Translator : TAKI-kun
Selamat Membaca
--------------------------------------------------------------------------------------------
Aku perlahan
membuka mataku saat merasakan sinar matahari yang hangat.
Dalam
pandanganku, di atas ada langit-langit dari sebuah bangunan. Saat melihat sekeliling,
ada dinding berwarna krem.
Dan setelah
kusadari lantainya bukanlah tanah seperti yang biasanya kulihat, tapi kali
ini aku terbaring di lantai kayu dengan
selimut kain yang berada di atas tubuhku.
Aku bisa
mendengar suara burung berkicau dari luar.
Tiba-tiba,
aku kembali sadar dan mengingat semuanya.
「... Benar juga, aku sudah punya rumah sendiri sekarang」
Aku bergumam
pada diriku sendiri saat menggosok mata yang mengantuk dengan punggung tanganku
sambil mengangkat tubuh.
Untuk
meregangkan otot yang kencang di punggungku, aku mengangkat kedua lenganku ke
atas.
Lalu, aku
pelan-pelan mengembuskan napas saat menghempaskan lengan ke arah bawah.
Tidur di
lantai kayu dengan selimut lebih baik daripada berkemah di lantai tanah, tapi
rasa sakit yang ada di tubuhku masih saja terasa berat. Ada perasaan tidak enak
di punggungku.
Seperti yang
kupikir, memang pilihan yang tepat untuk meminta bantuan seorang pengrajin.
Aku ingin
segera tidur di sebuah kasur sehingga aku bisa mendapatkan tidur yang
berkualitas. Tentu saja, semua peralatan tidur termasuk futon juga kudapatkan.
Meskipun aku
telah menghuni rumah baru, masih ada banyak hal yang perlu ditambahkan.
“Masih lebih menyegarkan tidur di rumah sendiri
meskipun alat dan produk kerajinan masih belum ada! Yosh! Ayo kita berikan yang
terbaik untuk hari ini – “Oh, aku berharap bisa berpikiran positif seperti itu.
「Huh ... Apa yang harus aku lakukan sekarang ...? 」
Tadi malam, kondisiku
sangat kacau setalah menunjukkan diriku yang telanjang di depan seorang gadis
pemalu.
Aku telah
merencanakan untuk bertemu dengan Ergys-san lagi, dan juga janji untuk memberikannya
beberapa tangkapan ikan.
Flora,
adalah putrinya, yang berarti dia akan
berada di sana saat aku berkunjung. Pastinya akan sangat canggung.
Ahhh.
Meskipun akhir-akhir ini aku bisa meng-akrabkan diri dengannya, kurasa sekarang
dia akan lari lagi bergitu dia melihatku.
Jika orang
tersebut adalah orang yang tak kukenal maka aku sama sekali tidak keberatan,
tapi aku akan sedikit sakit hati karena dihindari oleh gadis baik seperti dia.
Aku ingin
meminta maaf kepadanya karena kemarin tidak sempat, tapi jika seorang pria tiba-tiba muncul di depan pintu
rumahnya, dia mungkin akan sedikit terganggu. Jadi, aku akan minta maaf setelah
menunggu beberapa saat.
Setelah
mengatakan hal tersebut pada diriku, aku memutuskan untuk menfokuskan pikiranku
ke hal lainnya.
Saat aku
mencuci muka dengan air dari sumur, tubuh dan pikiranku mulai terasa segar.
Apa yang
sudah terjadi maka biarkanlah berlalu. Ayo kita melewati hari ini dengan
melakukan apa yang terbaik tanpa merasa khawatir.
◆ ◆ ◆
Setelah memakai
baju yang baru, aku menuju rumah Toack-san untuk memesan beberapa perabotan.
Aku mengusap
perutku saat aku berjalan di pagi yang dingin ini.
Perutku
mulai menggerutu sebab aku sama sekali tidak sarapan atau memakan sesuatu
sebelum tidur tadi malam.
Aku harusnya
lebih mengkhawatirkan tentang makanan sebelum khawatir tentang perabotan rumah.
Selain itu,
seharusnya aku membeli beberapa makanan dari Ergys-san.
Tapi jika aku
pergi ke tempat Ergy-san, aku mungkin saja akan bertemu dengan Flora. Mungkin lebih
baik aku membeli makanan dari Toack-san setelah menemuinya.
Karena aku
tidak mengerti keadaan hewan yang tinggal di sini, kupikir seharusnya aku tidak
mengganggu habitat mereka.
