• Breaking News

    Sabtu, 16 Februari 2019

    Chapter 19 – Memasak dengan Kita Berempat

    Translator : Bocah Berkacamata
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------

    Karena Flora sekarang sudah disini, kita berpindah ke dapur.

    A-aku tidak begitu pandai memasak. Apakah aku harus menunggu diluar?
    Kenapa kau mengatakan itu? Kau bisa saja membantu walaupun hanya sedikit. Seperti memotong sayuran atau membuat saus
    Toack menahan Aisha yang hendak kembali ke ruang tamu.
    Aisha, cobalah masak sesekali. Pasti akan menyenangkan memasak dengan semua orang
    Ya, aku tahu
    Aku ingin menyerahkannya kepada Flora dan Toack karena aku tahu betapa hebatnya mereka memasak, tetapi kedengarannya menyenangkan untuk memasak bersama dengan semua orang saat ini. Selain itu, aku akan makan rusa yang kuburu mulai sekarang, jadi akan lebih baik bagiku untuk mempelajari beberapa cara yang bagus untuk memasaknya.
    Ketika semua orang mencuci tangan, aku menyiapkan hal-hal yang kemungkinan besar akan kita butuhkan.
    Garam dan lada, anggur, minyak zaitun, panci penggorengan, pisau dapur dan talenan. Dan terakhir, daging rusa.
    Saat aku mengeluarkan bahan-bahan, Flora juga mengambil kotak makan kayu kecil dari tasnya yang berisi daging rusa yang telah dia persiapkan sebelumnya.
    Ah. Ini adalah bahan yang sudah kukerjakan kemarin. Yang ini dilapisi garam, lada, dan minyak zaitun. Dan yang itu sudah direndam dengan anggur merah dan ramuan yang disebut marjoram
    Ohh! Kamu sudah menyiapkan banyak hal. Selain itu, kamu bisa membuat hidangan tumis yang enak dengan itu
    Seperti yang diharapkan dari Flora, berarti tidak akan menghabiskan banyak waktu  sampai kita bisa makan
    Terima kasih
    Kami semua memuji Flora dengan persiapan yang dia lakukan.
    Dia membawa bahan makanan yang berharga dari rumahnya. Aku sangat senang sampai-sampai air mataku hampir keluar. Dia pasti sudah meracik bumbu ketika dia memasak untuk keluarganya
    Sepertinya aku harus memberikan potongan besar untuk mereka lagi jika aku berhasil menangkap mangsa dalam perburuan berikutnya.
    Baiklah, apa yang akan kita buat?
    Daging steak dan rebusan!
    Pertanyaan itu langsung dijawab oleh Aisha sambil mengangkat tangannya.
    Ah, butuh waktu yang lama untuk membuat rebusan jadi permintaan itu ditolak
    Ehhhh, apakah rebusan tidak enak?
    Bukan karena kita tidak bisa, tetapi jika kita mulai membuatnya sekarang, itu akan melewati waktu makan siang pada saat rebusannya selesai
    Flora tampaknya memiliki pendapat yang sama seperti Toack karena dia tidak terlalu menganjurkannya.
    Jika kita mulai membuat rebusan, maka masakan tersebut akan selesai saat malam.
    Kurasa menggorengnya juga tidak masalah
    Memanggangnya atau menumisnya akan membuatnya semakin lezat. Jika kita ingin rebusan, kita juga bisa menggantinya dengan sup sayuran. Kita juga sudah bosan hanya makan daging
    Ohh, kedengarannya bagus. Aku tidak bisa membuat rasa sup yang sama seperti punya Toack bahkan jika aku mencoba menirunya
    Haha, kamu tidak akan bisa melakukannya secepat itu. Kau tak akan dapat melakukannya dengan normal, dan hanya menirunya.
    Setelah berbicara tentang steak daging panggang, daging rusa tumis, tumis daging rusa dengan anggur merah, daging rusa panggang dan sup sayuran.
    Meskipun menu tersebut terdengar sangat banyak, kami memiliki banyak daging rusa yang telah dibumbui Flora. Metode memasaknya juga tidak mudah, jadi kita akan segera memulainya.
    Aisha dan aku bertanggung jawab atas metode memasak yang sederhana seperti memanggang dan merebus. Flora bertugas menggoreng dengan anggur dan menumis. Toack bertanggung jawab atas sup sayuran dan mengawasi Aisha.
    Flora, aku, Aisha, dan Toack bekerja di dapur dengan urutan kerja seperti itu.
    Dapurnya cukup besar, tapi masih terasa agak sesak dengan kami berempat yang berbaris dengan berdampingan.
    Flora mengeluarkan celemek dan memakainya.
