang mengalir di dekat rumahku.
    Cuacanya hari ini sangat bagus, seluruh langit berwarna biru dan tidak ada awan di langit.
    Matahari musim semi yang hangat terasa menyenangkan.
    Angin membelai pipiku dengan lembut, sehingga bunga-bunga yang tumbuh di sekitar sungai juga ikut bergoyang.
    Itu membuatku merasa tenang dan nyaman sambil mendengarkan suara air yang mengalir di sungai.
    Sambil menikmati sensasi alami ini, kami berjalan di sepanjang sungai dan mencari ikan yang kami targetkan.
    Setelah kenyang karena makan siang tadi, sekarang ini malah membuatku ingin tidur
    Ohh, aku tahu apa yang kau rasakan
    Flora dan Aisha mengobrol ramah saat mereka berjalan di belakangku dan Toack.
    Aku merasa seperti ingin tertidur di sini juga setelah perutku kenyang. Aku ingin tahu apa hal itu akan baik-baik saja. Apakah aku juga akan tertidur ketika sedang memancing?
    Aku menguap secara tidak sengaja saat kita berada di bawah sinar matahari yang hangat dan menenangkan.
    Ketika aku melihat ke sebelahku, aku melihat Toack melakukan hal yang sama. Dia tidak mengeluarkan suaranya sepertiku, namun ada air mata di sudut matanya yang menunjukkan bahwa dia agak mengantuk.
    Mungkin kita harus mencuci muka dengan aliran air untuk menyegarkan diri?
    Mencuci wajah kita dengan air dingin akan mengusir kantuk.
    Agak sulit rasanya untuk menangkap ikan sekarang karena kondisi kami yang tengah mengantuk.
    Ah iya. Akan sangat menyegarkan kalau kita mencelupkan kaki ke dalam air karena air disini sangat hangat
    Ya, itu terdengar bagus
    Flora dan Aisha menjawab dengan gembira.
    Oh, itu akan sangat menyegarkan untuk mencelupkan kaki kita ke dalam air.
    …Benar juga. Pada tingkat ini, kita pasti akan tertidur saat kita sedang memancing
    Toack tampak seperti ingin langsung memancing, tetapi dia mulai memahami kondisinya karena dia juga tidak bisa mengalahkan rasa kantuk.
    Hora, sepertinya ada tempat yang bagus di dekat bebatuan. Ayo pergi, Flora!
    Eh, tunggu sebentar! Kau terlalu cepat, Aisha!
    Aisha mengambil lengan Flora dan mulai berlari ke arah yang dia tunjuk.
    Flora terkejut karena Aisha yang tiba-tiba mulai berlari; rasanya dia sedang kesulitan karena dia tidak bagus dalam berlari.
    Kami juga mulai berlari mengejar mereka sementara rambut merah dan pirang mereka berayun tertiup angin.
    Tempat yang mereka tuju adalah bagian sungai di mana aliran airnya melebar.
    Di sana ada empat batu yang muncul di permukaan air. Jika tempat itu sebagus ini, kita dapat diam dan bersantai di sana.
    * Haa, haa…. *, Aisha, kau terlalu cepat
    Ketika Toack dan aku menyusul mereka, kami melihat Flora yang sedang mengambil napas dengan sedikit kesulitan.
    Meskipun jaraknya bahkan belum tiga puluh meter, sulit bagi Flora untuk mengikutinya karena dia tidak bagus dalam olahraga.
    Kekuatan fisikmu akan turun jika kau tidak berlari, tahu? Kau tidak akan bisa berlari di saat-saat darurat
    Tentu saja, itu buruk jika kau tidak bisa lari ketika diserang oleh monster.
    Tapi tentu saja, untuk mencegah hal seperti itu terjadi, Loren-san, Kyle dan aku akan mengalahkan monster yang kita temui karena pekerjaan kita sebagai pemburu. Namun, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
    Apa yang dikatakan Aisha ada benarnya.
    Aisha memiliki kekuatan fisik yang bagus karena dia bekerja di kebun anggur
    Yup
    Itu salah satu alasannya, tapi dia juga berlari dari adiknya karena berbagai alasan
    Toack membeberkan kebenaran ketika Aisha mengangguk setuju.
    Yeah, itu juga termasuk sih… Ketika dia memanggilku untuk beberapa alasan…
    Aku menatap Aisha setelah mendengar apa yang dikatakan Toack, dan Aisha menjawabnya sambil melepas sepatu untuk mengubah topik pembicaraan.
    Tolong kembalikan rasa kekaguman yang kurasakan ke arahmu barusan.
