Selamat Membaca

「Um
... etto, Aldo-san? Urusan apa yang kamu miliki dengan ayahku hari ini? 」
Flora, yang ada di sampingku, dengan
polosnya bertanya padaku ketika kami sedang dalam arah perjalanan ke rumahnya
dari arah jalan kebun anggur.
「Ah,
aku hanya berpikir karena sudah menetap disini, aku ingin bertemu dengan para
pemburu di desa agar bisa bekerja」
「Hari
ini baru empat hari sejak kamu tiba, bukan? Kamu seharusnya masih melakukan
pindahan dan pembersihan rumah, bukan? Apa kamu ingin segera mulai bekerja? 」
Flora membuka matanya yang lebar
dengan kekaguman.
Tentu saja, itu seperti yang dia
katakan; mendapatkan rumah, membersihkannya, mengatur perabotan dan menyiapkan
makanan... Memulai kehidupan baru adalah pekerjaan yang sangat sulit.
Meskipun aku percaya diri dengan
kemampuan fisiku, tapi tidak terlintas dalam benak-ku untuk bersantai dan
menonton ladang bunga selama dua hari penuh.
「Aku
sudah dibantu oleh semua orang sejak tiba disini. Oleh karena itu aku ingin
memberikan kontribusi kepada semua orang di desa ini」
Itu adalah perasaan yang kurasakan
saat ini. Ergys-san, Fiona-san, Aisha, Flora, dan Toack; Aku berhutang budi
kepada lima orang hanya dalam waktu empat hari. Tentu saja mereka adalah tipe
orang yang akan mengurus orang-orang yang bahkan tidak mereka kenal.
Itu karena mereka semua sudah
membantuku sehingga paling tidak aku ingin memberikan balas jasa kepada mereka.
「…Aku
mengerti. Kalau begitu, Mari berikan lebih banyak daging kepada orang-orang
mulai sekarang」
Flora berkata dengan senyum riang.
Bahkan ketika aku belum pernah berburu
di daerah ini sebelumnya, dia tersenyum kepadaku seolah-olah dia yakin aku
pasti akan berhasil.
「...
Aku tidak bisa menjamin apa pun, tapi aku akan berusaha mencobanya」
「Ya
semoga berhasil」
Aku menjawabnya dengan tidak yakin
sementara dia memberikan kepercayaannya yang aneh kepadaku, dan tampaknya dia
dalam suasana hati yang baik.
Kenapa dia sangat percaya padaku?
Tidak ... mungkin itulah yang dia harapkan. Atau apakah dia mencoba memberikanku
tekanan? Yah, aku tidak berpikir bahwa Flora adalah orang seperti itu ...
Ketika Flora berjalan dengan langkah
yang riang, aku berpikir bahwa aku harus bekerja keras agar tidak mengkhianati
harapannya.
◆
◆
◆
「Ohh?
Selamat datang kembali, Flora. Kau kembali dengan Aldo-san juga, ya? 」
Fiona-san, yang bekerja di halaman
belakang, berkata kepada kami ketika memasuki rumah Ergys-san.
Kurasa dia sedang mencabut rumput liar
karena aku melihatnya membungkuk dengan sarung tangan.
「Oh
hello, Ergys-san」
Ketika Flora dan aku mendekati halaman
belakang, Ergys-san berdiri sambil menepuk punggungnya.
「Halo,
bagaimana keadaan rumahmu? 」
「Aku
sudah selesai membersihkan rumah, dan berkat perabotan yang kubeli dari Toack, aku
sekarang bisa hidup normal」
「Oh,
baguslah」
Setelah mendengar laporanku, Ergys-san
tersenyum. Namun, matanya terbuka lebar karena terkejut beberapa saat kemudian.
「Ngomong-ngomong,
aku lupa tentang makanan. Apakah kau makan dengan baik? Aku akan memberimu beberapa
makanan jika kau kelaparan ... 」
「Ah,
Aku makan dengan baik kok. Toack telah membiarkanku membeli beberapa makanan
darinya 」
「Aku
mengerti. Aku senang mendengarnya. Aku ingat tentang perabotan rumahmu tetapi aku
benar-benar lupa tentang makanan. Jadi aku sedikit panik 」
Ergys-san meletakkan tangan di
dadanya, terlihat lega setelah dia mendengarku.
Bagaimanapun juga ia adalah orang baik.
Terkadang aku lupa tentang itu.
「Tidak,
tidak, bahkan aku juga lupa tentang makanan yang akan kumakan」
Itu berkat sisa makanan dari perjalananku
seharusnya aku tidak akan kelaparan sampai sehari sebelum kemarin.
Sangat buruk bagi siapa pun untuk
melupakan makanan mereka sendiri. Jika ada seseorang yang salah, itu bukanlah
salah Ergys-san.
Untuk mengakhiri topik ini, aku akan
berbicara dengannya tentang apa yang kuperlukan hari ini.
「Ergys-san,
kupikir aku ingin mulai bekerja hari ini, jadi bisakah aku memintamu dengan apa
yang sudah kita bicarakan sebelumnya? Tentang memperkenalkanku ke pemburu desa
ini? 」
「Apa
kau sudah ingin bekerja meskipun baru pindahan? Bukankah tidak masalah untuk
libur beberapa hari lagi? 」
Karena dia khawatir tentang hal yang
sama seperti Flora, Flora dan aku sama-sama tersenyum tanpa sengaja.
Ergys-san bingung kenapa kami berdua tersenyum.
「Tidak
masalah. Aku ingin segera mulai bekerja」
「…
Baiklah. Itu adalah hal yang bagus untuk meningkatkan jumlah pemburu kita
dengan cepat. Aku akan memperkenalkanmu kepada mereka. Flora, bisakah aku
meninggalkan ladang untukmu? 」
「Baiklah」
◆◆◆
Ergys-san pergi memanggil sang
pemburu, Loren-san untuk menemuiku di pusat kota. Jadi, aku kembali ke rumah
untuk berganti pakaian berburu.
Aku mengganti pakaian putih yang
berlengan pendek dengan baju hijau yang berlengan panjang, sarung tangan kulit,
celana panjang dan sepatu bot kulit. Aku juga melengkapi peralatanku dengan
pelindung dada di bagian atas, dan pisau yang bersarung di bagian sabuk.
「...
Seperti yang kupikirkan, ini tidak terasa sama dengan pedang panjang yang dulu
kugunakan」
Aku bergumam sambil mengambil pedang
kesayanganku yang telah dibungkus kain.
Ups. Hampir saja, aku mengambil pedang
panjang karena kebiasaanku dulu. Bagaimanapun, aku telah menggunakan pedang ini
selama tiga tahun. Pedang inilah yang terus bersamaku saat aku menghadapi naga
itu. Dapat dikatakan bahwa pedang ini adalah pasangan yang menjalani hari-hari
berat dan hari-hari bahagia bersamaku.
Meskipun kita mungkin akan menemukan
beberapa monster, pedang ini masih terlalu mencolok.
Pedangku dibuat oleh seseorang yang
bisa disebut sebagai pandai besi terbaik di kerajaan.
Itu terbuat dari bijih besi mahal
seperti mithril dan orichalcum, dengan bahan-bahan yang dicampur dari monster
berperingkat tinggi. Untuk orang-orang yang tidak terbiasa dengan senjata,
mungkin akan terlihat seperti pedang yang dibuat dengan mewah, tetapi orang
yang ahli akan tahu bahwa itu bukan pedang sembarang.
Jika aku menarik pedang ini keluar disini,
akan ada desas-desus aneh yang terjadi. Karena itu, aku harus menyimpan pedang
ini.
Pedang panjang yang dibungkus dengan
kain ini akan kusimpan di belakang lemari, dan sebagai gantinya, aku akan
menggunakan belati yang kutaruh di pinggangku sebagai senjata pelindung.
Lalu aku mengambil busur dan memeriksa
tali busurnya.
「Ya,
ini terlihat baik-baik saja ... Walaupun panah tidak begitu mencolok agar
dianggap bagian dari senjata 」
Busur tidak akan rusak selama
perburuan berjalan, namun sangat sulit untuk menambah jumlah anak panah, sekarang
ini hanya ada delapan yang tersisa.
Aku benar-benar lupa. Seharusnya aku
memotong beberapa pohon kemarin dan membuat beberapa anak panah.
「Kukira
untuk saat ini tidak ada yang bisa kulakukan. Mungkin aku bisa meminta mereka
untuk membantuku... 」
Aku bergumam ketika aku memasang busur
di punggungku.
Akhirnya, aku sudah menyelesaikan
persiapan dengan menyiapkan makanan darurat dalam satu tas rami kecil.
Aku memeriksa kembali tempat yang akan
kutuju, lalu pergi keluar dari rumah dan menuju ke alun-alun kota.
Ketika aku sampai di pusat kota, ada
wanita yang mengobrol dengan riang saat mereka sedang berbelanja makanan.
Saat aku melihat sekeliling, aku
memikirkan kembali dari kata-kata Toack kemarin. Semua wanita di desa ini
mengenakan pakaian yang tidak kalah bagus dari ladang bunga, karena mereka tidak
ada yang mengenakan pakaian yang akan merusak suasana.
Jika dapat dikatakan bahwa desa ini sangat
indah dengan lading bunganya, maka para wanita di sini juga cukup cantik sehingga
tidak kalah dengan keindahan desa ini.
Ketika aku menikmati pemandangan dari
para wanita yang mengenakan pakaian bagus, aku melihat ada seorang pria besar
dengan rambut cokelat yang disisir ke belakang, dan seorang anak laki-laki
dengan rambut pirang berdiri di sampingnya.
Jika ada seorang lelaki dengan otot
yang menonjol sedang berdiri di tengah tempat bunga mekar, tentu saja dia akan
terlihat menonjol.
Karena dia membawa busur di
punggungnya seperti aku, mungkin saja dia adalah pemburu yang bernama
Loren-san?
Saat aku memikirkannya, dia mulai
melambaikan tangan dari sana seolah dia memperhatikan peralatanku.
「Aku
Loren, pemburu di desa ini. Apakah kau Aldo, yang dibicarakan kepala desa? 」
「Ya,
itu adalah diriku. Maaf bertemu denganmu secara tiba-tiba tanpa perkenalan
terlebih dahulu. Aku harap kita bisa bekerja sama mulai sekarang! 」
Aku dengan ringan menundukkan kepalaku
kearah Loren-san, dan dia mengangguk dengan cepat sebagai balasannya.
「Kau
memiliki sopan santun yang baik, tidak seperti orang lain yang kutahu」
「Tolong
jangan memunculkan cerita dari masa lalu」
Ketika Loren menyenggol anak lelaki
itu dengan sikunya, lelaki itu menjawabnya dengan cemberut.
Dari percakapan mereka aku mengerti
bahwa mereka sangat dekat.
「Oh
ya. Ini muridku, Kyle. Untuk lebih jelasnya, anak yang tampan ini bukan anakku,
mengerti? 」
「Maaf.
Aku Kyle, umur dua belas tahun. Senang bertemu denganmu」
Kyle dengan cepat menundukkan
kepalanya dan memperkenalkan dirinya setelah Loren-san memperkenalkannya.
Meskipun aku sadar mereka bukan ayah
dan anak dari penampilan dan nada suara mereka, aku masih bisa mengatakan bahwa
hubungan mereka benar-benar dekat.
「Hari
ini aku akan mengajarimu tentang lokasi pegunungan di sini, tapi aku juga ingin
mengajari Kyle agar tahu barang-barang yang perlu disiapkan. Jadi, apakah kau
tidak keberatan jika kita membawanya? 」
Itu wajar bagi seorang pemburu untuk
membawa muridnya bersama untuk melatihnya secara langsung, jadi aku memberinya persetujuan.
「Ohh,
bagus. Aku juga mendengar bahwa Aldo pandai berburu dari keterangan kepala desa,
jadi sudah berapa lama kau menjadi pemburu? 」
「Ah,
Aku bukan seorang pemburu, tetapi ketika aku masih berpetualang, aku telah
berburu di sepanjang jalan. Aku juga pernah berburu di pegunungan sebelumnya 」
Karena aku hanya menggunakan busur
untuk berburu sambil menjalankan beberapa misi khusus, aku tidak sepenuhnya
yakin dengan kemampuanku itu. Jadi, aku mengatakan kepadanya persis seperti apa
adanya.
「Aku
mengerti! Maka tidak akan ada masalah kalau begitu. Menilai dari peralatan yang
kau gunakan, kau tidak terlihat amatir jadi akan lebih bagus jika kita bekerja
sama! 」
Sambil melihat peralatanku, Loren-san
tertawa dengan hangat sembari menepuk punggungku dengan ringan. Kemudian, kami
menuju ke pegunungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS KOMENTAR