    Aisha tampaknya enggan untuk bergabung. Adik perempuannya telah memilihkan pakaian untuknya. Itu tidak terlintas di pikiranku sebelumnya, jadi aku memutuskan untuk membiarkannya menggunakan celemekku. Akan sia-sia jika dia mengotori gaun cantik itu.
    Flora menatap Aisha. Celemek itu terlihat agak longgar jika digunakan oleh Aisha karena perbedaan tinggi badan kita.
    Celemek ini agak terlalu besar baginya, huh
    ... Kamu benar, tapi bukan itu masalahnya
    Lalu apa?
    Bu, bukan apa-apa Aldo-san! Ayo mulai memasak!
    Kata-kata Flora yang aneh mengusik minatku, tetapi karena dia menyuruh untuk mulai memasak, aku akan mengesampingkannya untuk sementara.
    Aku memotong daging rusa menjadi potongan besar dan membumbuinya dengan garam dan lada. Kemudian, dengan sedikit minyak di penggorengan, aku menaruh irisan potongan bawang putih ke dalam penggorengan untuk mengeluarkan rasanya.
    Bau harum bawang putih melayang ketika berubah menjadi warna cokelat keemasan.
    Baunya sangat enak
    Ya ya, cepatlah dan potong dagingnya. Aku tidak bisa melakukannya karena kita hanya memiliki dua pisau
    Aku mendengar suara yang datang dari dua orang di sebelahku.
    Kita memiliki tiga talenan, tetapi hanya terdapat dua pisau. Tempat kompornya hanya bisa muat untuk dua panci penggorengan, tetapi itu hanya akan membuang-buang waktu kecuali kita mengambil giliran kita secara efisien.
    Ketika aku pertama kali pindah ke sini tak terbayang bahwa kami berempat akan memasak seperti ini.
    Entah bagaimana situasi ini membuatku merasa nostalgia, mengingatkanku pada saat-saat aku memasak dengan partyku dulu di "Black Silver".
    ... Aldo-san, kamu  terlihat bersenang-senang bukan?
    Mungkin karena aku tidak bisa menahan senyum, Flora berkata seperti itu sambil tersenyum kepadaku.
    「Situasi ini hanya diingatkanku pada masa lalu. Aku juga memasak seperti ini dengan teman-temanku dulu」
    「Oh, ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan sebelumnya? Meskipun kau juga tidak perlu memberi tahuku jika itu memberatkanmu」
    Toack ragu-ragu memintaku untuk menjelaskannya.
    Seorang pria berumur dua puluh tujuh tahun yang tiba-tiba pindah ke pedesaan. Siapa pun pasti akan bertanya-tanya apa yang dia lakukan sebelum itu.
    「Yah, itu bukan sesuatu yang bisa aku katakan dengan jelas. Aku hanyalah seorang petualang beberapa waktu yang lalu dan aku datang ke sini karena aku sudah menghasilkan cukup uang 」
    Pada saat  aku menjawab seperti itu, aku juga mengeluarkan bawang putih yang kecoklatan itu dari penggorengan.
    Kemudian, aku menambahkan sedikit minyak dan menunggu sampai penggorengan memanas lagi.
    「Heeehh! Jadi kau memiliki pekerjaan seperti itu! Apakah itu berarti bahwa kau pernah mengalahkan monster ganas seperti goblin dan orc sebelumnya? 」
    「Yah, Kukira begitu」
    Aku bahkan sudah mengalahkan seekor naga, tetapi aku akan tetap diam dan tidak mengatakan hal-hal yang tidak perlu.
    「Jika kita mempunyai pemburu di desa ini yang memiliki pengalaman untuk berurusan dengan monster, kita bisa merasa aman bahkan jika terjadi sesuatu」
    「Kami akan mengandalkanmu」
    「Aku sudah pensiun, jadi tolong jangan terlalu berharap 」
    Ketika monster kecil seperti goblin keluar, itu normal bagi pemburu dan penduduk desa untuk berurusan dengan mereka. Tetapi jika itu adalah monster yang tidak dapat mereka tangani, maka mereka akan bertahan sampai ksatria atau petualang datang. Ini akan membuat orang merasa lebih aman jika orang yang akan berurusan dengan mereka adalah pemburu yang merupakan mantan petualang.
    Jika monster seperti itu datang ke desa ini, aku akan maju untuk mempertahankan hidup semua orang, tetapi aku lebih suka tidak berurusan dengan jenis pekerjaan seperti itu lagi.
    Karena wajan sudah cukup dipanaskan, aku memasukkan daging rusa ke dalamnya.
    Kukira mereka juga telah selesai membumbui daging karena terdengar suara daging yang dipotong keras yang datang dari arah dekat kami, dan Aisha mulai melemparkan daging ke dalam penggorengan.
    Saat suara mendesis keluar dari lemak daging, bau harum daging memenuhi dapur.
    「Ahhh, Aku kelaparan 」
    「Aku juga sama」

