• Breaking News

    Selasa, 18 September 2018

    Chapter 10 - Sang Pengrajin Toack

    Translator : TAKI-kun
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------

    Aku perlahan membuka mataku saat merasakan sinar matahari yang hangat.

    Dalam pandanganku, di atas ada langit-langit dari sebuah bangunan. Saat melihat sekeliling, ada dinding berwarna krem.
    Dan setelah kusadari lantainya bukanlah tanah seperti yang biasanya kulihat, tapi kali ini  aku terbaring di lantai kayu dengan selimut kain yang berada di atas tubuhku.
    Aku bisa mendengar suara burung berkicau dari luar.
    Tiba-tiba, aku kembali sadar dan mengingat semuanya.
    ... Benar juga, aku sudah punya rumah sendiri sekarang
    Aku bergumam pada diriku sendiri saat menggosok mata yang mengantuk dengan punggung tanganku sambil mengangkat tubuh.
    Untuk meregangkan otot yang kencang di punggungku, aku mengangkat kedua lenganku ke atas.
    Lalu, aku pelan-pelan mengembuskan napas saat menghempaskan lengan ke arah bawah.
    Tidur di lantai kayu dengan selimut lebih baik daripada berkemah di lantai tanah, tapi rasa sakit yang ada di tubuhku masih saja terasa berat. Ada perasaan tidak enak di punggungku.
    Seperti yang kupikir, memang pilihan yang tepat untuk meminta bantuan seorang pengrajin.
    Aku ingin segera tidur di sebuah kasur sehingga aku bisa mendapatkan tidur yang berkualitas. Tentu saja, semua peralatan tidur termasuk futon juga kudapatkan.
    Meskipun aku telah menghuni rumah baru, masih ada banyak hal yang perlu ditambahkan.
    Masih lebih menyegarkan tidur di rumah sendiri meskipun alat dan produk kerajinan masih belum ada! Yosh! Ayo kita berikan yang terbaik untuk hari ini – Oh, aku  berharap bisa berpikiran positif seperti itu.
    Huh ... Apa yang harus aku lakukan sekarang ...?
    Tadi malam, kondisiku sangat kacau setalah menunjukkan diriku yang telanjang di depan seorang gadis pemalu.
    Aku telah merencanakan untuk bertemu dengan Ergys-san lagi, dan juga janji untuk memberikannya beberapa tangkapan ikan.
    Flora, adalah putrinya, yang berarti  dia akan berada di sana saat aku berkunjung. Pastinya akan sangat canggung.
    Ahhh. Meskipun akhir-akhir ini aku bisa meng-akrabkan diri dengannya, kurasa sekarang dia akan lari lagi bergitu dia melihatku.
    Jika orang tersebut adalah orang yang tak kukenal maka aku sama sekali tidak keberatan, tapi aku akan sedikit sakit hati karena dihindari oleh gadis baik seperti dia.
    Aku ingin meminta maaf kepadanya karena kemarin tidak sempat, tapi jika  seorang pria tiba-tiba muncul di depan pintu rumahnya, dia mungkin akan sedikit terganggu. Jadi, aku akan minta maaf setelah menunggu beberapa saat.
    Setelah mengatakan hal tersebut pada diriku, aku memutuskan untuk menfokuskan pikiranku ke hal lainnya.
    Saat aku mencuci muka dengan air dari sumur, tubuh dan pikiranku mulai terasa segar.
    Apa yang sudah terjadi maka biarkanlah berlalu. Ayo kita melewati hari ini dengan melakukan apa yang terbaik tanpa merasa khawatir.
    Setelah memakai baju yang baru, aku menuju rumah Toack-san untuk memesan beberapa perabotan.
    Aku mengusap perutku saat aku berjalan di pagi yang dingin ini.
    Perutku mulai menggerutu sebab aku sama sekali tidak sarapan atau memakan sesuatu sebelum tidur tadi malam.
    Aku harusnya lebih mengkhawatirkan tentang makanan sebelum khawatir tentang perabotan rumah.
    Selain itu, seharusnya aku membeli beberapa makanan dari Ergys-san.
    Tapi jika aku pergi ke tempat Ergy-san, aku mungkin saja akan bertemu dengan Flora. Mungkin lebih baik aku membeli makanan dari Toack-san setelah menemuinya.
    Karena aku tidak mengerti keadaan hewan yang tinggal di sini, kupikir seharusnya aku tidak mengganggu habitat mereka.
    Meskipun aku akan diperkenalkan ke pemburu lokal besok, tapi masih saja ada masalah yang besar agar perutku tidak kosong sama sekali selama seharian ini.
    Sementara aku bimbang terhadap hal tersebut, tanpa kusadari aku sudah berada di depan rumah Toack-san dalam waktu yang singkat.
    Aku berdiri diam di depan rumahnya untuk beberapa saat.
    Rumah itu dibangun agak berbeda dari rumah miliku. Rumah ini adalah bangunan berlantai satu yang dibangun dari tumpukan kayu. Kelihatannya cukup luas di dalamnya, dan juga ada tangga, pagar, kursi dan meja di sekitar rumah sepertinya semua perabotan itu terbuat dari kayu.
    Mungkin semua perabotan itu dibuat oleh Toack-san, sang pengrajin. Jika begitu, dia pasti orang yang sangat terampil.
    Aku lalu duduk di sebuah kursi. Anehnya, kursi ini sangat sesuai untukku dan rasanya sangat nyaman.
    Kursi ini sangat bagus. Aku juga ingin kursi seperti ini...
    ... Apa kau Aldo? Salah satu penduduk baru yang dikatakan kepala desa kepadaku?
    Ketika aku merasakan kondisi dari kursi ini, sebuah suara tiba-tiba terdengar.
    Ada seorang pria berambut pirang yang menatapku dari jendela saat aku berbalik menuju arah suara itu.
    Rambutnya pendek, dan matanya yang biru sipit, menunjukkan kesan yang biasa. Bentuk wajahnya sedikit lancip dan beberapa bintik bisa terlihat di wajahnya.
    Tingginya kira-kira sama denganku, atau mungkin sedikit lebih tinggi. Ototnya yang ramping terlihat dari lengan pendeknya.
    Um ... apakah kau Toack-san?
    Oh ya. Ketika aku terbangun pagi ini, aku terkejut menemukan orang asing yang penuh semangat duduk di kursi halamanku
    Toack-san menjawab dengan wajah masam saat aku bertanya.
    Maksudku, karena ada kursi kosong yang bagus, jadinya aku tidak sengaja masuk dan duduk di atasnya
    Aku merasa canggung sekarang karena telah bersikap tak sopan sejak awal. Aku ingin tahu apakah dia marah padaku.
    Saya minta maaf atas hal tersebut
    Bukannya aku marah. Tapi aku memang terlahir dengan wajah seperti ini. Orang yang duduk di kursi itu memang mengejutkanku, tapi aku senang karena hasil perkerjaanku dipuji
    Atas permintaan maafku, Toack-san mengangkat bahunya dan menjawab sambil tersenyum canggung. Tampaknya dia mencoba yang terbaik untuk senyuman yang tulus, tapi sepertinya lebih mirip senyum yang mengerikan.
    ... A-Aku tidak pandai tersenyum
    Haha, sepertinya memang begitu
    Aku membalas kata-kata Toack-san dengan tersenyum pahit sambil menggaruk pipiku.
    Yah, dia tidak terlihat seperti orang jahat, dan usianya terlihat tidak terlalu jauh denganku. Rasanya kita bisa bergaul dengan baik satu sama lain.
    Yah, Kenapa kita masih bicara di sini? Ayo kita masuk ke dalam
    Rumah Toack-san sangat besar, dan dindingnya terbuat dari kayu. Ada juga meja dan kursi buatan tangan serta sofa, dan semacamnya. Ada rasa nyaman yang kuat begitu aku memakai meja dan kursi disini.
    Saat menarik napas, aku merasa adanya bau kayu yang membuatku menjadi tenang.
    Aku ingin makan, bagaimana denganmu? Apakah kau sudah makan?
    Aku belum makan dari pagi! Kalau begitu, terima kasih atas ajakannya!
    Toack-san mengatakan kata-kata yang paling ingin kudengar, jadi aku segera menjawabnya.
    Kenapa kau sangat bahagia? Yah ... pokoknya, aku akan memanaskan panci jadi tolong tunggu sebentar di meja makan
    Toack-san masuk ke dapur.
    Lalu aku duduk di meja makan yang ada di rumah Toack-san.
    Perutku sudah bergemuruh karena aku tidak makan apa-apa sejak tadi malam. Aku ingin segera makan sesuatu.
    Ketika aku memikirkannya sambil meletakan lengan di atas meja, aku merasakan aroma harum yang berasal dari kerajinan kayu yang ada di rumah ini.
    Ohh, meja ini kurasa cukup bagus. Bahkan lebih bagus dari semua meja yang ada di penginapan ibukota kerajaan.
    Dengan spontan aku meletakkan muka di atas meja dan merasakannya di bagian pipi.
    Jika aku memesan beberapa meja, tekstur material yang mulus seperti ini pastinya sesuai dengan keinginanku.
    Sambil merasakan tekstur meja yang dibuat dengan terampil, bau dari sup sayuran mulai melayang di dalam ruangan makan.
    Ini ada sup sayur dan roti
    Saat Toack mengeluarkan sup sayur dan roti di atas nampan kayu, aku dengan segera mengangkat wajahku dari meja.
    Ohhh, terima kasih banyak. Perutku sangat lapar.
    Tak lama kemudian Toack-san menaruh nampan yang berisi makanan di atas meja sambil meletakkan piringnya juga.
    Di dalam sup terdapat bahan kentang, wortel, brokoli, bawang merah, dan potongan kecil daging. Makanan ini terlihat sangat lezat.
    Baiklah, apakah kita segera makan?
    Ketika Toack selesai menyiapkan semuanya, aku segera memasukkan sesendok sup sayuran ke dalam mulutku.
    Rasa manis dari sayuran memenuhi mulutku. Rasanya sangat lezat. Saat aku meminum kuah sup, rasanya sangat menghangatkan dan kurasa energy telah menyebar ke seluruh tubuhku.
    ... Ahh, enak sekali
    Kentangnya meleleh menjadi satu dengan sup, dan bawangnya juga direbus dengan baik.
    Aku mengerti, jadi itulah rahasia kenapa rasanya menjadi selezat ini.
    Sambil meniru Toack-san yang mencelupkan roti ke dalam sup, aku pun juga ikut mencoba mencelupkan roti ke dalam sup.
    Roti yang telah melunak karena kuah dari sup membuat rasanya  sangat pas.
    Rasa manis dari adonan yang dipadu dengan rasa sup ternyata sungguh nikmat.
    Sambil melakukan hal terebut berulang-ulang, aku menghabiskan makanan dalam waktu singkat.
    Pheww, terima kasih makanannya sangat lezat
    ... Kau makan bahkan tanpa menarik napas. Apa kau tidak makan malam dari kemarin ?
    Yah, sebenarnya aku sedang membersihkan rumah yang baru kutempati kemarin jadi aku melakukan banyak perkerjaan tanpa sempat memakan sesuatu ...
    Bagian terakhir dimana Flora melihat tubuh telanjangku sangat sulit untuk dijelaskan kepada orang lain.
    Yah, kupikir juga kau pasti sibuk, tapi setidaknya kau harus sarapan pagi, bukan?
    Ya kurasa kau benar, tapi aku bahkan belum membeli bahan apapun ...
    Kau seharusnya membeli beberapa makanan dari kepala desa ... Jangan bilang kau tak punya uang?
    Untuk memulai hidup baru, memang dibutuhkan uang pada tingkat tertentu.
    Seorang pria yang tiba-tiba mencoba untuk hidup sendiri tanpa memiliki uang adalah orang yang bodoh.
    Namun, aku adalah petualang rank-A dari kerajaan. Jadi aku sama sekali tidak berbohong tentang memiliki banyak uang sehingga keperluan seperti uang bukanlah sesuatu yang harus kukhawatirkan.
    Tidak, aku tidak akan pindah ke sini jika aku tidak punya uang. Hanya saja aku tidak punya kesempatan untuk membelinya dari Ergys-san
    Gerakannya menunjukkan tatapan lega setelah mendengar bahwa aku punya uang.
    Jika begitu, bukankah lebih baik kau membeli sesuatu pagi ini?
    Tidak, aku tidak bisa melakukan itu sekarang karena suatu alas an tertentu
    Sama seperti kata Toack-san, tapi aku tidak bisa melakukannya karena hal  ini berhubungan dengan Flora.
    Memangnya apa alasan yang bahkan tidak bisa kau katakan?
