• Breaking News

    Senin, 17 September 2018

    Chapter 9 - Bersih-bersih, Selesai

    Translator : TAKI-kun
    Selamat Membaca
    --------------------------------------------------------------------------------------------

    Karena sudah sekitar tengah hari setelah rumah baruku dipilih, Ergys-san dan aku memutuskan untuk memakan bekal makan siang kami di sungai.

    Sambil duduk di tempat yang sedikit miring, kami melepaskan kain yang menutupi keranjang bekal.

    Lalu, di dalamnya ada sandwich. Di sela-sela potongan roti itu terdapat tomat, selada, dan daging ayam goreng yang terlihat sangat lezat.
    Aroma bahan-bahan segar dan gandum memang tak tertahankan.
    Rasa laparku muncul dengan cepat yang dibarengi dengan suara perutku yang menggerutu dikarenakan bau makanan yang enak.
    Makanan ini terlihat lezat, bukan?
    Ya, kenapa kita tidak cepat-cepat untuk memakannya?
    Agar percakapan berakhir  dengan singkat, aku dengan segera menggigit sandwich yang kuambil dari kerajang bekal.
    Tekstur roti yang lembut dengan selada membuat setiap gigitan menjadi sangat nikmat. Dan, karena tingginya tingkat kelembaban dari selada dan tomat, jadi hal tersebut mengakibatkan berkurangnya rasa kuat yang berasal dari ayam goreng, sehingga membuat makanan ini terasa enak. Keseimbangan rasa dari bahan yang digunakan sangat dipertimbangkan. Aku bisa merasakan betapa semangatnya Flora membuat sandwich ini.
    Aku terus makan sandwich ini, tapi saat perutku agak terasa kenyang, aku mulai memperhatikan sekelilingku.
    Angin sepoi-sepoi bertiup kencang, selain itu pemandangan aliran sungai berulang kali mengecil dan meluas.
    Ketika aku melihat arus di depan mata, aku bisa melihat ikan air tawar kecil beranang di air sambil mengikuti arus sungai.
    Apakah ikan di sungai ini rasanya enak?
    Ya, rasanya enak sekali jika kau bisa memasaknya dengan benar, karena ikan di sini tidak memiliki bau amis
    Aku berpikir bahwa arus sungai ini sangat indah, tapi sepertinya ikan di sini juga cukup lezat. Meskipun aku penah memasak ikan, aku tidak pernah memiliki metode yang benar untuk menghilangkan bau amis karena sungai di kerajaan selalu kotor.
    Sudah lama  sekali aku tidak makan ikan bakar
    Ohh, kedengarannya bagus. Apakah kau ingin meminjam beberapa pancing atau jaring dari rumahku?
    Wah, Benarkah? Itu akan sangat membantu. Terima kasih
    Itu tak masalah. Kalau begitu kau bisa membagi beberapa tangkapan denganku sebagai gantinya. Karena aku juga ingin makan ikan
    Ya tentu saja. Kalau begitu, aku akan menangkap banyak ikan
    Kami memakan sandwich sambil melakukan percakapan sepuasnya.
    Kalau begitu, ini sudah saatnya aku pergi karena Aldo-san juga harus membersihkan rumah
    Ergys-san berdiri dengan kedua keranjang makan siang yang dibawa di tangannya saat aku sedang bersantai sambil meneguk air.
    Aku berencana untuk melakukan beberapa percakapan lagi dengannya, tapi aku juga harus membersihkan rumah. Jika aku terlalu banyak bersantai di sini mungkin tidak akan cukup waktu untuk bersih-bersih sampai matahari terbenam.
    Ya, terima kasih banyak telah mengenalkan rumah yang bagus ini kepadaku. Ah, ngomong-omong, adakah orang yang bisa membuat peralatan rumah di desa ini?
    Setelah aku membersihkan rumah, aku perlu mengatur kebutuhan sehari-hari seperti perabotan dan peralatan makan.
    Aku ingin cepat mendapatkan semua kebutuhan itu sehingga aku bisa menjalani kehidupan sehari-hariku.
    Ah, Benar juga. Ada baiknya kau memintanya lebih awal karena butuh waktu untuk membuatnya. Tapi ya, orangnya cukup juga dekat dari sini
    Dengan kata-kata itu, Ergys-san mengarahkan jarinya ke arah rumah yang berada di antara hutan sebelumnya.
    Di sana ada rumah Toack-san, pengrajin mebel. Aku akan memberitahunya setelah ini, jadi tolong pergilah ke sana besok pagi dan tanyakan padanya tentang hal itu
    Aku terkejut bahwa kami ternyata hidup berdampingan dengan pengrajin itu. Jika rumah kami dekat, aku bahkan bisa pergi kesana sekarang juga.
    Aku mengerti, namanya Toack-san, bukan? Terima kasih banyak!
    Setelah mengucapkan terima kasih, Ergys-san mengangkat keranjang bekal.
    Beri tahu aku saat kau telah selesai menyiapkan rumah. Aku akan memperkenalkanmu kepada pemburu di desa ini lain waktu
    Aku Mengerti!
    Kalau begitu, aku akan pergi dulu
    Setelah memberiku jawaban, Ergys-san berbalik dan mulai berjalan.
    Aku melihatnya beberapa saat sebelum dia menghilang di kejauhan, dan kemudian kembali ke rumahku.
    Sekarang saatnya melakukan pembersihan besar-besaran.
    Aku akan segera memulainya berhubung aku masih memiliki banyak energi saat perutku terisi penuh.
    Meski tidak ada yang tinggal di sini, rumah ini tidak dalam kondisi yang mengerikan.
    Sepertinya semua berkat penduduk desa di daerah ini yang bergiliran membersihkan rumah kosong agar tidak membuatnya semakin suram.
    Yah walaupun, sepertinya sudah lama sejak penduduk sekitar melakukan pembersihan, bagian dalam rumah tertutup debu yang cukup tebal.
    Pertama, mari kita membuka semua jendela untuk membiarkan udara masuk.
    Lalu, aku akan mengeluarkan sapu dan menyapu bagian dalam rumah, kemudian membuat semuanya berkilau dan bersih dengan kain pel.
    Rencana itu terlintas di dalam pikiranku, aku mulai membuka jendela di ruang tamu.
    *uhuk uhuk*
    Begitu aku membukanya, semua debu tiba-tiba bertebaran dan membuatku batuk.
    Akan lebih baik jika aku menutup mulutku dengan kain terlebih dahulu sebelum membukanya.
    Aku kemudian mengambil sepotong kain kecil dari tas jerami yang kubawa dan menempelkannya di sekitar wajah, sehingga dapat menutupi hidung dan mulutku.
    Aku tidak bisa melakukannya lagi karena ada beberapa debu yang masuk ke dalam mataku.
    Selanjutnya, aku akan membuka semua jendela yang tersisa di ruang tamu, kamar tidur, area mandi, ruang penyimpanan, dan toilet.
    Dengan demikian, aliran udara yang masuk ke rumah sekarang terhubung sehingga debu dan udara yang segar akan saling bertukar tempat. Aku bisa melihat debu dengan jelas melalui sinar matahari yang berasal dari jendela.
    Kupikir akan jauh lebih baik jika aku keluar rumah untuk saat ini, jadi aku menuju keluar rumah dengan tergesa-gesa.
    Tapi, aku tidak ingin hanya berdiri disini dan tidak melakukan apa-apa, jadi aku pergi untuk melihat-lihat di sekitaran rumah untuk melihat apakah ada lubang di dinding atau tidak.
    Aku mengamati dinding di sekitar rumah, tapi sepertinya tidak ada daerah yang rusak ataupun retakan di dinding.
    Ternyata rumah yang kutempati dalam kondisi yang cukup bagus.
    Walaupun terdapat beberapa gulma yang tumbuh di sekitar bagian luar rumah, bahkan ada yang tumbuh di sepanjang dinding, tapi dengan mencabutnya maka tidak akan menjadi masalah.
    Aku bersyukur kepada orang-orang yang telah merawat rumah ini. Aku akan berterima kasih kepada mereka secara langsung saat aku bertemu dengan mereka.
    Aku memakai sarung tangan dan mulai mencabut rumput liar yang menempel di dinding.
    Untuk rumput liar yang sulit untuk dipetik dengan tangan, aku menggunakan pisau untuk mencabutnya.
    Aku terus melakukannya sampai semua gulma disekitar dinding habis, lalu aku kembali ke rumah untuk melihat kondisi debu.
    Baguslah. Udara sekarang jauh lebih enak untuk dihirup. Sepertinya semuanya berjalan baik-baik saja.
    Aku meraih sapu yang dipinjamkan oleh Ergys-san dan membersihkan lantai.
    Aku telah meminjam semua alat pembersih yang diperlukan untuk kegiatan bersih-bersih sehingga tempat ini menjadi lebih rapi.
    Debu yang menumpuk di lantai mulai berterbangan lagi, tapi kali ini aku baik-baik saja berkat kain yang menutupi mulut dan hidung.
    Selanjutnya, aku masuk ke ruang tamu yang besar dan menyapunya dengan sapu.
    Ketika aku memastikan bahwa sebagian besar debu telah hilang, termasuk debu yang berada di dapur, aku menuju ke sungai di luar dengan sebuah ember untuk mengambil air.
    Seharusnya tak akan jadi masalah jika aku menggunakan air sungai untuk mengepel. Air sungai disini cukup bersih.
    Aku merendam lap ke dalam seember air, dan mulai membersihkan dapur terlebih dahulu. Jika aku langsung mengepel lantai yang masih kotor, maka kain pel akan menjadi kotor.
    Lalu, aku mengepel dinding ruang tamu dan dapur, bilas kotoran dengan air dan mengulang hal tersebut.
    Berikutnya adalah dinding di bagian belakang ruangan. Setelah selesai, lantainya juga tak lupa kupel.
    Aku berkali-kali pergi ke sungai untuk mengambil air, dan meremas kain tersebut agar kotorannya hilang.
    Setelah beberapa saat aku mulai merasakan sakit yang berasal dari punggung bagian bawah saat aku mengepel lantai.
    Aku merenggangkan punggungku untuk melonggarkan otot yang kaku.
    Uuu ...
    Aku benar-benar harus memberikan pekerjaan ini kepada seorang ibu rumah tangga. Selain membersihkan, mereka juga bisa menangani tugas seperti memasak, mencuci pakaian, dan mengasuh anak. Selain itu, mereka juga bisa membersihkan halaman ...
    Karena aku sangat kesusahan melakukan perkerjaan ini, aku seperti bisa merasakan perasaan ibu rumah tangga yang mengeluh tentang suami mereka yang tidak memuji mereka atas kerja keras yang telah dilakukan.
    Sambil mengagumi kehebatan ibu rumah tangga, aku memusatkan perhatian pada pengepelan dan berhasil menyelesaikan pembersihan sebelum matahari terbenam.
    Ohh, sekarang terlihat cukup bagus. Aku hampir tidak bisa mengenali tempat ini
    Aku mengeluarkan suara kekaguman dengan melihat rumah ini yang begitu bersih.
    Dinding berdebu dan lantainya dipoles dengan indah, sehingga mendapatkan kembali warna aslinya.
    Warna-warna cerah terlihat jauh lebih bagus daripada yang pertama kali aku lihat.
    Perasaan puas karena penampilan bersih dari rumah ini menyebar di dadaku. Aku merasa segar kembali.
    Aku duduk di lantai yang sudah dibersihkan dan bergumam sambil melihat ruang tamu.
    Apakah ini yang disebut kegembiraan dari seorang ibu rumah tangga?
    Ini terasa sangat berbeda dengan perasaan yang kudapatkan saat menyelesaikan quest. Apakah karena quest kali ini ada di rumah yang kutempati?
    Aku memahami bahwa kondisiku saat ini sangat lucu dan aku pun tertawa terbahak-bahak.
    Saat aku melepaskan kain yang menutupi mulut, aku menyadari kain tersebut jatuh di tanah.
    Oh tidak, kain ini  sudah kotor. Rambut dan pakaianku juga terlihat kotor. Tidakkah aku akan membuat lantai kotor lagi jika aku duduk di sini?
    Setelah memikirkan itu, aku berlari ke luar rumah dengan cepat sambil membersihkan debu yang menempel di pakaianku.
    Debu terbang setiap kali aku menepuk pakaianku.
    Ketika aku menyadari bahwa tubuhku sudah cukup kotor, aku merasa harus mandi saat ini juga.
    Aku akan berkunjung ke rumah Toack-san besok untuk memesan beberapa perabot, jadi aku lebih baik membersihkan diriku dulu.
    Aku mengeluarkan dua gelang dari tas jerami, dan menuju ke arah area bak mandi setelah aku memakai gelang tersebut.
    Aku telah membuat bak mandi yang besar ini menjadi berkilau dan bersih.
    Aku mengulurkan tangan yang telah dipasang gelang dengan formasi mantra biru muda yang terukir di atasnya dan meneriakkan,
    Air
    Lingkaran sihir biru muda muncul di telapak tanganku. Lalu dari sana, air keluar dengan kencang.
    Jika mantra yang kulapalkan adalah "Tombak air" atau "Tembakan air", maka yang  keluar adalah air yang berbentuk seperti tombak atau bola, selain itu konsumsi mana dari mantra tersebut juga akan meningkat.
    Tapi, mantranya hanya "Air", maka konsumsi mana akan menjadi kecil dan aku akan bisa menggunakannya dalam waktu yang lama.
    Saat bak mandi dipenuhi air yang cukup, aku menutup telapak tanganku, lalu lingkaran sihir menghilang, dan mantra itu berhenti. Ini sangat mudah untuk digunakan.
    Berikutnya adalah memanaskan air.
    Kali ini aku mengankat tangan kiri yang dilengkapi dengan gelang yang memiliki formasi sihir merah di atasnya, lalu meneriakkan,
    Api
    Kemudian, sebuah lingkaran sihir merah muncul di telapak tanganku, dari lingkaran tersebut api seukuran kepalan tangan keluar.
    Karena nyala api yang kutembakan ke dalam air, maka air di  dalam bak mandi mulai membuat gelembung dan mulai mendidih.
    Itu terlihat jauh lebih menakutkan daripada yang kukira, jadi aku pergi untuk berlindung di area ganti ruangan.
    Woah, ini sangat menakutkan. kupikir hal ini tidak akan menjadi masalah besar karena Kurune selalu membuatnya terlihat sangat aman ...
    Setelah suara yang keluar dari air menjadi tenang, aku kembali ke kamar mandi untuk melihat situasi.
    Ada awan panas dan uap yang berasal dari air di bak mandi.
    Kurasa kalau itu Kurune, dia pasti bisa menyesuaikan suhu dengan tepat. Sayangnya, mantra dari alat sihir tidak dapat benar-benar disesuaikan sedemikian rupa sehingga mungkin saja suhu di dalam bak mandi menjadi lebih panas.
    Untuk saat ini, aku akan membuka jendela dan menunggu beberapa saat sebelum mencelupkan jari ke dalam air untuk menguji suhu air di bak mandi yang mengerikan ini.
    Ya, suhunya masih terlalu panas. Untungnya aku menunggu sedikit dan tidak langsung mencelupkan jariku.
    Setelah menunggu agak lama lagi, suhu airnya menjadi pas, jadi aku mulai melepas pakaian di ruang ganti.
    Sama seperti kemarin, aku membilas tubuh dengan air panas untuk membersihkan kotoran terlebih dahulu.
    Sayang sekali aku belum punya sabun, jadi aku hanya bisa membilas tubuh dengan handuk dan air panas.
    Dengan bagian kepala dan tubuhku yang telah bersih, aku masuk ke bak mandi untuk menghilangkan kelelahan hari ini.
    Ketika aku keluar dari bak mandi, aku langsung menuju ke ruang tamu untuk mengganti pakaian karena aku lupa membawa pakaian ke ruang ganti.
    Karena aku badanku masih terasa hangat, jadi aku berjalan di sekitar rumah dengan telanjang bulat. Aku sudah terbiasa melakukan ini. Karena kemarin aku tinggal di rumah orang lain jadi aku tidak bisa bertingkah seperti ini.
    Sambil merasakan kegembiraan, aku mulai mengeluarkan pakaian dari tas jerami. Pada saat itu, aku mendengar seseorang mengetuk pintu.
    Aku datang
    Aku memberikan jawaban dengan santai.
    -Oh, sial. Sudah terlambat saat aku menyadarinya.
    Maaf sudah mengganggu waktumu, Aldo-san. Um, aku berpikir bahwa aku akan membawakan makan malam karena mungkin saja kau masih sibuk membersihkan rumah---
     Ternyata orang itu adalah Flora, dia langsung masuk ke dalam rumah setelah membuka pintu, dan tubuh telanjangku  tepat berada di depan matanya.
    Kenapa aku ingin menjerit seperti seorang wanita sekarang?
    「「 ............ 」」
    Aku bisa merasakan mata Flora perlahan memindai wajahku. Lalu dia semakin turun, kemudian wajahnya tiba-tiba mulai memerah.
    U, Um
    Aku tergagap tanpa sengaja karena aku tidak tahu harus berkata apa dalam kondisi seperti ini, tapi kemudian Flora berkata.
    Aku, MINTA MAAF !! PERMISI!!
    Teriaknya sambil berlari keluar rumah.
    Ah, sekarang aku sudah melakukannya. Aku membuatnya lari lagi kali ini.
    Padahal aku berpikir
    bahwa kita sudah sedikit lebih dekat.


    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    TULIS KOMENTAR