    Kami berkata seperti itu ketika menghirup aroma daging rusa terbang ke mana-mana.
    Bau dari daging sangat mempengaruhi perut keroncongan kami. Kau akan menyadari betapa laparnya dirimu sekali kau mencium aroma harum itu.
    Di belakang kami, Toack dan Flora memotong sayuran di atas talenan dengan suara potongan yang cepat.
    Keduanya sangat lihai dengan pisau mereka.
    Karena aku akan menjalani kehidupanku sendiri di sini mulai sekarang, akan menjadi penting untuk terbiasa dengan pisau dapur daripada terbiasa dengan pedang.
    Aku menggoreng daging selama satu menit di satu sisi, lalu membaliknya selama satu menit di sisi lainnnya. Permukaan daging rusa yang digoreng berubah warna menjadi kecoklatan. Walaupun bagian tengahnya masih agak merah.
    Aku mengecilkan apinya sedikit, lalu menutup penggorengan dan meninggalkannya selama beberapa waktu.
    「Oi, Aisha. Jangan mengorengnya dengan api yang sangat panas. Masaklah dengan hati-hati dengan api yang sedang dan perhatikan keadaan dagingnya 」
    「Iya kalau seperti itupun aku juga sudah tahu」
    Ketika aku mendengarkan kata-kata mereka, aku mengambil piring dan peralatan lainnya dari lemari dapur.
    Karena piring ini akan diguanakan sebagai wadah daging goreng, piring berbentuk bulat pasti akan cocok. Aisha juga seharusnya akan segera selesai menggoreng. Haruskah aku membawakannya piring?
    Akhir-akhir ini rasanya menyenangkan untuk memilih piring saat memasak hidangan sendiri.
    Kemudian, setelah memastikan bahwa panas penggorengan telah mematangkan daging secara menyeluruh, aku memotong daging rusa menjadi potongan-potongan tipis.
    Lapisan luar daging sudah matang, dan bagian dalamnya berwarna merah muda. Bagian tengah dipanggang menggunakan suhu antara kecil hingga sedang.
    Aku menaruh hidangan tersebut di atas piring dengan minyak daging yang masih menetes.
    Aisha juga tampak sudah selesai; dia juga menyajikannya di piring bundar yang aku tempatkan di sampingnya.
    Setelah menggoreng daging, aku mulai membuat saus dari anggur, madu, dan kaldu daging. Aku memadamkan api saat saus menebal dan mengeluarkan bau yang harum.
    Setelah aku selesai menyajikan makanan, aku perhatikan bahwa bagian yang kugoreng terlihat agak kecil.
    Tiba-tiba, aku terdiam ketika melihat kulit Aisha sedikit terkena minyak daging.
    「Ah… 」
    Aisha, kau diam-diam menyicipi makanan, bukan? Tepat ketika aku hendak menegurnya, sesuatu yang hangat masuk ke dalam mulutku.