Meskipun aku
akan diperkenalkan ke pemburu lokal besok, tapi masih saja ada masalah yang
besar agar perutku tidak kosong sama sekali selama seharian ini.
Sementara aku
bimbang terhadap hal tersebut, tanpa kusadari aku sudah berada di depan rumah
Toack-san dalam waktu yang singkat.
Aku berdiri
diam di depan rumahnya untuk beberapa saat.
Rumah itu dibangun
agak berbeda dari rumah miliku. Rumah ini adalah bangunan berlantai satu yang dibangun
dari tumpukan kayu. Kelihatannya cukup luas di dalamnya, dan juga ada tangga,
pagar, kursi dan meja di sekitar rumah sepertinya semua perabotan itu terbuat
dari kayu.
Mungkin
semua perabotan itu dibuat oleh Toack-san, sang pengrajin. Jika begitu, dia pasti
orang yang sangat terampil.
Aku lalu
duduk di sebuah kursi. Anehnya, kursi ini sangat sesuai untukku dan rasanya
sangat nyaman.
「Kursi ini sangat bagus. Aku juga ingin kursi seperti
ini... 」
「... Apa kau Aldo? Salah satu penduduk baru yang
dikatakan kepala desa kepadaku? 」
Ketika aku merasakan
kondisi dari kursi ini, sebuah suara tiba-tiba terdengar.
Ada seorang
pria berambut pirang yang menatapku dari jendela saat aku berbalik menuju arah
suara itu.
Rambutnya
pendek, dan matanya yang biru sipit, menunjukkan kesan yang biasa. Bentuk
wajahnya sedikit lancip dan beberapa bintik bisa terlihat di wajahnya.
Tingginya kira-kira
sama denganku, atau mungkin sedikit lebih tinggi. Ototnya yang ramping terlihat
dari lengan pendeknya.
「Um ... apakah kau Toack-san? 」
「Oh ya. Ketika aku terbangun pagi ini, aku terkejut menemukan
orang asing yang penuh semangat duduk di kursi halamanku」
Toack-san
menjawab dengan wajah masam saat aku bertanya.
Maksudku,
karena ada kursi kosong yang bagus, jadinya aku tidak sengaja masuk dan duduk
di atasnya
Aku merasa
canggung sekarang karena telah bersikap tak sopan sejak awal. Aku ingin tahu
apakah dia marah padaku.
「Saya minta maaf atas hal tersebut」
「Bukannya aku marah. Tapi aku memang terlahir dengan
wajah seperti ini. Orang yang duduk di kursi itu memang mengejutkanku, tapi aku
senang karena hasil perkerjaanku dipuji」
Atas
permintaan maafku, Toack-san mengangkat bahunya dan menjawab sambil tersenyum
canggung. Tampaknya dia mencoba yang terbaik untuk senyuman yang tulus, tapi
sepertinya lebih mirip senyum yang mengerikan.
「... A-Aku tidak pandai tersenyum」
「Haha, sepertinya memang begitu」
Aku membalas
kata-kata Toack-san dengan tersenyum pahit sambil menggaruk pipiku.
Yah, dia
tidak terlihat seperti orang jahat, dan usianya terlihat tidak terlalu jauh
denganku. Rasanya kita bisa bergaul dengan baik satu sama lain.
「Yah, Kenapa kita masih bicara di sini? Ayo kita masuk
ke dalam 」
◆ ◆ ◆
Rumah Toack-san
sangat besar, dan dindingnya terbuat dari kayu. Ada juga meja dan kursi buatan tangan
serta sofa, dan semacamnya. Ada rasa nyaman yang kuat begitu aku memakai meja
dan kursi disini.
Saat menarik napas, aku merasa adanya
bau kayu yang membuatku menjadi tenang.
「Aku ingin
makan, bagaimana denganmu? Apakah kau sudah makan? 」
「Aku belum
makan dari pagi! Kalau begitu, terima kasih atas ajakannya! 」
Toack-san mengatakan kata-kata yang
paling ingin kudengar, jadi aku segera menjawabnya.
「Kenapa kau
sangat bahagia? Yah ... pokoknya, aku akan memanaskan panci jadi tolong tunggu
sebentar di meja makan 」
Toack-san masuk ke dapur.
Lalu aku duduk di meja makan yang ada
di rumah Toack-san.
Perutku sudah bergemuruh karena aku
tidak makan apa-apa sejak tadi malam. Aku ingin segera makan sesuatu.
Ketika aku memikirkannya sambil
meletakan lengan di atas meja, aku merasakan aroma harum yang berasal dari kerajinan
kayu yang ada di rumah ini.
Ohh, meja ini kurasa cukup bagus. Bahkan
lebih bagus dari semua meja yang ada di penginapan ibukota kerajaan.
Dengan spontan aku meletakkan muka di
atas meja dan merasakannya di bagian pipi.
Jika aku memesan beberapa meja,
tekstur material yang mulus seperti ini pastinya sesuai dengan keinginanku.
Sambil merasakan tekstur meja yang
dibuat dengan terampil, bau dari sup sayuran mulai melayang di dalam ruangan
makan.
「Ini ada
sup sayur dan roti」
Saat Toack mengeluarkan sup sayur dan
roti di atas nampan kayu, aku dengan segera mengangkat wajahku dari meja.
「Ohhh,
terima kasih banyak. Perutku sangat lapar. 」
Tak lama kemudian Toack-san menaruh
nampan yang berisi makanan di atas meja sambil meletakkan piringnya juga.
Di dalam sup terdapat bahan kentang,
wortel, brokoli, bawang merah, dan potongan kecil daging. Makanan ini terlihat
sangat lezat.
「Baiklah, apakah
kita segera makan? 」
Ketika Toack selesai menyiapkan
semuanya, aku segera memasukkan sesendok sup sayuran ke dalam mulutku.
Rasa manis dari sayuran memenuhi
mulutku. Rasanya sangat lezat. Saat aku meminum kuah sup, rasanya sangat menghangatkan
dan kurasa energy telah menyebar ke seluruh tubuhku.
「... Ahh, enak
sekali」
Kentangnya meleleh menjadi satu
dengan sup, dan bawangnya juga direbus dengan baik.
Aku mengerti, jadi itulah rahasia
kenapa rasanya menjadi selezat ini.
Sambil meniru Toack-san yang
mencelupkan roti ke dalam sup, aku pun juga ikut mencoba mencelupkan roti ke
dalam sup.
Roti yang telah melunak karena kuah
dari sup membuat rasanya sangat pas.
Rasa manis dari adonan yang dipadu
dengan rasa sup ternyata sungguh nikmat.
Sambil melakukan hal terebut
berulang-ulang, aku menghabiskan makanan dalam waktu singkat.
「Pheww,
terima kasih makanannya sangat lezat 」
「... Kau
makan bahkan tanpa menarik napas. Apa kau tidak makan malam dari kemarin ? 」
「Yah,
sebenarnya aku sedang membersihkan rumah yang baru kutempati kemarin jadi aku
melakukan banyak perkerjaan tanpa sempat memakan sesuatu ...」
Bagian terakhir dimana Flora melihat
tubuh telanjangku sangat sulit untuk dijelaskan kepada orang lain.
「Yah, kupikir
juga kau pasti sibuk, tapi setidaknya kau harus sarapan pagi, bukan? 」
「Ya kurasa kau
benar, tapi aku bahkan belum membeli bahan apapun ...」
「Kau seharusnya
membeli beberapa makanan dari kepala desa ... Jangan bilang kau tak punya uang?
」
Untuk memulai hidup baru, memang dibutuhkan
uang pada tingkat tertentu.
Seorang pria yang tiba-tiba mencoba untuk
hidup sendiri tanpa memiliki uang adalah orang yang bodoh.
Namun, aku adalah petualang rank-A
dari kerajaan. Jadi aku sama sekali tidak berbohong tentang memiliki banyak
uang sehingga keperluan seperti uang bukanlah sesuatu yang harus kukhawatirkan.
「Tidak, aku
tidak akan pindah ke sini jika aku tidak punya uang. Hanya saja aku tidak punya
kesempatan untuk membelinya dari Ergys-san 」
Gerakannya menunjukkan tatapan lega
setelah mendengar bahwa aku punya uang.
「Jika
begitu, bukankah lebih baik kau membeli sesuatu pagi ini? 」
「Tidak, aku
tidak bisa melakukan itu sekarang karena suatu alas an tertentu」
Sama seperti kata Toack-san, tapi aku
tidak bisa melakukannya karena hal ini
berhubungan dengan Flora.
「Memangnya
apa alasan yang bahkan tidak bisa kau katakan? 」
Sepertinya aku telah menggelitik
keingintahuannya saat dia menatap wajahku yang penuh keraguan.
「Tidak,
hanya saja ... agak ...」
「Apa alasannya?
Aku sudah memberimu makanan, bukan? Tergantung pada ceritanya, aku mungkin saja
mau menjual beberapa bahan makanan.」
Mungkin Toack-san menjadi jengkel
setelah melihat keraguanku, karena dia menggodaku dengan bisikan iblisnya.
Ugh, kondisiku sangat tidak
menguntungkan karena makanan yang tadi kumakan. Namun, aku merasa aku tidak
menyukai kondisi sepeti ini.
Meski begitu, pria ini memiliki aura ingin
tahu. Begitu dia menyadari bahwa aku menyembunyikan sesuatu, wajahnya bersinar
dengan penuh harap.
Sial, apa yang harus kulakukan?
Seperti yang kukhawatirkan, Toack-san tersenyum dengan lebih menyeramkan,
「Jangan-jangan,
kau telah berbuat sesuatu kepada istri kepala desa, Fiona-san? 」
「Tidak,
bukan itu! Hanya saja putrinya, Flora, telah melihatku telanjang! 」
Aku tanpa sengaja telah memberitahukan
kebenaran karena aku merasa tertekan dengan kondisi seperti ini.
Mulut Toack-san terbuka lebar.
「Hah? Telanjang?
Lebih dari itu, bukankah seharusnya kau yang melihat Flora telanjang, tapi
ternyata dia yang melihatmu telanjang? Itu hal terbaik yang pernah kudengar! 」
Dia tertawa terbahak-bahak sambil
menahan perutnya.
「Oi. Jangan
menertawakanku. Aku baru saja pindah kesini jadi hubunganku dengan penduduk
desa lain sangat rentan, tahu 」
「Hahahahaha!
Flora yang malang itu melihatmu telanjang 」
Sepertinya dia merasa sangat senang
sejak dia tinggal di sini dan mengenal Flora.
Orang ini, selalu memiliki muka yang
rewel, sehingga saat tertawa membuat wajahnya benar-benar berubah.
「Oi oi, ini
bukan sesuatu yang perlu ditertawakan. Jika aku pergi ke rumah Ergys-san, maka
kondisinya akan sangat buruk jika bertemu Flora disana. Apa yang harus kulakukan
jika mereka bertanya apa yang terjadi di antara kami? 」
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa nada
bicaraku dengan Toack-san menjadi tidak formal.
Terlepas dari kata-kata putus asa yang
kuucapkan, sepertinya dia merasa lebih senang dan tertawa lebih keras lagi.
Ternyata dia orang yang kejam, untuk
tertawa saat yang lain sedang mengalami kesusahan.
「* Hahh *, Padahal
akhir-akhir ini aku bisa mengobrol dengannya, tapi sekarang dia mungkin akan
kabur jika melihatku sekarang ...」
「Ohh,
benarkah? Tidak biasanya Flora mau berbicara dengan orang lain yang belum
dikenalnya 」
Toack-san berkata dengan ekspresi
terkejut saat mendengar hal tersebut.
「Aku tahu
dia itu orang yang sangat pemalu. Tapi, bukankah dia bisa dengan mudah
bercakap-cakap dengan pria dari desa ini?? 」
「Tidak,
tidak sama sekali. Aku sudah tinggal di sini sejak dia lahir, tapi dia pasti
kabur saat aku mencoba mendekatinya. Satu-satunya cara aku bisa berbicara
dengannya adalah saat pada acara di desa atau sesuatu seperti itu 」
Toack-san berkata seperti itu dengan
serius
Hmm? Apa yang aku lakukan padanya
agar aku bisa berbicara denganya lagi? Yah, walaupun dia juga lari dariku sejak
pertama kali bertemu.
「... Apa
itu karena wajahmu itu yang menyeramkan? 」
Tapi kurasa pria ini memiliki wajah
yang biasa. Tidak masuk akal jika mengatakan bahwa Flora takut padanya.
「Kurasa
bukan itu alasannya. Apakah kau tidak menginginkan aku menjual makanan kepadamu?
」
Toack-san menjawabnya sambil membuat
wajah yang cemberut.
「Oioi, bukannya
tadi kau juga menertawakanku? Aku sudah bercerita tentang kisah memalukanku
tapi kau masih saja belum menceritakan apapun kepadaku?! 」
Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS KOMENTAR