
Primal Fire Elemental
tersebut pelan-pelan meleleh dan menghilang di udara yang tipis. Panas yang
dikeluarkan ke udara juga berangsur-angsur menghilang.
Dengan menghilangnya
Primal Fire Elemental, Momonga mempunyai firasat bahwa penguasaannya terhadap
Fire Elemental juga menghilang. Meskipun Fire Elemental mempunyai kekuatan
penghancur dan daya tahan yang luar biasa, damage api yang dimiliki bisa
benar-benar tidak efektif. Bagi seseorang dengan agiliti tinggi seperti Aura,
Primal Fire Elemental hanya akan menjadi target besar.
Biasanya Aura juga
harus kehilangan beberapa health ketika menyerang. tapi karena Mare adalah
seorang druid, dia tidak membiarkan hal semacam itu. Faktanya, Mare menggunakan
Magic dengan efisien ketika seluruh petarungan untuk membantu Aura dengan
menguatkan dia atau melemahkan musuh. Mereka sangat kompeten dalam bermain
peran sebagai penyerang atau bertahan dan bisa dikatakan bahwa mereka adalah
pasangan yang serasi. Di waktu yang sama, Momonga juga merasa perbedaan antara
pertempuran ini dan pertempuran dalam game. Ini adalah pertempuran
sesungguhnya.
Mendengar pujian tulus
dari Momonga, kedua anak tersebut tersenyum lebar.
"Terima kasih
atas pujiannya Momonga-sama. Sudah lama kami tidak melakukan latihan hebat
semacam ini.!"
Keduanya mengusap
keringat dari muka mereka, namun setelah melakukannya, mereka bahkan lebih
berkeringat, yang berguling-guling di kulit mereka yang gelap.
Momonga dengan pelan
membuka kotak item dan mengeluarkan item magic - [Unlimited Kettle] (Ceret tak
terbatas.).
Di dalam Yggdrasil ada
rasa lapar dan haus, tapi kebutuhan ini benar-benar tidak ada hubungannya
dengan Momonga yang Undead dan oleh karena itu dia tidak pernah menggunakan
item ini. Paling banter hanya digunakan untuk tunggangannya. Mirip dengan gelas
transparan, ceret itu penuh dengan air tawar. Karena airnya dingin, tetesan air
tersebut mulai berkumpul di ceret.
Dia mengeluarkan dua
cangkir cantik, lalu memenuhinya dengan air dan memberikannya untuk si kembar:
"Aura, Mare,
Kemarilah dan minum ini."
"Huh? Anda baik
sekali. Momonga-sama...."
"Ya, magic
milikku juga bisa dirubah menjadi air."
Melihat Aura yang
terus-terusan melambaikan tangannya dan Mare yang terus-terusan menggoyangkan
kepalanya, Momonga pun tersenyum.
"Ini adalah hal
yang mudah. Kamu selalu melakukannya dengan baik dan ini adalah rasa terima
kasihku padamu."
"Wow ah----"
"Woo Oh----"
Merasa malu dan
wajahnya merah, Tangan Aura dan Mare yang dengan malu-malu menerima cangkir
tersebut:
"Terima kasih
Momonga-sama!"
"Bah.. Bahkan
Momonga-sama mau menuangkan air untuk saya!"
Apa perlu mereka
segembira ini?
Aura tidak bisa lagi
menolak, mengambil cangkir tersebut dengan kedua tangannya dan langsung
menghabiskan. Dia menumpahkan tetesan air, yang mengelir ke tenggorokannya lalu
menghilang di dadanya. Mare memegang cangkir dengan kedua tangan dan meminumnya
dengan tegukan kecil. Melihat cara mereka minum, sifat yang berbeda dari
keduanya menjadi semakin terlihat.
Sambil melihat gerakan
mereka, tangan Momonga menyentuh lehernya sendiri. Baginya, masih seperti
terasa ada beberapa lapisan kulit.
Tubuhnya sejauh ini
tidak merasakan haus bahkan kantuk. Meskipun jelas Undead tidak mempunyai
perasaan seperti ini, mengetahui bahwa kamu tidak lagi menjadi seorang manusia
membuatmu ingin berpikir bahwa ini semua hanyalah lelucon.
Momonga berlanjut
menyentuh tubuhnya. Tidak ada kulit, otot, pembuluh darah, saraf bahkan organ,
hanya tulang. Meskipun dia sadar akan hal ini, ini masih terasa tidak nyata dan
berkali-kali dia menyentuh tubuhnya.
Rasa sentuhan semakin
tumpul dibandingkan dengan manusia. Rasanya seperti menyentuh sesuatu dengan
kain tipis diantaranya. Di sisi lain, baik penglihatan maupun pendengaran,
indra tersebut semakin tajam.
Ketika ada seseorang
yang melihat tubuh yang terdiri hanya tulang, dia akan berpikir bahwa tulang
tersebut akan retak dengan mudah. Namun, setiap tulang tersebut lebih keras
dari baja.
Dan meskipun
benar-benar berbeda dari masa lalu, dia mempunyai perasaan aneh terhadap
kepuasan dan penyelesaian. Rasanya seperti beginilah seharusnya tubuh miliknya.
Mungkin inilah alasan dia tidak panik ketika tubuhnya berubah menjadi tulang
belulang.
"Mau lagi?"
Momonga mengangkat
[Unlimited Kettle] dan bertanya pada dua anak tersebut jika mereka ingin minum
lagi.
"Uh.. terima
kasih! saya sudah cukup!!"
"Benarkah begitu?
Bagaimana denganmu Mare? Masih ingin minum?"
"Eh! Uh... Uh..
Saya.. Saya juga cukup. Saya tidak merasa haus lagi."
Mengangguk sebagai
balasannya, Momonga mengambil kembali dua cangkir tersebut dan meletakkannya
lagi ke dalam kotak item.
Aura tiba-tiba berbisik:
"Aku kira
Momonga-sama akan lebih menakutkan."
"Ah? Benarkah?
jika memang begitu, dibandingkan dengan sekarang..."
"Sekarang, ini
lebih baik! Benar-benar lebih baik!"
"Kalau begitu
tetap seperti ini saja."
Mendengar jawaban
menggembirakan dari Aura, Momonga merasa sedikit terkejut untuk menjawab.
"Momonga-sama,
tentunya anda tidak lembut hanya pada kami saja khan...?"
Menghadapi pertanyaan
Aura, Momonga tidak tahu bagaimana menjawabnya dan hanya mengelus kepala Aura.
"Hehehe."
Aura terlihat seperti
anak anjing yang menemukan benda kesayangannya yang baru, sementara Mare
menunjukkan ekspresi sangat iri.
Tiba-tiba sebuah suara
terdengar:
"Huh?
Jangan-jangan aku tiba yang pertama?"
Meskipun gaya
bicaranya dewasa, suaranya terdengar sangat muda dan sebuah bayangan muncul
dari tanah. Bayangan tersebut pelan-pelan berubah menjadi pintu dan seorang
individu pun muncul.
Dengan mengenakan gaun
yang terlihat lembut, hitam dengan rok yang terlihat berat dan besar. Bagian
tubuh atas memakai pita yang berenda menghiasinya dan hampir tak terlihat kulit
yang terbuka.
Kata yang tepat untuk
menjelaskan fitur wajahnya yang halus seperti lilin yang menyerupai kulit
adalah "cantik sesungguhnya". Karena rambutnya yang berwarna perak
digulung menjadi ekor kuda tunggal, namun tidak menutup wajahnya dan mata
gelapnya yang memancarkan wajah yang cantik dan menggoda.
Terlihat seperti
berusia 14 tahun, atau bahkan lebih muda, tampilannya yang seperti anak kecil
terdiri dari satu set sederhana dari manis dan indah, cantik yang sebenarnya.
Tapi bagian dadanya terlihat tidak seimbang dengan usianya, terlihat sangat
menonjol.
"... Gerak Instan
sangat dilarang di dalam Nazarick, bukankah kamu sudah dibilang untuk
menggunakan [Portal]? Kamu seharusnya bisa berjalan ke arena, jadi gunakan
kakimu Shalltear."
Disamping telinga
Momonga datanglah suara tidak sabar. Nada dinging itu bukanlah sifat yang
ditunjukkan oleh orang untuk menjinakkan anak anjing, tapi penuh permusuhan.
Mare mulai gemetar
lagi dan cepat-cepat meninggalkan sisi saudarinya dengan langkah kecil. Namun,
perubahan 180 derajat dari sifat Aura mengejutkan bahkan bagi Momonga.
Gadis yang menggunakan
transfer magic tingkat tinggi untuk kemari disebut Shalltear. Dia bahkan tidak
melihat wajah seram Aura, yang berdiri disamping Momonga dan malahan, berjalan
langsung ke depannya.
Tubuhnya memancarkan
parfum yang menarik.
"....... Bau
sekali."
Aura bersumpah.
menghadirkan ironi dalam ucapannya, "Jangan-jangan ini adalah bau dari
Undead, seperti daging busuk."
Melihat Momonga yang
mengangkat tangannya karena refleks terhadap baunya, Shalltear dengan tidak
senang mengerutkan kening:
"...... Kaliman
seperti ini sangat menyakitkan. Momonga-sama juga Undead tau."
"Apa? Omong
kosong macam apa yang kamu ucapkan Shalltear? Bagaimana mungkin Momonga-sama
adalah Undead biasa?! Dia seharusnya telah mencapai tingkatan di atas Undead
atau bahkan level dari dewa Undead."
Mendengar Shalltear
dan Mare yang mengeluarkan suara "Ah." dan "En.", meskipun
sedikit tidak jelas sekarang, tapi di Yggdrasil, Momonga hanyalah seorang
Undead biasa.. Oleh karena itu dia merasa sedikit rendah. Ringkasnya tak ada
yang namanya Undead level tinggi atau Dewa Undead di ranah kematian.
"Tidak, tapi
kakak, perkataanmu sebelumnya masih sedikit menyakitkan."
"Oh, benarkah?
kalau begitu, mari kita coba lagi. *batuk* Jangan-jangan ini adalah bau daging
busuk?"
"Itu... itu lebih
baik."
Setuju dengan
percobaan kedua dari Aura, tangan ramping dari Shalltear bergerak menuju kepala
Momonga dan memeluknya:
"Ah, tuanku,
satu-satunya pemimpin, wahai tuanku."
Dia membuka bibirnya,
sambil memperlihatkan lidahnya yang lembab. Lidahnya seperti hewan, menjilat
bibirnya sekali dan berulang-ulang. bau harum keluar dari mulutnya.
Meskipun dia adalah
kecantikan mewah yang ideal dan bisa diketahui dengan jelas, karena tampilan
usianya orang-orang pasti tersenyum melihat hal yang kontrast ini. Tinggi
badannya belum cukup, bahkan jika dia ingin meraih dan memeluk lehernya, akan
terlihat seperti bergantung pada leher. Bagi Momonga yang tidak terbiasa dengan
para gadis, tingkah seperti ini terasa sangat profokatif. Dia ingin mundur,
tapi akhirnya memutuskan untuk tetap bertahan dan tidak bergerak.
Dia punya kepribadian
seperti itu? Pikiran ini tiba-tiba muncul di otaknya. Terkenang ke masa lalu,
dia teringat bahwa gadis ini diciptakan oleh temannya Peroroncino-san, jadi
memiliki kepribadian seperti ini bukan hal yang tidak mungkin. Karena
peroroncino menyukai Game-Game Mesum lebih dari siapapun, dia juga sangat
bangga untuk berkata "H-GAMES adalah hidupku." Shalltear Bloodfallen
adalah karakter yang diciptakan oleh orang payah ini. Karena dia adalah seorang
guardian dari lantai satu sampai tiga di dalam Nazarick, "Keturunan Vampir
yang asli" dan juga masterpiece dari seorang pecinta H-GAME. Pengaturan
atas semua buatannya dipenuhi dengan stereotipe atau peran dari H-GAME.
"... Tunjukkan
sedikit Pengendalian diri..."
Untuk pertama kalinya,
Shalltear bereaksi terhadap teriakan dalam ini dan melihat Aura dengan ekspresi
mengejek:
"Ara, pendek,
kamu disini? Karena aku tidak melihatmu tadi, aku kira kamu belum kemari."
Momonga tidak berniat
untuk menghalangi apa yang dia katakan, wajah Aura bergetar, tapi Shalltear
benar-benar mengabaikan keberadaannya, menghadap Mare dan berkata:
"Pasti susah
mempunyai kakak yang abnormal. Sebaiknya kamu cepat-cepat menyingkir dari
kakakmu, jika tidak suatu hari mungkin kamu akan seperti dia."
Wajah Mare langsung
berubah karena dia tahu maksud Shalltear yang ingin memanfaatkan dirinya untuk
memulai pertengkaran dengan saudarinya.
Tapi Aura hanya
tersenyum ----
"Berisik sekali,
dasar dada palsu."
---- dan seperti
menjatuhkan sebuah bom.
"...Omong kosong
apa yang kamu ucapkan--!"
Ah, kepribadian
Shalltear benar-benar berantakan --- Momonga tak bisa menahan pemikiran seperti
ini muncul di otaknya. Shalltear membuka lebar-lebar sifatnya yang asli, gaya
bicaranya yang anggun sebelumnya hilang seketika.
"Setiap orang
bisa saja langsung tahu hanya dengan sekali lihat -- belahan dadamu terlalu
aneh. Pada akhirnya berapa potong yang kamu masukkan kesana huh?"
"Waah - waah
-"
Shalltear dengan panik
memukul-mukul sekelilingnya mencoba menutupi sisi lain dari statemen tidak
sesuai tentang dirinya. Di sisi lain, Aura tersenyum dengan jahat:
"Lapisannya terlalu tebal ... bisa bergeser ke atas ketika kamu berjalan,
ya khan?"
"Gluck!"
Ditusuk-tusuk dengan
jari-jari yang terjulur, Shalltear membuat suara aneh.
"Tepat sasaran!
ha ha ha! Kamu tak bisa menyembunyikannya lagi!! jadi itu alasannya, karena
kamu khawatir, kamu tidak berjalan melainkan menggunakan [Portal] hah --"
"Diam! Pendek!
Kamu saja rata seperti landasan pesawat! Setidak aku masih punya.... bukan, aku
punya banyak material disitu!"
Shalltear dengan nekat
membalas. Saat ini, Aura menunjukkan senyum yang lebih jahat. Shalltear pun
mundur beberapa langkah seperti ketakutan. Dengan refleks, Shalltear menutupi
dadanya, menyedihkan sekali.
"... Aku masih 76
tahun jadi masih ada waktu. Tidak seperti dirimu, Undead yang tak punya masa
depan. Oh kasih sekali - kamu takkan pernah bisa merasakan masa puber."
Shalltear tidak tahan
lagi menggeram dan mundur beberapa langkah. ekspresi tak bisa berkata apa-apa
lagi muncul dari wajahnya. Melihat wajah lawannya, Aura menunjukkan senyum yang
menakutkan:
"Sebenarnya, aku
sangat puas dengan dadaku saat ini! --Poof".
Momonga yakini
mendengar suara dari tubuh Shalltear ketika pikiran jernihnya hancur.
"Iblis kecil bau!
- Sudah terlambat untuk menyesal sekarang-!"
Kabut hitam keluar
dari sarung tangan Shalltear. Aura mengambil cambuknya dan bersiap untuk
menghadapinya. Sementara itu, Mare terlihat agak panik.
Pemandangan saat ini
terasa akrab tapi Momonga ragu-ragu, apa dia akan menghentikan mereka berdua
atau tidak.
Pencipta dari
Shalltear, Peroroncino-san dan pencipta dari Aura serta Mare, Simmering
Teapot-san adalah saudara kandung yang memang terkadang berisik seperti mereka
berdua ini. Dengan kedua orang yang berisik seperti ini di belakang, Momonga
teringat masa lalu dengan temannya.
"Berisik
sekali."
Sementara Momonga
terhanyut dalam lamunannya, makhluk bukan manusia berbicara dalam nada bahasa
manusia, sangat tidak cocok dengan penampilannya. Karena suara yang tiba-tiba
munculu ini, dua orang yang bertengkar tapi pun berhenti. Melihat dari arah
sumber suara, tanpa tahu kehadirannya, mereka mulai merasakan hawa dingin,
figur yang berbentuk aneh. Dengan ukuran yang besar sekitar 2,5 meter dan
terlihat seperti serangga yang berjalan dengan dua kaki, jika iblis adalah
gabungan dari belalang dan semut, maka akan terlihat seperti ini. Dengan ekor
panjang dua kali lipat dari tinggi badannya, tubuhnya tertutup oleh duri-duri
tajam terbuat dari air yang beku dan rahat kuat yang bisa mematahkan tangan
orang.
Kedua tangannya
memegang tombak besar, sementara sisanya dua tangan memegang Pentungan yang
mengeluarkan cahaya hitam dan sarung pedang yang bengkok yang terlihat seperti
untuk pedang besar.
Dengan udara dingin
yang menyesakkan nafas, armor yang terbuat dari tulang yang keras, berwarna
biru pucat mengeluarkan debu kristal es seperti cahaya yang terang benderang.
Di bahu dan punggungnya terlihat seperti mengangkat bongkahan es. Dia adalah
Guardian dari lantai 5, "Ice Ruler" (Penguasa es) Cocytus.
Tangannya yang memegang
tombak menghentakkan tanah dan dengan pelan membekukan sekelilingnya.
"Permainan
kecilmu sudah terlalu jauh..."
"Gadis ini dengan
sengaja memprovokasi..."
"Aku tidak
melakukannya"
"Woo
ahhhh...."
Shalltear dan Aura
saling menatap satu sama lain dengan mata yang tajam dan di sisi lain Mare
terlihat panik.
Momonga akhirnya
tersadar dari lamunannya dan dengan sengaja menggunakan suara kecil untuk
memperingatkan mereka berdua:
"... Shalltear,
Aura. Hentikan pertengkaran kalian segera."
Mereka tiba-tiba terkejut,
tetapi membungkukkan kepala mereka:
"Maafkan
saya!"
Momonga mengangguk
menerima permintaan maaf mereka lalu membuka mulutnya:
"Kamu datang,
Cocytus."
"Menerima
perintah dari Momonga-sama, tentu saja saya akan langsung datang."
Kabut putih keluar
dari mulut Cocytus, diikuti dengan suara *paji* *paji* dari kelembaban udara
yang beku. Dinginnya setara dengan panasnya api dari Primal Fire Elemental.
Hanya dengan berada di sekitar suhu serendah ini bisa menyebabkan efek-efek
yang mengganggu, tubuh bisa terkena radang dingin karenanya. Tapi Momonga tidak
merasakan apapun. Sudah disebutkan sebelumnya bahwa semuanya yang ada isini
memiliki daya tahan terhadap api, es dan asam untuk melawan serangan ini.
"Akhir-akhir ini
tidak ada penyusup, santai sekali ya khan?"
"Memang benar
-"
Dagunya mengeluarkan
suara "kakaka" mirip dengan intimidasi lebah, tapi Momonga mengira
bahwa Cocytus sedang tertawa sekarang.
"--Meskipun
begitu, ada hal yang harus aku lakukan, karena itu saya belum bisa bersantai."
"Oh? Ada hal yang
harus kamu lakukan? Maukah kamu mengatakannya apa itu?"
"Ya, latihan.
sangat bermanfaat kapanpun, dimanapun."
Meskipun tampilannya
tidak menunjukkan seperti itu, Cocytus termasuk ke dalam kelas Warior. Baik
kepribadian dan pengaturannya didesain sesuai dengan kelasnya. Jika para
guardian di urutkan peringkatnya berdasarkan kemampuannya menggunakan senjata
dan kemampuan menyerang, bisa dikatakan bahwa dia tidak mempunyai tandingan.
"Kamu melakukan
semua itu untukku khan? kamu benar-benar bekerja keras."
"Tidak sia-sia
bekerja keras, hanya untuk mendengarkan ucapan ini. Oh, Demiurge dan Albedo
telah tiba."
Mengikuti pandangan
Cocytus ke arah pintu masuk arena, setiap orang bisa melihat dua bayangan yang
semakin mendekat. Tiba di jarak tertentu, Albedo tersenyum dan membungkuk
dengan dalam terhadap Momonga.
Si Pria juga
membungkuk dengan elegan:
"Aku membuat yang
lainnya menunggu, aku minta maaf."
Dengan tinggi sekitar
satu meter delapan puluh senti, berkulit gelap karena biasa terpapar sinar
matahari, dengan wajah terlihat sebagian wajah Asia dan rambut hitam rapi
tersisir. Dibalik kacamata bundar, matanya yang sipit seperti tidak terlihat.
Rasanya seperti tidak terbuka sama sekali. Mengenakan pakaian orang Inggris,
tentu saja dengan dasi, dia terlihat seperti seorang pebisnis mumpuni atau
seorang pengacara profesional. Tetapi meskipun dia berpakaian seperti seorang
pria gagah, setiap orang bisa merasakan sisi jahat yang tersembunyi dibaliknya.
Dibelakang punggungny terdapat ekor berwarna perak, ditutupi dengan lempengan
logam dan 6 ujung runcing di akhir. Api hitam yang kecil berkedip-kedip di
sekitarnya. Pria ini adalah "Infernal Prison Creator" (Pencipta
Penjara Api) Demiurge, guardian Nazarick di lantai 6. Pengaturan dari demon ini
adalah "Komandan dari Pertahanan NPC".
"Kelihatannya,
semua sudah ada disini."
"Momonga-sama,
masih ada dua orang yang belum tiba."
Suara yang dalam,
menarik dan menusuk terdengar.
Ucapan Demiurge
mempunyai skill spesial permanen. Skill ini disebut [Domination Mantra] dan
bisa membuat orang yang memiliki hati yang rapuh berubah dengan cepat menjadi
boneka yang bisa dikendalikan. Tapi kemampuan spesial ini tidak berpengaruh
terhadap yang hadir disana. Agar bisa terpengaruh, level yang dimiliki lawan
harus 40 atau kurang. jadi bagi yang berada disana saat ini suaranya terdengar
sangat nyaman.
"Tidak perlu.
Prioritas kedua guardian ini hanya bekerja dalam keadaan tertentu. Sejauh ini situasinya
tidak membutuhkan mereka."
"Ternyata
begitu."
"... Kelihatannya
guardian milikku juga belum datang."
Mendengar kalimat ini,
Shalltear dan Aura tiba-tiba terdiam. Bahkan ekspresi Albedo terlihat sedikit
kaku.
"...Yah, dia
memang tidak hanya menjagaku... Tapi juga menjaga sebagian dari lantaiku."
"Ya,
benar..."
Shalltear mengeluarkan
senyum yang kaku dan Aura juga sama, sementara Albedo terus mengangguk
mendukung.
"...Lord of
Terror (Penguasa Teror). Ya, sebaiknya hubungi juga para guardian area. Minta
Akaira dan Gelante menginformasikannya ke para guardian area. Tugas ini
diberikan kepada setiap guardian floor."
Di dalam Great Tomb of
Nazarick, para guardian dibagi menjadi dua tipe. Yang ada di depan Momonga
bertanggung jawab terhadap satu atau beberapa lantai, Guardian Floor.
Sederhananya, para guardian area diatur oleh Guardian Floor dan bertanggung
jawab menjaga area tertentu. Ada banyak guardian area, jadi mereka tidak begitu
penting. Pada dasarnya, dengan menyebut Guardian di dalam Nazarick, yang
dimaksud adalah Guardian Floor.
Seluruh Guardian Floor
patuh terhadap perintah Momonga dan setelah melihat mereka semua berkumpul,
Albedo memberikan instruksi terbuka:
"Semuanya,
persembahkan hormat kalian pada Pemimpin tertinggi."
Seluruh Guardian
membungkukkan kepala mereka kepada Momonga tanpa ada yang menyela. Semuanya
mulai membentuk baris dengan Albedo berdiri di depan dan semua guardian
berberis rapi di belakangnya. Setiap Guardian menunjukkan ekspresi serius dan
hormat. Orang akan bisa melihat jika keadaannya sangat serius. Shalltear yang
berdiri yang paling dekat maju ke depan:
"Guardian Floor
dari lantai kesatu, kedua dan ketiga, Shalltear Bloodfallen, datang untuk
menghadap."
Dengan berlutut, satu
tangan di dada dan memberikan sikap hormat yang dalam. Setelah upacara yang
dilakukan oleh Shalltear, Cocytus maju ke dapan:
"Guardian Floor
dari lantai kelima, Cocytus, datang menghadap."
Seperti Shalltear,
diapun berlutut di depan Momonga dalam sikap upacara resmi. Lalu tiba giliran
si kembar dark elf:
"Guardian dari
Lantai Enam, Aura Bella Fiora, datang menghadap."
"Sama juga...
Guardian dari Lantai enam, Mare Bello Biore, juga datang menghadap."
Seperti ang lainnya,
mereka berlutut dan mempersembahkan sikap hormat. Tubuh Shalltear, Cocytus,
Aura dan Mare berbeda, jadi langkah yang mereka ambilpun juga berbeda, tapi
lokasi lutut mereka terlihat konstan dan terlihat rapi.
Diikuti oleh Demiurge
yang mengambil langkah dengan anggun:
"Guardian Floor
dari lantai ketujuh, datang menghadap."
Dengan nada yang
dingin dan postur yang elegan, Demiurge hormat dengan sungguh-sungguh.
Akhirnya, Albedo melangkah ke depan:
"Komandan
Guardian, Albedo, datang menghadap."
Momonga tersenyum
terhadap Albedo, yang berlutut seperti Guardian-Guardian yang lain. Namun,
Albedo melanjutkan laporannya dengan kepala masih menunduk dan dengan suara
yang jelas kepada Momonga:
"Kecuali Guardian
dari lantai keempat, Gargantua dan Guardian lantai kedelapan, Victim, Para
Guardian dari setiap lantai datang dan berlutut... seperti yang Master minta.
Kami akan menerobos api dan air tanpa ragu untuk anda."
Menghadapi 6 kepala
yang menunduk, Momonga terlihat tidak mampu mengeluarkan kata apapun dan
tenggorokannya membuat suara seperti menelan ludah. Tekanan yang abnormal
menyelimuti pemandangan ini. Tekanan yang kuat.. Mungkin hanya Momonga yang
merasakan ini.
---- Aku tak tahu
harus bagaimana.
Pemandangan ini mungkin
hanya terjadi sekali seumur hidup. Pikiran Momonga berkecamuk dan tiba-tiba
mengaktifkan kemampuan spesial yang mengeluarkan sebuah aura, bersinar seperti
cahaya yang benderang.
Tidak sempat
membatalkannya, Momonga mencari-cari ingatannya akan film dan serial tv yang
mirip dengan pemandangan ini. Dia ingin mengemukan Movie yang yang sama dengan
situasi sekarang.
"Angkatlah kepala
kalian."
*Sa~~* semuanya
mengangkat kepala mereka. Karena aksinya sangat rapi, Momonga hampir bertanya
kepada mereka apakah mereka pernah mempraktekkan ini bersama-sama.
"Jadi.. Pertama,
terima kasih kalian semua sudah datang."
"Tolong jangan
berterima kasih kepada kami, Saya hanya bawahan setiap dari Momonga-sama.
Momonga-sama adalah pemimpin tertinggi kami."
Kelihatannya tidak ada
Guardian lain yang berniat menolak jawaban Albedo. Dia benar-benar layak
sebagai komandan para Guardian. Menghadapi para Guardian yang terlihat serius,
tenggorokan Momonga sepeti berhenti dan tiba-tiba dia merasakan sensasi seperti
tersedak. Ini adalah tekanan yang dirasakan oleh orang yang menjadi pemimpin.
Sensasi fisik yang tertekan dan padat. Perintahnya akan mempengaruhi masa
depan, jadi dia measa sedikit ragu dalam mengambil langkah selanjutnya. Great
Tomb of Nazarick mungkin bisa hancur karena keputusannya - rasa tidak enak
terlintas di otaknya.
"Momonga-sama,
merasa ragu-ragu adalah hal yang normal, karena dibandingkan Momonga, kekuatan
fundamental dari kami tidak seberapa."
Albedo berhenti
tersenyum dan berbicara dengan ekspresi hormat dan menakjubkan:
"Selama
Momonga-sama memerintahkan, bagaimanapun susahnya perintah itu, Saya - tidak,
semua Guardian Floor akan mengeluarkan tenaga sepenuhnya, meskipun harus
menghancurkan diri kami sendiri. Kami bersumpah untuk tidak membuat malu 41
Kreator Tertinggi dari Ainz Ooal Gown."
"Kami juga
bersumpah!"
Mengikuti suara
Albedo, Guardian Floor lain juga menggema dengan seragam. Suara mereka semua
penuh kekuatan dan tak perduli berapa orang yang mencoba, takkan ada yang mampu
menghentikan loyalitas dan bulatnya tekad mereka yang sekeras berlian. Sekarang
ini terlihat seperti candaan untuk mencurigai jika para NPC mungkin akan
mengkhianati Momonga. Setelah statemen ini, mood gelap di depannya hilang tanpa
jejak. Momonga sangat terharu dan gembira. Tidak menyangka bahwa NPC yang
dibuat oleh para anggota Ainz Ooal Gown akan sehebat ini.
Kemilau keemasan dari
masa lalu masih tersisa.
Wujud dari hasil kerja
keras semuanya, Ciptaan mereka yang hebat, masih disini. Membuat Momonga sangat
gembira.
Momonga tersenyum,
meskipun wajah tengkoraknya tidak menunjukkan emosi apapun. Titik cahaya merah
tua di lubang matanya terlihat bersinar dengan terang. Ketidak tenangan hatinya
yang lalu sudah hilang, dan dia hanya mengeluarkan ucapan layaknya seorang
guildmaster.
"Bagus sekali.
Guardian, aku tahu kalian akan mengerti tujuanku dan melaksanakan perintahku
dengan sempurna. Mungkin ada beberapa yang sulit dimengerti, tapi aku harap
kalian akan lebih memperhatikan dan mendengarkan. Aku percaya Great Tomb
Underground of Nazarick sedang mengalami situasi yang tidak bisa
dijelaskan."
Wajah para Guardian
masih tegang, dan tak ada bekas keterkejutan apapun pada mereka.
"Meskipun aku
tidak tahu apa penyebabnya. Great Tomb of Nazarick telah dipindahkan dari
tempatnya di rawa-rawa ke sebuah dataran yang luas. Apakah ada yang mengetahui
sebelumnya akan kejadian yang aneh ini?"
Albedo melihat ke
belakang, dan setelah melihat jawaban dari wajah mereka yang ada di belakang,
dia berkata:
"Sayang sekali,
tak ada satupun dari kami yang tahu apa yang terjadi."
"Kalau begitu,
aku ingin bertanya pada para Guardian Floor. Apakah ada yang menemukan hal-hal
aneh di lantai kalian?"
Setelah mendengar ini,
masing-masing Guardian Floor merespon:
"Tak ada kejadian
aneh di lantai ketujuh."
"Begitu juga
dengan lantai enam."
"Seperti yang
kakak bilang."
"Lantai 5 juga
sama."
"Tak ada hal aneh
yang terlihat di lantai 1 hingga lantai 3."
"..Momonga-sama,
saya akan memeriksa lantai 4 dan lantai 8 segera."
"Kalau begitu,
aku akan menyerahkan hal itu kepada Albedo. Namun, kamu harus berhati-hati di
lantai 8. Jika ada situasi gawat yang terjadi disana, situasi itu mungkin tidak
bisa kamu tangani."
Albedo menundukkan
kepalanya dengan dalam tanda dia mengerti, lalu Shalltear berkata:
"Kalau begitu,
saya akan mengurus masalah di permukaan."
"Tidak perlu.
Sebas sekarang sedang memeriksa yang di permukaan."
"Rasa terkejut
terlihat di wajah Albedo dan para Guardian yang lain."
Di Nazarick, ada 4 NPC
yang ahli dalam pertempuran jarak dekat. Cocytus memiliki kekuatan serangan
terbesar ketika dia menggunakan senjata, Albedo memiliki pertahanan yang tdak
bisa ditembus ketika memakai armornya, sementara Sebas dengan bentuk aslinya
lebih kuat dari mereka berdua dalam pertarungan jarak dekat.
Tidak ada alasan lain
bagi terkejutnya para Guardian. Sebas, yang mampu menyapu siapapun di depannya
dalam pertarungan tangan kosong, ditugaskan untuk tugas sederhana seperti
pengintaian. Mereka bisa menyadari betapa seriusnya Momonga menghadapi situasi
aneh ini, semuanya akhirnya meningkatkan penjagaan.
"Sudah waktunya
dia kembali."
Saat itu, Momonga
melihat Sebas berjalan menuju mereka, sampai dia tiba di para Guardian yang
berlutut di depan Momonga dan mengikuti para Guardian pula.
"Momonga-sama,
maafkan keterlambatan saya."
"Tidak apa. Kalau
begitu, laporkan kondisi sekitar."
Sebas mengangkat
kepalanya dan melihat ke arah Guardian yang berlutut di sampingnya.
"..Situasinya
gawat, jadi jelas saja para Guardian Floor juga harus tahu."
"Ya. Sebagai
permulaan, kondisi alam dari sekitar kita sekitar satu kilometer di tiap arah
adalah datar. Tidak ada tanda-tanda bangunan buatan manusia. Saya melihat
beberapa hewan, tapi tak ada yang termasuk dalam makhluk yang menyerupai
manusia (humanoid) atau makhluk besar."
"Apakah
binatang-binatang kecil itu adalah monster?"
"Tidak, mereka
adalah makhluk hidup yang tidak punya kekuatan bertempur."
"..Oh begitu.
Kalau begitu, apakah dataran yang kamu katakan tadi diselimuti dengan rumput
beku yang bisa membuatmu terluka ketika melewatinya?"
"Tidak, hanya
rumput biasa. Tak ada yang spesial."
"Dan kamu tidak
melihat kastil ataupun sejenisnya satupun?"
"Tidak, saya
tidak melihatnya. Tak ada tanda-tanda cahaya buatan manusia di langit atau di
permukaan."
"Ternyata begitu,
jadi hanya ada langit berbintang.. Terima kasih atas kerja kerasmu,
Sebas."
Sambil memuji Sebas
atas usahanya, Momonga terlihat kecewa karena dia tidak mendapatkan informasi
apapun yang berguna.
Namun, dia pelan-pelan
menyadari bahwa dia tidak lagi berada di dalam dunia game dari Yggdrasil,
meskipun dia tidak tahu bagaimana dia bisa menggunakan perlengkapan dari
Yggdrasil dan mantra-mantranya.
Dia tidak tahu mengapa
mereka harus kemari, tapi lebih bijaksana jika level waspada dari Nazarick
ditingkatkan untuk berjaga-jaga. Yang diketahui, mungkin saja ini adalah
wilayah seseorang, dan dia mungkin dia akan dikecam karena kemari tanpa izin.
Tidak, dia beruntung jika hanya itu yang terjadi.
"Guardian,
tingkatkan level waspada pada tiap lantai satu level. Kita tidak yakin apa yang
terjadi, jadi jangan bertindak gegabah. Jika kamu bertemu dengan penyusup,
jangan bantai mereka, tapi tangkap hidup-hidup bagaimanapun caranya, Gunakan
kekerasan sedikit mungkin. Aku minta maaf karena sudah meminta hal ini pada
kalian semua di saat seperti ini."
Para Guardian
mengeluarkan suara mengerti dan mengangguk berbarengan.
"selanjutnya, Aku
ingin memahami pengoperasian dari Nazarick. Albedo, bagaimana pertukaran
informasi keamanan antara para Guardian dari macam-macam lantai?"
Di Yggdrasil, Guardian
hanyalah NPC sederhana, dan mereka hanya bisa bergerak menurut program mereka.
Tidak mungkin setiap lantai bisa bertukar informasi keamanan dan
monster-monster.
"Setiap lantai
dikelola oleh setiap Guardian, tapi Demiurge adalah komandan keseluruhan
terhadap pertahanan, dan semuanya bisa berbagi informasi dengannya."
Momonga sedikit
terkejut, tapi dia mengangguk dengan kepuasan.
"Bagus sekali.
Komandan pertahanan Nazarick, Demiurge. Pengawas Guardian, Albedo. Kalian
berdua bertugas untuk memetakan sistem administrasi yang lebih lengkap untuk
Nazarick."
"Mengerti. Apakah
rencana untuk sistem manajemen itu termasuk lantai 8, 9 dan 10?"
"Lantai 8 diatur
oleh Victim, jadi tidak usah. Tidak, masuk ke lantai 8 dilarang. Aku
membatalkan perintah yang baru saja kuberikan pada Albedo juga. Ringkasnya,
masuk ke lantai 8 hanya bisa dilakukan dengan izin. Aku akan mengambil kembali
segel dan mengizinkan akses langsung dari lantai 7 ke lantai 9. Setelah itu,
Rencana lantai 9 dan lantai 10 jadi satu."
"A.. Apakah itu
perintah anda?"
Albedo terlihat
terkejut. Di belakangnya, mata Demiurge melebar, menunjukkan apa yang dipikirkannya
terhadap masalah ini.
"Apakah bawahan
diperbolehkan menginjak hingga wilayah Pimpinan tertinggi? Apakah mereka
diperbolehkan seperti itu?"
"Bawahan yang
dimaksud bukanlah NPC dan Monster yang dibuat oleh anggota Ainz Ooal Gown, tapi
monster-monster yang otomatis dipanggil (muncul) dari dungeon. Faktanya lantai
9 dan 10 kurang monster semacam itu, maka itu adalah pengecualian."
Momonga bergumam
sendiri.
Albedo kelihatannya
menganggap tempat itu seperti tempat suci, tapi bukan itu masalahnya.
Alasan mengapa disana
tak ada monster yang muncul di lantai 9 hanya karena jika ada penyusup yang
bisa menembus NPC pertahanan yang kuat dari lantai 8, maka kesempatan Ainz Ooal
Gown untuk memperoleh kemenangan akan menjadi semakin kecil. Oleh karena itu,
lebih baik berperan sebagai penjahat hingga ujung, dan bertemu dengan penyusup
di ruang tahta untuk Pertempuran terakhir.
"..Tidak apa.
Karena itu adalah keadaan darurat, kita butuh banyak bantuan untuk
keamanan."
"Mengerti. Saya
akan memilih pasukan yang terbaik dan paling potensial untuk tugas ini."
Momonga mengangguk,
dan melihat ke arah si kembar.
"Aura dan Mare...
bisakah kalian menyembunyikan Nazarick? Ilusi sederhana kelihatannya tidak bisa
diandalkan, dan setela dipikirkan, biaya untuk ilusi membuatku sakit
kepala."
Aura dan Mare melihat
satu sama lain dan mulai berpikir. Setelah berpikir sejenak, Mare berbiara:
"De.. Dengan
menggunakan Magic mungkin agak sedikit rumit. Jika kita harus menyembunyikan
semuanya dengan permukaan.. meskipun begitu, kami bisa menutup dindingnya
dengan lumpur, dan menambahkan tumbuhkan sebagai kamuflase."
"Apakah kamu
bermaksud menodai dinding kebesaran Nazarick dengan kotoran?"
Albedo mengatakannya
dengan memunggungi Mare. Meskipun suaranya manis dan lembut, nadanya tidak
terlihat seperti itu.
Bahu Mare bergetar,
dan meskipun Guardian-Guardian di sekitar tetap diam, sikap mereka menyetujui
apa yang Albedo utarakan.
Di lain pihak, Momonga
merasa Albedo terlalu banyak ikut campur. Situasi sudah cukup menunjukkan
reaksi seperti itu.
"Albedo.. jangan
berbicara ketika bukan giliranmu. Aku sedang menunjuk Mare."
"Ah, maafkan
saya, Momonga-sama!"
Kepala Albedo semakin
menunduk, wajahnya membeku ketakutan. Para Guardian dan Sebas semakin tegang
juga. Mungkin mereka menganggap sentilan itu ditujukan pada mereka pula.
Sedikit penyesalan
muncul dari Momonga ketika dia mengamati perubahan cepat pada sikap para Guar,
tapi dia melanjutkan ucapannya kepada Mare:
"Bisakah kamu
menyembunyikan dinding-dinding itu dengan tumpukan tanah?"
"Ya, ya saya
bisa, jika Momonga-sama memperbolehkan... Namun..."
"Ya, orang yang
lewat di kejauhan akan menganggap tumpukan tanah itu terlihat aneh. Sebas,
apakah ada bukit atau semacamnya disekitar?"
"Tidak ada sama
sekali. Sayang sekali, kita dikelilingi oleh tanah datar. Namun, karena ada
malam disini, kita seharusnya bisa melakukan semacam kamuflase tipuan mata ketika
matahari terbenam."
"Begituka.. jika
yang ingin kita lakukan hanyalah menyembunyikan dinding, ide Mare sudah cukup.
Lalu, bagaimana kalau kita tumpuk tanah dari sekitar untuk membuat bukit buatan
sebagai kamuflase?"
"Maka kita akan
terlihat wajar."
"Baiklah. Aku
akan menugaskan Aura dan Mare untuk melakukan tugas ini bersama. Sambil
melakukannya, kamu boleh mengambil suplai untuk mencukupi tugasmu dari setiap
lantai. Karena kita tidak bisa mengkamuflasekan pemandangan dari udara, kita
harus menggunakan ilusi setelah menyelesaikan bagian yang ada di tanah, jadi
tidak ada yang bisa mendeteksi Nazarick dari luar."
"Y.. Ya. Me..
Mengerti."
Hanya itu yang bisa
dia pikirkan saat ini. Mungkin memang masih ada banyak lubang yang ada di
rencana itu, tapi itu bisa diatasi pelan-pelan nantinya. Lagipula, hanya
beberapa jam saja sejak peristiwa ini terjadi.
"Kalau begitu,
kalian semua bisa bubar hari ini. Semuanya, silahkan beristirahat sebelum
melakukan tugas. Ada banyak hal yang tidak kita ketahui, jadi jangan terlalu
memaksakan diri."
Para Guardian
mengangguk sekali untuk menunjukkan bahwa mereka mengerti.
"Terakhir, aku
punya pertanyaan pada para Guardian. Pertama, Shalltear -- Orang macam apa aku
ini bagimu?"
"Avatar dari
keindahan. anda adalah yang terindah di dunia. Bahkan permata tak sanggup
menyamai tubun seputih salju anda."
Shalltear tidak
memikirkan jawaban yang dia berikan. Dari kurangnya delay pada jawabannya, dia
pasti berkata seperti itu dari hatinya yang paling dalam.
"..Cocytus"
"Yang Paling
Kuat. Dari semua Guardian dan berhak memperoleh titel sebagai Pemimpin
tertinggi dari Nazarick."
"..Aura."
"Pemimpin yang
murah hati dengan visi ke depan yang hebat."
"..Mare."
"Pribadi yang
sangat lembut."
"..Demiurge."
"Pemimpin yang
bijak dalam mengambil keputusan dan bertindak dengan cepat. Sejujurnya, yang
paling layak mendapatkan titel 'Tak Terduga'."
"..Sebas."
"Yang bertanggung
jawab mengumpulkan seluruh Pemimpin tertinggi. Ditambah. Pemimpin yang murah
hati yang tidak meninggalkan kami, tetapi tetap tinggal hingga akhir."
"Dan akhirnya,
Albedo."
"Yang memimpin
seluruh Pemimpin Tertinggi, dan Master kami yang paling tinggi dan paling
agung. Ditambah, yang paling dalam kucintai."
"Ternyata begitu.
Aku sudah mendengar dan mengerti pendapat kalian. Maka, aku akan menyerahkan
tugas yang pernah dilakukan oleh mantan teman-temanku pada kalian. Laksanakan
dengan sungguh-sungguh."
Setelah melihat
Guardian yang berlutut sekali lagi, Momonga berteleport menghilang.
Pemandangan di depan
matanya berubah dengan tiba-tiba, dari Colosseum menjadi ruangan dari Golems
Lemegeton. Setelah melihat sekeliling memastikan tak ada yang melihat, Momonga
menghela nafas.
"Lelah
sekali..."
Meskipun tubuhnya
tidak merasakan lelah, Lelah mental membebani pundaknya.
"..Mereka ini..
Mengapa mereka menganggapku tinggi sekali?"
Mereka memberikan
deskripsi orang lain seluruhnya. Setelah mendengar Guardian bergiliran
membagikan pendapat mereka tentangnya, dia ingin tertawa dan mengejek mereka,
tapi dari tampilan wajah mereka, tidak terdengar bahwa mereka bergurau sama
sekali.
Dengan kata lain,
Ucapan mereka memang tulus.
Jika dia tidak
bersikap seperti yang mereka lihat pada dirinya, bisa membuat mereka kecewa.
Ketika dia memikirkan hal itu, tekanan padanya semakin besar dan besar. Dan
ditambah lagi masalah lain, yang membuat Momonga mengerut.
Tentu saja, wajah
tengkoraknya tidak menunjukkan ekspresi apapun, namun kelihatannya seperti itu.
"... Apa yang
harus kulakukan dengan Albedo.. Jika ini terus berlanjut, bagaimana aku bisa
menghadapi Tabula-san.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TULIS KOMENTAR