    Aku merasakan air daging yang dibumbui secara merata. Ini adalah rasa dari daging rusa panggang.
    Tidak mungkin daging rusa ini dimasak terlalu lama dilihat dari tekstur dagingnya. Semakin aku mengunyah, semakin enak rasa daging ini.
    Sementara aku terus mengunyah, Aisha meletakkan jari telunjuk di bibirnya.
    Gadis ini ... dia menjadikanku kaki tangannya. Memaksa memasukkan makanan seperti itu ke mulutku.
    Yah, tidak apa-apa jika dua orang di belakang kami tidak memperhatikannya.
    Kupikir aku perlu mencicipi masakan saat sedang memasak.
    Tapi menyuruh orang lain yang sedang memasak tanpa mencicipi masakan mereka akan terlihat sedikit kasar.
    Itulah sebabnya memasak dengan cara ini tidak akan menyebabkan masalah. Yup, ini bukan berarti kami mencuri gigitan pertama atau hal seperti itu. Itu hanya untuk memastikan bahwa masakannya sudah dimasak ke tingkat yang tepat.
    「Oh Aldo, apa ada yang salah? 」
    「Ti, tidak ada apa-apa」
    Ketika aku mencoba mencicipi lebih banyak, Toack bertanya dengan suara ingin tahu ketika dia melihat ke belakang. Aku menarik tangan yang akan kugunakan untuk mengabil beberapa bagian masakan.
    Aisha, yang berada di posisi yang sama denganku, memiliki ekspresi alami seolah-olah tidak ada yang salah. Aisha pandai mengekspresikan dirinya sendiri.
    「... Ada sesuatu yang mencurigakan di sini」
    Toack menyipitkan matanya dan menatapku dengan tajam.
    「Kami telah menyelesaikan pekerjaan kami di sini jadi kau dapat menggunakan penggorengan ini」
    Aku menyerahkan penggorenganku ke Flora tanpa merasa bersalah.
    「O, oh. Terima kasih」
    Flora menerima wajan dengan senyum di wajahnya.
    Ketika aku melihat senyum riangnya, aku berpikir bahwa Toack pasti akan mencurigainya.
    「Ah, Aldo-san. Kamu tahu ada sisa saus di mulutmu? 」
    「Ehh? Benarkah? 」
    Aku mengelap mulutku dengan panik karena kata-kata yang keluar dari Flora.
    「... Baka」
    Pada saat itu, aku menyadari kesalahanku ketika mendengar Aisha bergumam.
    .... Aku jatuh ke perangkapnya Flora.
    「Ah, kamu sudah mencuri gigitan pertama kan? 」
    Ketika aku menatap kosong pada Flora, yang baru saja menangkap basah diriku, dia tersenyum kepadaku dan kembali ke memasak.
    Senyumnya indah dan lembut seperti biasa, tetapi untuk beberapa alasan, itu membuat punggungku sedikit gemetar.
    Apakah aku melakukan sesuatu yang entah bagaimana membuatnya marah ...?

     

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR