Selamat Membaca

Diproyeksikan dalam gambar 3 dimensi dari kartu tipis tersebut adalah angka digit tunggal yang tak terbantahkan yaitu, 1/119550.
Tesfia berbicara secara refleks, "Tidak mungkin !!"
Alice juga tidak bisa mengeluarkan suara, "- - - - !!"
Cisty berkata, "Apakah kalian mengerti?"
Tesfia menunjuk wajah Ars sambil berkata kepada ketua dewan, "...Ehh ...eh, orang ini ... tapi ..." Seorang penyihir tunggal. Dari 100.000 penyihir, hanya 9 orang yang memiliki status seperti ini. Peringkat pertama, dari semua penyihir, adalah yang terkuat. Puncak penyihir tepat berada di depan mereka. Sangat konyol, dia bahkan tidak bisa mengeluh akan hal tersebut.
“Fufuu… Reaksi yang bagus. Aku sama terkejutnya seperti kalian ketika aku membaca data dirinya. "
Tisfia terus menunjuk ke wajah Ars. "Ehh, tapi ... umurnya sama seperti kami..." Para siswa yang mendaftar di akademi mengabdikan diri mereka untuk belajar sihir. Bangsawan seperti Tisfia cenderung menjadi pengecualian. Dalam hal itu, Ars juga merupakan pengecualian yang bahkan lebih besar. Rata-rata siswa benar-benar mulai berkembang sebagai penyihir setelah lulus.
Dia tidak bisa percaya bahwa seorang penyihir tunggal bisa seusia dengannya, namun dua karakter pertama pada lisensi Ars memberikan bukti kuat untuk fakta tersebut. Semua kesalahpahaman dan keraguan yang tersisa dihilangkan oleh konfirmasi dari ketua dewan.
Reaksi Alice di sisi lain membuat Ars penasaran. Tidak seperti Tisfia yang tidak bisa mengatakan sepatah kata pun, Alice bahkan sudah memulihkan beberapa ketenangannya. Ars berbicara kepadanya, tetapi tidak dengan tujuan menyobongkan diri, "Alice, kamu tidak terkejut?"
“... Eh, ya! Apa?"
Dia sangat terkejut. Kata-katanya keluar secara spontan.
Ars berkata, “Jangan terlalu tegang. Itu terlalu merepotkan. "
Ekspresinya telah menjadi rasa malu sambil berkata, “... A-Aku mengeti!” Tapi, tetap saja kata-kata itu masih terasa sedikit kaku.
Cisty berkata, “Ars-kun adalah pengecualian. Aku tidak tahu apa penyebab perselisihan ini, tetapi dia telah meninggalkan banyak prestasi di lini depan... bakatnya mungkin sangat berbeda dari milik kalian."
Tisfia terus memelototi Ars dengan curiga meskipun ketua dewan sudah berkata demikian. Apakah kata-katanya memiliki pengaruh atau tidak, itu karena dia terus memperlakukannya dengan rasa permusuhan sebelum ketua dewan tiba.
Arus mengabaikan perilaku Tisfia dan berkata, "Ketua dewan, bukankah anda yang bilang bahwa aku harus menyembunyikan peringkatku?"
“Aku sudah berubah pikiran. Aku percaya mungkin hal ini lebih baik jika kamu bisa mengajar kedua gadis ini.” Nada suaranya menunjukkan bahwa ia mengambil keputusan tersebut tanpa ingin adanya bantahan sama sekali. Dia menambahkan, "Kalian berdua tidak boleh mengungkapkan hal ini kepada siswa atau guru lainnya."
Alice langsung memberi jawaban, "Aku mengerti," sementara Tisfia memberi jawaban yang sedikit terlambat, "... Ya."
Cisty melanjutkan, "Ars-kun, kenapa kamu menjadi murid di akedemi ini?"
Pertanyaan itu keluah secara tiba-tiba, tetapi dia sudah memiliki jawaban. Dia diminta untuk menjawab pertanyaan tersebut agar dua gadis ini dapat mendengarnya. Dia berkata, "Agar aku bisa bersantai."
"" ...... !! ""
Cisty berkata, "Aku tahu bagaimana perasaanmu," mouu. Prestasi Ars tidaklah normal. Bahkan ketua dewan pun berjuang keras untuk mencapai prestasi yang dimilikinya saat ini. Di era ini, orang dewasa diakui secara hukum pada usia 16 tahun. Sedangkan penyihir diakui setelah ia lulus dari akademi. Dengan kata lain, anak ini untuk mencapai prestasi tersebut telah bertarung berkali-kali selama bertahun-tahun dengan para iblis yang mengamuk di dunia luar.
Karena itu, tidak ada yang aneh dengan kehidupan Ars selama ini. Pejabat tinggi militer berpikir tentang pertahanan dan perluasan wilayah. Mereka tidak memiliki kelonggaran untuk memungkinkan seorang penyihir yang kuat seperti dirinya untuk tetap diam. Ars, memiliki bakat sihir yang tinggi, dibesarkan dengan pelatihan dan pendidikan militer yang digunakan untuk pertempuran nyata.
Cisty meragukan permintaannya untuk pensiun telah disetujui. Ketika dia menerima pemberitahuan bahwa militer mendaftarkan Ars ke akademi sihir ke-2, dia juga diperintahkan untuk dapat mendorongnya kembali ke medan perang. Dia diberitahu bahwa dirinya perlu membuat Ars mengerti bahwa dia harus kembali ke medan perang demi kemanusiaan.
Dia memukul mejanya dengan amarah atas permintaan tersebut. Meskipun akademinya menghasilkan banyak penyihir yang hebat untuk alasan yang tepat, para petinggi itu ingin menggantungkan harapan mereka pada satu penyihir yang unggul. Pada saat yang sama, tidak dapat disangkal bahwa banyak dari siswanya telah dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan perjalanan ke zona berbahaya berkat Ars. Penurunan persentase penyihir yang meninggal telah menurun drastis membuat ketua dewan tidak bisa sepenuhnya mengekspresikan perasaannya.
Cisty memahami argumen Ars. Itu akan mempermalukan orang dewasa. Karena itu, ia memilih untuk mengesampingkan instruksi dari militer dan membisikkan sesuatu ke telinga Ars. Dia memeluknya dari belakang dengan erat. Dia menciptakan pemandangan yang menggairahkan, tetapi Ars tidak goyah sama sekali. Dia meniupkan napas yang halus ke telinganya, tetapi ekspresinya tetap acuh tak acuh.
Tisfia dan Alice menjepit bibir mereka. Mereka tidak memiliki keberanian untuk memaksakan pembicaraan rahasia antara para penyihir tunggal (mereka menghormati prinsip, Cisty).
Cisty berkata, "Daripada hanya meneliti, bisakah kamu bersantai sambil membuat gadis-gadis itu lebih kuat?"
Ars tersenyum masam. Jadi itulah alasan sebenarnya mengapa ketua dewan mau mengungkapkan peringkatku dihadapan mereka.
Rencana Cisty juga karena kepentingan pribadi. Terlepas dari seberapa menjanjikan kedua gadis itu, mereka tidak dapat menggantikan Ars. Jika militer bersikeras untuk memintanya kembali, maka untuk mendorong Ars ke medan perang meski hanya sedikit, dia harus menemukan apa yang ingin ia perjuangkan.
Empati yang dirasakan Cisty untuk Ars berasal dari masa-masanya saat berada di militer ... sejak pertama kali mereka bertemu sembilan tahun lalu. Ars masih sangat muda dan sepertinya tidak mengingatnya. Juga, karena itu adalah ingatan yang buruk, dia sengaja tidak mengingatkannya pada pertemuan mereka dulu.
Ars melirik Tesfia dan Alice. Dia mengakui bahwa mereka memiliki bakat yang luar biasa. Mereka bahkan bisa memberikan perlawanan pada tahun ketiga yang hamper siap menjadi penyihir. "Namun... Itu masih belum cukup. Aku tidak akan bisa bersantai karena harus melatih mereka" pikir Ars.
"Dan aku berharap kamu bisa lulus dari akademi ini seperti siwa lainnya." (Cristy)
Meskipun Ars tidak ingin memotong waktu dari penelitiannya, mendengarkan rencana ketua dewan mungkin dapat meningkatkan kemampuannya untuk bersantai. "... Jadi apa yang anda inginkan dariku?"
"Ajari mereka bagaimana cara bertarung dalam pertempuran yang sebenarnya."
"Itu tidak mungkin. Aku tidak mengikuti pelatihan yang seperti itu. "
Ars bukanlah orang yang rendah hati. Kemampuan untuk mengajar bukanlah keterampilan yang dimiliki kebanyakan orang, tidak seperti ketua dewan yang memilikinya secara alami.
Cisty memegangnya lebih erat sambil mendekatkan bibirnya ke telinga Ars. Kata-katanya bergulung-gulung dalam napas yang harum sambil berkata, "Tidak apa-apa. Tidak ada yang bisa menandingi keterampilan tempurmu. "
Tesfia dan Alice memerah melihat pemandangan itu.
Aku tidak dipaksa, tetapi juga tidak diizinkan untuk menolak.
Satu-satunya pilihan Ars adalah untuk mengakhiri hal ini. Memang tidak ada keharusan untuk memusuhi ketua dewan akademi, tetapi ketua dewan saat ini menahannya di tempat ini, sehingga menghabiskan waktu penelitiannya yang berharga. Selain itu, ia tidak bisa membayangkan Tesfia bersikap sopan dan meminta dirinya untuk mengajarinya. Lalu dia berkata, "Aku bisa mengajari mereka selama ada jeda di antara penelitianku."
Lengan yang menahan Ars melemah ketika Cisty mengatakan, "Sudah kuduga kamu pasti akan mengatakannya." Pertukaran itu membentuk hierarki di dalam akademi.
Sekarang, meskipun Ars masih sangat muda, dia menganggap dirinya memiliki bakat dalam hal tawar-menawar. Namun, berkat ketua dewan, hubungannya dengan Tesfia yang seharusnya tidak ada lagi, telah menjadi hancur.
Ars berkata, “Bisakah aku pergi sekarang?” Dia ingin pergi sesegera mungkin agar tidak membuang waktu lagi.
Cisty berkata, "Berikanlah yang terbaik."
Ars, muak dengan hal ini, dan berkata, “…yang terbaik ya?” Sambil mengembalikan brosur yang digulung pada ketua dewan. Dia kemudian berjalan menuju pintu.
Tesfia dan Alice mengawasinya berjalan dari jarak Cisty berada. Tesfia membuka mulutnya untuk berbicara, tetapi tidak ada kata yang keluar. Dia kemudian berbalik ke arah ketua dewan dan berkata, "Apa itu penyihir nomor satu di dunia?"
Percakapan seorang diri keluar dari mulut Tesfia. Dia mengkritik keputusan Ars karena sudah menarik diri dari garis depan agar bisa bersantai. - - Gelombang haus darah membuat Tesfia tetap berada di tempatnya. Mantan penyihir tunggal yang dikenal sebagai Witch menyelimutinya dengan aura haus darah.
TL note : Witch adalah julukan yag diberikan kepada ketua dewan saat ia masih aktif bertugas
Ars terus berjalan. Dia memandang aura haus darah yang ada di belakang punggungnya.
Namun, Tesfia, dan Alice, mundur karena ketakutan. Mereka tidak dapat melihat ekspresi ketua dewan, tetapi secara naluriah memahami bahwa dia sedang marah. Mereka tidak tahu mengapa, dan tidak bisa mengetahui alasannya.
Cisty memutuskan untuk mengakhiri ketegangan tersebut. Dia berbicara dengan senyum pahit. “Dia memiliki berbagai keadaan. Jika kalian ingin menjadi penyihir papan atas, maka kalian harus memintanya untuk mengajari tentang sihir. Dia menolak untuk menggunakan sihir karena perjanjian konyol yang kami buat. "
"" - - - - !! ""
Tesfia tidak dapat bersukacita atas kata-kata ketua dewan, tetapi dia juga tidak bisa membenci hal tersebut. Ketua dewan jauh lebih baik dalam membuatnya merasa lebih buruk daripada dirinya sendiri.
Namun Alice berkata, “Eh! Apa benar tidak masalah? "
“--!! Alice, kamu ingin orang itu mengajarimu? ” (Tesfia)
“Bukankah ini hal yang bagus? Kita bisa diajari oleh penyihir terkuat. ” (Alice)
Untuk menerima pelajaran dari penyihir terkenal akan membutuhkan keberuntungan yang luar biasa. Bahkan penyihir dua digit sekali pun akan mengalami kesulitan agar dapat berhubungan dengan Ars. Hanya untuk bertemu orang seperti itu akan membutuhkan penghargaan militer yang cukup banyak.
Tesfia berkata, "Itu benar, tapi ..."
Tesfia memiliki kepercayaan diri. Tujuannya adalah untuk mencapai peringkat yang tidak akan memalukan nama baiknya. Mimpi untuk menjadi seorang penyihir tunggal tidak ada dalam pikirannya, paling hanya penyihir dengan ranking dua digit saja sudah cukup.
Tidak dapat disangkal bahwa ini adalah kesempatan yang sangat baik, tetapi entah bagaimana rasanya ini bukanlah situasi yang benar. Kata-kata tajam dari penyihir tunggal yang berada di hadapannya meninggalkan celah di hatinya. Saat ini Ars berjarak 100 langkah ... tetapi dapat dengan mudah maju 2 atau 3 langkah untuk mencapai tempatnya Tesfia.
Cisty berkata, "Aku tidak bermaksud memaksa kalian, tetapi kalian pasti dapat memperoleh sesuatu darinya."
Tesfia berbicara dengan percaya diri. "Tidak bisakah anda saja yang mengajari kami?" Ars adalah siswa biasa sama seperti dirinya. Dia benar-benar ragu apakah Ars bisa mengajari mereka.
“Asal kamu tahu aku ini orang yang sibuk. Apa kamu benar-benar akan membiarkan kesempatan ini lewat !? ”
"Tentu saja tidak."
Tesfia menjawabnya, tetapi tidak yakin dengan apa yang dia katakan.
Ars mencari dokumen yang berada di kamarnya setelah kembali. Dia akan membenamkan diri dalam penelitian untuk menebus waktu yang telah hilang.
Ketua dewan ingin aku mengajari mereka cara bertarung. Ars tidak antusias mengenai gagasan itu. Sebaliknya, ia menyesali tugas tersebut. Bahkan jika dia mengajar mereka, mungkin saja bisa menjadi sebuah perdebatan. Jika tujuannya adalah melatih penyihir agar bisa bertarung, maka melatih penyihir dengan cara bertarung langsung dengan para iblis jauh lebih efisien. Itulah yang dialami oleh Ars.
Penyihir dengan sihir yang kuat bisa dihancurkan oleh para iblis bukanlah hal yang aneh. Ketakutan mereka akan kematian membuat mereka tidak bisa melawan balik. Penyihir sangat banyak, tetapi hanya setengah dari mereka yang memiliki semangat untuk melawan para iblis.
Penyihir harus selalu tetap tenang. Terlepas dari betapa putus asanya sebuah situasi, mereka tidak akan berdaya jika mereka berhenti percaya pada diri mereka sendiri. Penyihir yang tidak bisa mengeluarkan sihir adalah penyihir yang belum matang... Tidak, bahkan bisa dikatakan sebagai beban.
Namun, terlepas dari kemampuan mereka, jika mereka berlatih maka akan membuat sihir mereka bersinar.
Dia membenci dirinya sendiri karena membuat janji seperti itu tanpa mempertimbangkan keadaannya. Lebih jauh lagi, dia ragu apakah dia akan bisa bersantai jika mengajari mereka berdua. "Ah aku menyerah" pikir Ars.
Tesfia pasti tidak akan datang, tetapi Alice, 80% hingga 90%, pasti akan datang. Menyebalkan sekali.