    Sepertinya aku telah menggelitik keingintahuannya saat dia menatap wajahku yang penuh keraguan.
    Tidak, hanya saja ... agak ...
    Apa alasannya? Aku sudah memberimu makanan, bukan? Tergantung pada ceritanya, aku mungkin saja mau menjual beberapa bahan makanan.
    Mungkin Toack-san menjadi jengkel setelah melihat keraguanku, karena dia menggodaku dengan bisikan iblisnya.
    Ugh, kondisiku sangat tidak menguntungkan karena makanan yang tadi kumakan. Namun, aku merasa aku tidak menyukai kondisi sepeti ini.
    Meski begitu, pria ini memiliki aura ingin tahu. Begitu dia menyadari bahwa aku menyembunyikan sesuatu, wajahnya bersinar dengan penuh harap.
    Sial, apa yang harus kulakukan?
    Seperti yang kukhawatirkan,  Toack-san tersenyum dengan lebih menyeramkan,
    Jangan-jangan, kau telah berbuat sesuatu kepada istri kepala desa, Fiona-san?
    Tidak, bukan itu! Hanya saja putrinya, Flora, telah melihatku telanjang!
    Aku tanpa sengaja telah memberitahukan kebenaran karena aku merasa tertekan dengan kondisi seperti ini.
    Mulut Toack-san terbuka lebar.
    Hah? Telanjang? Lebih dari itu, bukankah seharusnya kau yang melihat Flora telanjang, tapi ternyata dia yang melihatmu telanjang? Itu hal terbaik yang pernah kudengar!
    Dia tertawa terbahak-bahak sambil menahan perutnya.
    Oi. Jangan menertawakanku. Aku baru saja pindah kesini jadi hubunganku dengan penduduk desa lain sangat rentan, tahu
    Hahahahaha! Flora yang malang itu melihatmu telanjang
    Sepertinya dia merasa sangat senang sejak dia tinggal di sini dan mengenal Flora.
    Orang ini, selalu memiliki muka yang rewel, sehingga saat tertawa membuat wajahnya benar-benar berubah.
    Oi oi, ini bukan sesuatu yang perlu ditertawakan. Jika aku pergi ke rumah Ergys-san, maka kondisinya akan sangat buruk jika bertemu Flora disana. Apa yang harus kulakukan jika mereka bertanya apa yang terjadi di antara kami?
    Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa nada bicaraku dengan Toack-san menjadi tidak formal.
    Terlepas dari kata-kata putus asa yang kuucapkan, sepertinya dia merasa lebih senang dan tertawa lebih keras lagi.
    Ternyata dia orang yang kejam, untuk tertawa saat yang lain sedang mengalami kesusahan.
    * Hahh *, Padahal akhir-akhir ini aku bisa mengobrol dengannya, tapi sekarang dia mungkin akan kabur jika melihatku sekarang ...
    Ohh, benarkah? Tidak biasanya Flora mau berbicara dengan orang lain yang belum dikenalnya
    Toack-san berkata dengan ekspresi terkejut saat mendengar hal tersebut.
    Aku tahu dia itu orang yang sangat pemalu. Tapi, bukankah dia bisa dengan mudah bercakap-cakap dengan pria dari desa ini??
    Tidak, tidak sama sekali. Aku sudah tinggal di sini sejak dia lahir, tapi dia pasti kabur saat aku mencoba mendekatinya. Satu-satunya cara aku bisa berbicara dengannya adalah saat pada acara di desa atau sesuatu seperti itu
    Toack-san berkata seperti itu dengan serius
    Hmm? Apa yang aku lakukan padanya agar aku bisa berbicara denganya lagi? Yah, walaupun dia juga lari dariku sejak pertama kali bertemu.
    ... Apa itu karena wajahmu itu yang menyeramkan?
    Tapi kurasa pria ini memiliki wajah yang biasa. Tidak masuk akal jika mengatakan bahwa Flora takut padanya.
    Kurasa bukan itu alasannya. Apakah kau tidak menginginkan aku menjual makanan kepadamu?
    Toack-san menjawabnya sambil membuat wajah yang cemberut.
    Oioi, bukannya tadi kau juga menertawakanku? Aku sudah bercerita tentang kisah memalukanku tapi kau masih saja belum menceritakan apapun kepadaku?!
     


    Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR