Translator : TAKI-kun
Selamat Membaca
--------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah
puas dengan hidangan yang dibuat dengan bahan yang berasal dari Nordende, aku
ditawari mandi di rumah Ergys-san.
Di ruang
ganti yang terletak di ujung rumah Ergys-san, aku mulai melepas pakaianku.
Biasanya,
jika seseorang ingin mandi, mereka harus berjalan ke sumur dan kembali beberapa
kali untuk mengisi bak mandi dengan air, lalu dipanaskan ke suhu yang tepat.
Kedengarannya
mudah dilakukan, tapi hal itu membutuhkan kerja keras.
Oleh karena
itu, mandi sebenarnya dianggap sebagai kebutuhan mewah bagi masyarakat di desa
ini, karena biasanya mereka hanya membersihkan tubuh mereka dengan handuk
basah. Mereka hanya akan mandi sekitar sebulan sekali, dan saat ada perayaan
besar.
Aku sangat
senang dan bersyukur dia masih bisa menyiapkan kamar mandi untukku saat ini.
Saat aku
hendak memberitahunya, Ergys-san berkata kepadaku sambil tersenyum, "Ini
saat yang tepat bagimu untuk mandi"
Aku malu
pada diriku sendiri karena tidur siang di ladang bunga tanpa membantu
mempersiapkan makanan atau air di bak mandi.
Ketika aku
mendapatkan hasil tangkapan pertama dari berburu, aku harus memberikan sedikit
bagian ke keluarga Ergys-san.
Setelah
menetapkan perasaan itu ke dalam hatiku, aku memasuki kamar mandi setelah
melepaskan bajuku.
Di dalam
kamar mandi, ada bak berbentuk bulat yang terbuat dari kayu yang terlihat cukup
besar untuk menampung empat orang di dalamnya.
Ini bak
mandi yang cukup besar. Jika hanya satu orang yang menggunakannya, maka akan
terlihat cukup besar untuk meregangkan kaki untuk bersantai.
Uap putih
naik dari bak mandi, dan langit berbintang yang kulihat masuk melalui jendela
yang terbuka.
Ruangan itu
sama sekali tidak bercahaya karena matahari sudah terbenam, tapi berkat cahaya
bulan yang masuk melalui jendela, maka ruangan
tersebut cukup terang untuk kulihat.
Aku ingin
segera masuk ke bak mandi, tapi aku akan membasahi tubuh terlebih dahulu karena
tidak ingin mengotori bak mandi.
Aku duduk
di tempat yang terasa seperti bangku kayu buatan tangan, mengambil air hangat dari
bak mandi lalu menuangkannya ke tubuhku sendiri.
「Hah…. 」
Air hangat
mengalir ke tubuhku, dan aku tidak bisa menahan diri agar tidak mendesah karena
perasaan yang menyegarkan itu.
Oh, betapa
nyamannya perasaan ini
Tapi sialnya,
sekarang aku merasa seperti orang tua. Tidak, tunggu, aku baru berumur dua
puluh tujuh tahun, jadi aku memang sudah cukup tua.
Ketika aku berpikiran
seperti itu, aku membasuh air dari kepala, lalu pusat tubuh bagian bawah juga.
* Haaa *,
sepertinya kelelahan yang terkumpul dari perjalanan yang telah kulakukan telah menghilang.
Aku
bertanya-tanya apakah akan terasa lebih enak lagi saat aku merendam diri di bak
mandi dengan air hangat.
Karena aku
ingin masuk secepat mungkin, aku mempercepat gerakan dan menyelesaikan
pembersihan tubuh terlebih dahulu.
「Rasanya Ergys-san pernah mengatakan bahwa ada sabun di sudut ruangan
ini ...」
Setelah
mataku melihat sekeliling, aku menemukan sabun di meja kecil yang terletak di
sudut ruangan.
Kemudian, meraihnya
dan menggosokannya pada handuk yang kubawa, aroma bunga mulai melayang di
udara.
「Apa ini? 」
Aku merenggangkan
tanganku hingga aku dapat menyentuh sabun itu dan mengendusnya tanpa pikir
panjang, dan ada aroma bunga yang berasal dari sabun tersebut.
Ketika aku
melihat sabun tersebut melalui sinar bulan, aku perhatikan ada gambar kelopak
bunga di permukaannya.
Mungkin memang dibuat seperti itu sehingga sabun bisa
menyerap aroma bunga. Mungkin ada ramuan khusus yang dimasukan ke dalamnya
juga.
Ini adalah
bau yang sangat harum. Mungkin ada efek menenangkan seperti teh herbal yang aku
pernah minum. Aku merasa santai.
Sabun ini
mungkin produk yang dibuat khusus di Nordende, karena ada banyak bunga indah di
sekitar sini. Jika tidak ada ladang bunga di sekitar sini, maka untuk membuat
sabun semacam ini pasti sangatlah berat.
Tentunya
penduduk desa di sini telah melalui banyak percobaan dan kesalahan untuk
menghasilkan produk seperti ini.
Aku membuat
handukku berbusa dan menggunakannya.
Lalu, aku
mengusap seluruh tubuhku dengan handuk tersebut. Setelah aku selesai menyabuni
bagian kepala dan wajah secara bersama-sama, kemudian aku menuangkan air hangat
ke atas kepala.
Ketika aku
memperhatikan air hangat yang mengalir, gelembung busa yang kubuat dari sabun mulai
menghilangkan kotoran yang ada di tubuhku.
Dengan
gelembung busa yang menutupi seluruh tubuhku, aku merasa sangat segar.
Seolah-olah aku telah terlahir kembali.
Sekarang,
karena aku telah selesai membasuh tubuh, lalu aku masuk ke dalam bak mandi yang
diisi air hangat.
Aku meletakkan
handuk di bagian tepi saat memasuki bak mandi, lalu dengan pelan aku
merentangkan kaki dan membiarkan tubuhku tenggelam secara perlahan.
「Ah… 」
Suara
bernada rendah keluar dari mulutku tanpa sengaja karena kenikmatan yang luar
biasa ini.
Keletihan
yang kurasakan dari perjalanan yang panjang mereda di dalam air hangat.
Aku
mengistirahatkan kepalaku di tepi bak mandi dan meregangkan tubuhku untuk
bersantai.
Saat aku
melihat ke arah atas dan mengeluarkan nafas, sambil melihat cahaya bulan yang
masuk melalui jendela yang terbuka cukup lebar.
Ada banyak
bintang berkilau di langit yang cerah.
Aku menatap
kosong ke langit berbintang dan
bertanya-tanya apa bak mandi ini sengaja diletakkan disini sehingga orang yang
mandi bisa melihat pemandangan di luar jendela.
Sudah
berapa lama ya aku tidak melihat langit malam seperti ini? Aku tidak berpikir
untuk bisa melakukan hal ini ketika aku kembali ke ibu kota.
Aku tidak
tahu apa karena lampu jalan yang selalu menyala di malam hari, tapi aku tidak
pernah berpikir bahwa sesuatu seperti langit malam itu begitu indah. Kukira
saat tinggal di tempat yang berbeda, pemandangan dan perasaan yang kau alami
juga akan berbeda.
「Mungkin aku harus menatap bintang di langit begitu aku tinggal di sini」
Aku yakin
pemandangan malam akan menjadi kegiatan yang sempurna untuk mengisi waktu luang.
◆ ◆ ◆ ◆ ◆
Setelah
menikmati langit berbintang dari dalam bak mandi, aku mulai memakai baju dan
celana panjang dan menuju ke kamar yang telah disiapkan untukku. Kamar tersebut
adalah sebuah ruangan besar yang dilengkapi dengan perabotan dasar seperti
tempat tidur, meja, kursi, laci dan cermin. Mungkin ini adalah kamar tamu
kosong yang mereka siapkan untuk pengunjung dadakan sepertiku.
Aku merapikan
barang bawaan yang berada di tas jerami dan dengan cepat melompat ke tempat tidur.
Ini adalah
perasaan lembut dari kasur yang empuk. Selama perjalanan aku tidak bisa tinggal
di penginapan kelas atas dan sering bermalam di perkemahan.
Meskipun aku
yakin dengan kemampuanku, aku masih tetap terjaga secara mental untuk tetap
waspada sepanjang malam di hutan dan gua yang pernah kutempati.
Sekarang aku
menyadari sepenuhnya betapa beruntungnya bisa merasa aman saat tidur di suatu
tempat.
Agar bisa
lebih menikmati perasaan lembut ini, aku mulai berguling-guling di tempat
tidur.
Ada aroma
bunga di tempat tidur dan kasur seperti aroma sabun yang tadi kupakai.
Ini adalah
bau yang sangat menyenangkan.
Tubuhku
juga beraroma sangat harum karena tadi aku memakai sabun untuk membersihkan
diri.
Selain
mencium tangan, aku juga menyentuh kulit dan merasakan kelembutannya seperti
sebuah mochi*.
TL Note :Mochi adalag kue beras yang berbentuk bulat kenyal yang berasal dari Jepang.
TL Note :Mochi adalag kue beras yang berbentuk bulat kenyal yang berasal dari Jepang.
Apa-apaan
ini? Apakah kulitku memang sebagus ini? Apa ada komponen penambah kecantikan
kulit dari bunga yang tercampur dalam sabun itu? Aku yakin akan hal itu
mengingat kulit Fiesa-san dan Flora yang segar dan terawat.
... Besok aku
akan tahu dimana rumahku berada.
Sebuah
rumah di Nordende. Tempat dimana aku bisa beristirahat.
Meskipun aku
tidak memiliki keluarga seperti Ergys-san, aku tetap akan sangat senang jika
ada tempat untuk kembali saat malam hari.
Aku dapat
menempatkan barang yang kubawa sesuka hati, dan menggunakannya jika aku menginginkannya.
Alangkah
baiknya jika di rumah itu memiliki halaman yang bisa aku tanami bunga dan juga
tempat untuk menanam sayuran. Karena aku
akan membuat makanan sendiri mulai hari ini.
Hanya
berpikir seperti itu saja sudah bisa membuatku sebahagia ini.
Bahkan dengan imajinasiku, aku masih bisa membayangkan bagaimana
aku akan menghias bagian dalam rumah, hal yang terpenting adalah-
「... Aku harap rumahku tersebut akan berada dekat dengan ladang bunga」
Ya, kalau
seperti itu maka aku bisa melihat ladang bunga setiap hari.
「Besok, akan menjadi awal dari hidup baruku」
Dengan
gumaman terakhir itu, kesadaranku jatuh ke dalam suasana tertidur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS KOMENTAR