    Ketika aku merasa terbohongi, Toack dan aku juga melepas sepatu kami, bersama dengan Flora yang telah pulih dari kelelahan.
    Sebelum mencelupkan kaki kami di sungai, Toack dan aku mencuci muka terlebih dahulu karena kami sangat mengantuk.
    Rasanya sangat menyegarkan karena aku memercikkan air ke wajahku.
    Air ini mampu mendinginkan panas di wajahku, dan semua kantuk yang aku rasakan mampu dihilangkan.
    Ahhh ~ sangat menyegarkan
    Ohh, ternyata lumayan juga
    Toack mengatakan hal itu setelah mencelupkan wajahnya ke dalam dan keluar dari sungai.
    Sepertinya itu terasa menyenangkan, jadi aku menirunya dan melakukan hal yang sama.
    Perasaan ketika aku menenggelamkan kepalaku ke dalam air dingin terasa sangat nyaman. Rasanya sangat menyegarkan ketika aku mengayunkannya ke atas kepalaku. Tetesan air yang menetes di bagian leher juga terasa menyenangkan.
    Semua kantukku telah hilang.
    Aku mengeringkan rambut yang terkena air dan menyikatnya kembali dengan tangan.
    Hahaha, rambutmu langsung berubah setelah basah, Toack. Meskipun biasanya berantakan
    Rambut pirang Toack yang biasanya berantakan sekarang malah lurus ke bawah.
    Sekarang dia memiliki poni depan, aku tidak bisa menahan tawa karena hal itu membuatnya terlihat lebih muda dari biasanya.
    Diamlah, rambutku akan kembali normal setelah  kering
    Toack menjawabnya dengan ekspresi tidak senang, tetapi aku merasa ingin tertawa karena dia tampak seperti anak kecil yang sedang ngambek.
    Dia memperhatikan senyumanku yang menggoda dan berjalan ke sungai dengan ekspresi tidak senang.
    Aisha dan Flora yang kedinginan, terlihat nyaman saat mereka duduk berdampingan.
    Aku juga menaruh kakiku ke dalam air mengikuti Toack.
    Aku sangat menyukai air yang mengalir dengan tenang. Karena ketinggian air sekitar sepuluh sentimeter di bawah lutut, bahkan di bagian tengah sungai yang paling dalam ketinggian airnya tidak mencapai lutut.
    Saat aku menghirup udara dan mengeluarkannya, kami  mulai berjalan kembali ke tempat bebatuan.
    Pfff, hahahaha
    Aisha tertawa terbahak-bahak saat melihat Toack mendekat.
    Flora juga mengalihkan pandangannya dari arah Toack.
    Ah, itu Toack-san ... kan? Dia terlihat sedikit manis dengan rambutnya yang turun
    Ughh….
    Toack berjongkok dengan ekspresi jengkel di wajahnya setelah mendengar kata-kata Flora.
    U-ummm, Maaf. Apakah aku membuatmu kesal?
    「…」
    Flora meminta maaf kepada Toack saat dia melihat reaksinya meskipun tidak ada alasan baginya untuk meminta maaf. Yang pasti, kondisi ini adalah kondisi di mana ia ingin dibiarkan sendirian.
    U-Ummmm…
    Flora menjadi lebih bingung karena melihat Toack merajut alisnya.
    Itu karena ekspresi Toack yang terlihat canggung bahkan untuk "biasanya".
    Aku entah bagaimana dapat memahaminya karena aku telah berurusan dengan banyak orang dengan temperamen seperti ini saat petualanganku dulu.
    Suasana di antara keduanya semakin berat, tetapi semuanya menghilang oleh tawa Aisha.
    Ha! ha ha ha! Aku tahu Flora tidak bermaksud jahat, tetapi jangan mengejeknya seperti itu! Hahahahah — Fuuu ?!
    Air disiramkan ke wajah Aisha, yang sedang menertawakan Toack.
    HEI, ADA APA DENGANMU ?!
    Aku baru saja menutup mulutmu yang berisik
    Toack berkata dengan ekspresi segar saat dia melihat Aisha dengan putus asa membilas air di wajahnya.
    Melihat wajahnya, pembuluh darah terbentuk di dahi Aisha dan kemudian dia memercikkan air ke arahToack.
    Gouuhhh !?
    Toack mengeluarkan suara kaget karena dia terciprat air di bagian wajah.
    Hahaha, kau terlihat lucu
    Dasar kau ini,  kau pasti akan mendapatkan balasannya!
    Ahhh ... Di sinilah pertarungan air dimulai….


    Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya 
     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR